Surabaya, FKKNews.com – Plt. Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Timur (Jatim), MH Said Abdullah menolak delegasi Israel untuk bertandang dan bertanding di wilayah Jawa Timur pada gelaran Piala Dunia U-20 di Indonesia.
“DPD PDI Perjuangan (PDIP) Jawa Timur tegas menolak kedatangan timnas Israel di wilayah Jawa Timur selama Piala Dunia U-20 di Indonesia, yang digelar ada 20 Mei sampai 11 Juni 2023,” ujar Said Abdullah, dalam siaran pers, dikutip dari Okezone, Selasa (28/3/2023).
Said juga menginstruksikan kepada anggota DPRD Fraksi PDI Perjuangan Jatim untuk menolak kehadiran timnas Israel pada Piala Dunia U-20 di Jawa Timur. Menurutnya, sikap penolakan itu perlu disampaikan secara terbuka dan tertulis kepada Gubernur Jawa Timur.
Berikut Tiga alas an DPD PDIP Jatim menolak Timnas Israel:
1. Didasarkan pada komitmen solidaritas terhadap perjuangan bangsa Palestina atas perlawanan menghadapi aneksasi, penjajahan dan pembunuhan yang terus dilakukan Israel terhadap bangsa Palestina.
2. Ingin sejalan dengan kebijakan politik yang pernah ditempuh Presiden Soekarno dalam menempatkan delegasi olahraga dari Israel.
3. Jadikan teladan Soekarno dalam perjuangan politik melawan kolonialisme pemerintah Israel terhadap bangsa Palestina hingga saat ini. Apalagi Pembukaan UUD 1945 juga menegaskan agar bangsa Indonesia ikut aktif dalam penjuangan melawan penjajahan.
Diketahui bahwa Pada 1957 Indonesia lolos dari babak kualifikasi Piala Dunia tahun 1958 setelah Taiwan menyatakan pengunduran diri. Pada babak play off setelah Australia juga mengundurkan diri, Indonesia harus menghadapi Timnas Israel.
Saat akan menghadapi Timnas Israel, PSSI minta pertandingan dilakukan di tempat netral, namun permintaan ini ditolak oleh FIFA. Atas kebijakan ini, Timnas Indonesia menyatakan mengundurkan diri dalam menghadapi Timnas Israel.
Kebijakan serupa dilakukan Presiden Soekarno kala Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 1962. Saat itu Pemerintah Indonesia tidak memberikan visa kedatangan delegasi Israel, yang berakibat Indonesia lebih memilih membayar denda kepada Komite Olimpiade Dunia daripada menerima delegasi atlet Israel.
Sikap Presiden Soekarno tersebut, ujar Said, sebagai cermin konsistensi Indonesia dalam melawan dan menghapuskan segala bentuk penjajahan, dan kolonialisme di muka bumi.
“Sikap itu kami jadikan teladan dalam perjuangan politik melawan kolonialisme pemerintah Israel terhadap bangsa Palestina hingga saat ini. Apalagi Pembukaan UUD 1945 juga menegaskan agar bangsa Indonesia ikut aktif dalam penjuangan melawan penjajahan,” tuturnya. (*/Okz/Fkk)