Menia, FKKNews.com – Wakil Bupati Sabu Raijua, Ir. Thobias Uly, M.Si, secara resmi membuka kegiatan Rapat Lengkap Pamong Praja di Kecamatan Sabu Tengah. Kegiatan ini dihadiri oleh Para Asisten Sekda, Staf Ahli Bupati, Kepala Bagian Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Para Pimpinan OPD, Kapolsek Sabu Timur, Plt. Camat Sabu Tengah, Babinsa dan Bhabinkamtibmas, Para Kepala Desa, Ketua BPD, Pendamping Desa, Korkab P3MD, Para Kepala Sekolah, Koordinator PKH, serta Penyuluh Pertanian se-Kecamatan Sabu Tengah, Kamis (6/11/2025).
Dalam laporan gambaran umum kegiatan, Plt. Camat Sabu Tengah memaparkan berbagai potensi unggulan di wilayahnya, antara lain pada sektor pertanian (padi, jagung, kacang tanah, kacang hijau, sorgum), perkebunan (mangga golek / mangga udang, harum manis,, jambu mente), peternakan (sapi, kerbau, kambing, domba, ayam, dan bebek), perikanan tangkap, industri rumah tangga (gula semut dan VCO), serta pariwisata.
Namun di balik potensi tersebut, masih terdapat sejumlah persoalan di berbagai bidang. Di bidang kesehatan, masyarakat masih menghadapi masalah stunting, penolakan imunisasi, dan rendahnya pemanfaatan fasilitas kesehatan. Di bidang pendidikan, hingga kini belum tersedia Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di wilayah tersebut.
Dalam bidang pemerintahan desa, dari delapan desa di Kecamatan Sabu Tengah baru satu desa yang mencairkan Dana Desa tahap II, disertai lemahnya respons terhadap permintaan data dari pihak kecamatan.
Selain itu, penyakit pada ternak babi masih ditemukan, kondisi infrastruktur seperti ruas jalan dari PKM Eimadake menuju Desa Tada masih rusak berat, dan sejumlah program seperti SPAM Air dan TPA belum dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Persoalan penertiban ternak dan status tanah yang menghambat pembangunan juga menjadi perhatian bersama.
Dalam kesempatan tersebut, Plt. Camat Sabu Tengah menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Daerah atas program bantuan kawat duri yang manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat di wilayah tersebut.
Wabup: Pemerintah Harus Hadir dan Peka Terhadap Masyarakat
Dalam arahannya, Wakil Bupati Thobias Uly menyampaikan apresiasi atas kehadiran seluruh unsur pemerintahan dalam kegiatan rapat kerja tersebut. Ia menegaskan bahwa tugas pamong praja bukan sekadar mengurus administrasi, tetapi mewujudkan kesejahteraan masyarakat sesuai visi pembangunan daerah “Sabu Raijua Bangkit, Maju, Sejahtera, dan Mandiri.”
“Kita sebagai pemerintah harus hadir di tengah masyarakat, baik dalam suka maupun duka. Saya amati, dalam beberapa kegiatan sosial seperti kedukaan dan pernikahan, pemerintah sering tidak hadir. Padahal, kehadiran kita di situ menjadi bukti bahwa pemerintah ada dan peduli terhadap rakyatnya,”ujarnya.
Wabup juga menyoroti dinamika media sosial yang kerap menyudutkan kinerja pemerintah daerah, meskipun berbagai upaya telah dilakukan secara maksimal. Ia mengimbau agar pamong praja di tingkat bawah tidak memperkeruh situasi, tetapi menjadi perpanjangan tangan pemerintah daerah untuk memberikan pemahaman dan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Sabu Tengah Menuju Arah Pertumbuhan Cepat
Lebih lanjut, Wabup menyampaikan optimisme bahwa Kecamatan Sabu Tengah akan menjadi salah satu wilayah yang berkembang pesat dalam tiga hingga empat tahun mendatang. Hal ini ditopang oleh berbagai proyek strategis seperti pembangunan bandara, rencana pendirian Markas Kodim, pembangunan PLTD dan PLTS, serta pengembangan sektor pariwisata dan pertanian hortikultura yang berpotensi besar.
Wabup mencontohkan komoditas mangga udang sebagai produk lokal bernilai tinggi. Ia menceritakan pengalamannya saat membawa mangga udang sebagai oleh-oleh kepada Kepala Balai Wilayah Sungai NTT, yang menilai buah tersebut memiliki rasa yang manis dan khas. Menurutnya, jika pengelolaan dan pemasaran mangga udang diatur dengan baik, maka hasilnya akan memberi nilai ekonomi signifikan bagi masyarakat.
Selain itu, terkait sektor perikanan, Wabup menjelaskan rencana pemerintah untuk menjadikan Desa Eimau sebagai kampung nelayan. Namun, masih ditemui kendala berupa rendahnya daya tahan ikan hasil tangkapan yang cepat rusak. Ia meminta Dinas Perikanan segera menindaklanjuti hal ini dengan melakukan survei dan mencari solusi yang tepat.
Dorong Pemanfaatan Program MBG
Dalam kesempatan itu, Wabup juga menyinggung program MBG yang dinilainya memiliki dampak ekonomi luas (multiplier effect). Ia mengajak masyarakat, khususnya petani, peternak, dan nelayan, untuk lebih tanggap menangkap peluang ekonomi yang ditawarkan program tersebut.
“Pemerintah akan mempermudah perizinan pendirian dapur MBG dan mendukung penyediaan bahan bakunya. Namun dari sekarang, kita harus menyiapkan bahan baku lokal agar tidak perlu mendatangkannya dari luar daerah. Jangan biarkan hanya ASN yang memanfaatkan peluang ini. Masyarakat juga harus bergerak cepat,” pesannya.
Tetap Solid dan Kompak di Tengah Efisiensi Anggaran
Menutup sambutannya, Wabup Thobias Uly mengingatkan bahwa tahun depan pemerintah daerah akan menghadapi tantangan efisiensi anggaran dan penurunan dana transfer ke daerah, yang tentu berdampak pada realisasi program pembangunan. Namun, ia memastikan bahwa pemerintah kabupaten bersama pemerintah provinsi terus melakukan lobi dan koordinasi dengan pemerintah pusat agar kebutuhan pembangunan daerah tetap terpenuhi.
“Bupati saat ini tengah berupaya melobi pemerintah pusat. Mari kita dukung dan doakan bersama agar upaya tersebut membawa hasil terbaik bagi daerah kita,” ujarnya.
Wabup juga mengajak seluruh pamong praja agar tetap solid, kompak, dan bekerja dengan hati untuk masyarakat, serta terus memperkuat pelayanan publik di setiap lini pemerintahan.
“Mari kita wujudkan bersama visi besar kita: Sabu Raijua Bangkit, Maju, Sejahtera, dan Mandiri,” tutupnya.(FKK03)
