Kupang, FKKNews.com – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Kupang saat ini berupaya keras untuk meraih penghargaan sebagai Kota Toleran urutan pertama di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Ketua FKUB Kota Kupang saat ditemui dirumah pelayan Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Betel Oesapa Tengah. Jumat (01/4/2022).
Ketua FKUB Kota Kupang, Pdt. Jeky Latupeirissa, M.Th optimis untuk menjadikan kota kupang sebagai contoh bagi daerah-daerah lain. Hal ini dikarenakan kota kupang memiliki suatu dokumen penting yaitu Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 79 Tahun 2020 tentang Pedoman Fasilitas Pembangunan Rumah Ibadah. Sesunggunya Perwali ini menjadi nilai plus kota kupang dari kota-kota yang lain di Indonesia.
“Wali Kota mengeluarkan Peraturan dimana pembangunan rumah ibadah harus melihat keadaan local kota kupang dan memberikan ruang yang terbuka untuk beribadah dapat dilihat sebagai sesuatu yang perlu difasilitasi oleh pemerintah. Ini merupakan langkah maju wali kota yang menunjukkan bahwa pemerintah ada untuk rakyat,” kata Jeky.
Menurut pandangan FKUB tentang keberhasilan Kota Kupang yang meraih penghargaan sebagai Kota Toleran peringkat keempat pada pengumuman Setara Institute 2021 merupakan hal yang pantas.
“Bapak Wali Kota Kupang mendapat penghargaan itu pantas dan layak. Karena kota kupang ini merupakan kota yang sangat toleran, tenang dan damai. Sesuai dengan motonya kota kasih. Kami dari FKUB menyampaikan selamat kepada bapak wali kota yang menerima penghargaan itu, kita naik satu tingkat dari urutan lima menjadi nomor empat kota toleran di Indonesia,” ujar Jeky.
Saat ini FKUB sementara menunggu hasil penilaian Harmony award yang dibuat oleh kementerian agama Republik Indonesia menilai tentang kondisi toleransi di seluruh kabupaten/kota dan provinsi se-indonesia. Ia berharap dengan adanya dokumen Perwali Nomor 79 Tahun 2020 tentang Pedoman Fasilitas Pembangunan Rumah Ibadah kota kupang dapat meraih harmony award.
Ia berterima kasih kepada wali kota kupang karena sejak FKUB berdiri telah mendapatkan dana dari APBD Kota Kupang untuk melakukan program-program. Beberapa yang telah dilakukan sejak januari sampai saat ini yaitu sosialisasi tentang Perwali Nomor 79 Tahun 2020. Telah dilakukan di kecamatan Alak bersama dengan semua lurah, ditempat lain seperti di Gereja Betlehem Oesapa Barat bersama semua tokoh-tokoh agama dan juga dengan orang-orang muda untuk menjaga kerukunan dan toleransi. Pada tahun ajaran baru akan masuk ke sekolah/kampus untuk mensosialisasikan tentang moderasi beragama sejak anak-anak masih dibangku sekolah/kuliah. Selain itu, kedepannya akan membuat lomba pidato kerukunan sehingga masyarakat secara khusus generasi milenial menyadari pentingnya kerukunan.
“Kota kupang saat ini sedang bertumbuh sedang giat-giatnya membangun. Pembangunan ini harus ditopang dengan sikap toleransi sebab dengan toleransi yang ada orang bisa hidup rukun sehingga pembangunan bisa berjalan. Kami melihat bahwa generasi milenial merupakan factor penentu terciptanya kerukunan,” ungkap Jeky.
Ia berharap agar pemerintah dari tingkat kelurahan dan kecamatan memahami dan melaksanakan dokumen Perwali Nomor 79 Tahun 2020 sehingga menjadi pengayom dalam menjaga dan menjamin kerukunan. (FKK01)
