Kupang, FKKNews.Com-Gerakan Kupang Hijau (GKH), salah satu program Dr. Jefirstson R. Riwu Kore, S.E., M.M Wali Kota Kupang periode 2017-2022 dinilai berhasil oleh Akademisi Universitas Kristen Artha Wacana Kupang Ir. Zeth Malelak., M.Si.
Demikian disampaikan oleh Dosen Pertanian UKAW Kupang, Ir. Zeth Malelak., M.Si pada hari Kamis, (22/09).
Menurut Zet, gerakan menghijaukan Kupang adalah keputusan yang sangat brilian yang dilakukan oleh seorang pimpinan atau Walikota.
Hal ini tidak gampang karena memutuskan suatu proyek jangka panjang dan secara politik merugikan, karena seseorang hanya memimpin 4-5 tahun tetapi sesuatu yang ditanam itu belum muncul.
“Kami lihat dengan mata kami sendiri bahwa beberapa project kupang hijau yang dilakukan oleh Pak Jefri Riwu Kore sebagai Walikota, Saya kira cukup berhasil. Kami harus jujur dan berani mengatakan bukan saya saja namun semua masyarakat. Kita lihat ada beberapa tambahan tanaman yang cukup signifikan di beberapa poros kota terutama di taman-taman kota tumbuhnya sangat cepat dan fantastic karena menanam tanaman yang sudah dewasa, besar dan dengan perawatan yang cukup baik”.
Seseorang menambah satu tanaman saja sudah hebat apalagi dengan menambah ratusan pohon dan bisa dilihat beberapa poros jalan di kota kupang, terutama di depan UNDANA hampir 90% .
“Saya lihat Flamboyan tanam sudah berbunga di taman tagepe dan alun-alun kota, rata-rata tanaman disitu tumbuh dengan baik”.
Ini program yang cukup baik dan Kita harapkan tidak boleh berhenti dan siapapun yang memimpin harus melanjutkan dan mungkin lebih intens, lebih fokus dan lebih serius di dalam penanganannya dan ini program yang cukup baik.
Kota kupang dijuluki dengan kota karang itu menunjukan bahwa kota ini kering kerontang. Tidak ada orang yang datang dan tinggal berlama-lama di kota kupang karena kering, kelembaban rendah membuat kulit cepat rusak tetapi dengan adanya tanaman menciptakan iklim mikro dan segi pengetahuan klimatologi dia menciptakan kelembaban-kelembaban tambahan yang dulu sebelum ada tanaman mungkin kelembaban 30-40% tapi setelah ada tanaman bisa meningkat sampai 60-70%.
“Industri oksigen lewat tanaman sebenarnya kita bukan sedang menanam tapi kita sedang membangun perusahaan yang menghasilkan oksigen yang namanya tanaman. Bayangkan kalau oksigen tidak dihasilkan untuk mengimbangi penambahan otomotif dan berbagai aktifitas yang menghasilkan karbondioksida dalam proyek trending carbon yang luar biasa. Saya kira hanya bisa diatasi dengan penambahan tanaman dan itu sudah dilakukan oleh pemerintah kota kupang dibawah pemerintahan pak Jefri Riwu Kore luar biasa”.
Tanaman sepe yang ditanam punya cerita antropologi yang kuat dan bisa menjadi arena pariwisata yang baik seperti yang ada di jepang dengan sakuranya. Pada musim sakura banyak wisatawan yang datang ke jepang untuk menyaksikan beberapa hari sakura berbunga. Mungkin suatu saat kupang menjadi tujuan wisata bukan karena ikan, bukan karena laut tapi karena sepe berbunga atau flamboyan berbunga. Ini menjadi tontonan di bulan-bulan tertentu saya kira itulah makna dari menanan.
Jangan sampai kalau tidak dikembangkan oleh pak walikota sepe akan hilang dan tidak menjadi cerita yang baik lagi. Sepe ini tidak semua tempat ada sepe dan flamboyan sudah hilang dan orang tidak melihat barang ini sebagai baik.
Dalam konsep dunia, pak Jefri sudah seharusnya mendapat penghargaan dari dunia untuk perlindungan terhadap tanaman sepe yang suatu saat menjadi langka.
Berdasarkan hasil penelitian biji Sepe yang muda kalau dimakan tidak beda jauh dengan pete, mempunyai protein yang tinggi dan daun menjadi pupuk.
Sepe termasuk tanaman legum, daun menjadi pupuk, sepe dan flamboyan masuk dalam keluarga leguminosa bisa memproduksi nitrogen untuk pupuk dan biji yang masih muda dan sangat baik untuk di konsumsi, sedangkan buah keringnya sangat baik untuk jadi kayu bakar.
Pak Jefri sudah membuat filosofi menterjemahkan pemikiran El Tari. El Tari membuat pernyataan-pernyataan filosofi yang baik untuk NTT dengan mengatakan bahwa sekali lagi tanam, Sekali tanam sekali lagi tanam dan patungnya ada di TTS.
Penerus kepemimpinan di kota ini harus merawat. Merawat itu kewajiban dan kemudian menanam tambah kalau ada yang mati.
“Tanam pohon tidak perlu diskusi nanti kalau mau dipotong karena tidak tertata atau terlalu banyak. Saya mohon kepemimpinan lanjutannya entah pemerintahnya atau masyarakatnya atau siapapun harus mampu merawat kembali apa yang sudah dilakukan oleh Pak Jefri, baik pemerintah, ASN, Swastanya, Pengusaha. Kalau merawat tanaman tidak harus tunggu pemerintah kalau kita bisa merawat dengan baik”.
Harus ada penamaman tambahan kita harus survey kalau yang ditanam pak Jefri ada yang mati harus diganti karena sebentar lagi musim hujan. Pesan dari saya pimpinan harus meneruskan sesuatu yang positif ini.(*/FKK)
