Kupang, FKKNews.com – Seminar nasional yang dilakukan oleh Badan eksekutif mahasiswa ( BEM ) Institut agama kristen negeri kupang ( IAKN ) dengan tema ” Paradoks indonesia ”
Kegiatan Seminar Nasional yang di bawahkan materi oleh Anggota dewan kota kupang, Richard Odja dan Fernando O. Suares, selaku pengusaha muda, kegiatan seminar juga di buka langsung oleh Rektor IAKN kupang, Dr. Harun Y. Natonis, M. Si. Jumat, 10 Juni 2022.
Dalam sambuatan Rektor IAKN kupang, Harun Y. Natonis, meminta agar dengan seminar ini menjadi inspirasi bagai mahaiswa IAKN kupang untuk berwirausaha memajukan indonesia dari NTT.
“karena menunjukan Indonesia bukan dari luar pulau tetapi dari daerah kita sendiri dan juga saya merindu agar kedepan pengusa muda NTT terkhususnya dari IAKN kupang untuk menjadikan NTT mandiri, pada umumnya dan pada kususnya di daerah asal kita masing-masing yang mandiri”. Tandasnya Rektor Harun.
Tambah ketua Bem IAKN kupang Yabes Ottu dalam sambuatannya Dalam momen yang berbahagia ini, dalam nuansa yang sangat indah ini kita di perlukan untuk menjadi garda terdepan untuk menjaga pancasila.
” kita sebagai mahasiswa di perlukan untuk berdiri di garda terdepan untuk menjaga dan merwat nilai-nilai pancasila, karena ketika berbicara moderasi beragama itu semua bersumber dari pancasila itu sendiri oleh karena itu kita sebagai generasi milenial yang perlu menjaga nilai-nilai pancasila dari oknum-oknum yang ingin mencoba menggores nilai-nilai pancasila itu sendiri”. Kata Ketua Bem itu.
Pemateri pertama, Richrad Odja dalam penyampaiannya, kita sebagai kaum berintelktual harus menjadi yang terpenting, untuk mensejahterakan diri sendiri dengan berusaha, karena dengan berusaha juga bisa kita majukan daerah yang kita cintai ini, karena mau maju harus memulai dari diri kita.
“mulai dari diri sendiri baru berbuat untuk orang lain, jangan perna gensi, malu untuk berusaha sekecil apapun usaha kita harus memaknai dalam diri kita, karena kesuksesan orang-orang yang di luar tentunya memulai dari dalam diri dan tentunya memulai dari hal-hal kecil”. Tutupnya.(*/OL/FKK)
