Kupang, FKKNews.com – Kapolres Kupang Kota, Kombes Pol. Rishian Krisna Budhiaswanto, S.H., S.I.K., M.H, memimpin langsung anggotanya untuk membuka segel pintu gerbang Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tenau, yang beralamat di RT 017 /RW 004 Kelurahan Alak, Rabu (24/5).
SDN Tenau di segel menggunakan rantai dan gembok oleh pihak keluarga Joni Lau yang mengaku sebagai pemilik tanah dan menuduh pembangunan gedung sekolah menyalahi prosedur.
Setelah berkoordinasi dengan pemilik tanah melalui sambungan telepon seluler, Kapolresta Kupang Kota kemudian memerintahkan untuk membuka segel pintu gerbang sekolah, “Setelah komunikasi dengan pemilik tanah, saya perintahkan untuk membuka segel gerbang tersebut agar tidak mengganggu proses belajar siswa yang sebentar lagi menghadapi ujian”, ujar Kombes Krisna dikutip dari Tribratanewskupangkota.com.
Menurut Mantan Kabid Humas Polda NTT ini, aksi penyegelan SDN Tenau, karena komunikasi yang tidak berjalan baik antara pemilik tanah dan Pemerintah Kota Kupang, sehingga dirinya kemudian menjadi mediator dengan menghadirkan kedua belah pihak di Polresta Kupang Kota guna mencari solusi penyelesaian sehingga siswa sebagai peserta didik bisa kembali bersekolah dengan aman dan lancar.
Lulusan Akpol 1998 ini mengaku bahwa upaya dirinya menjadi memediasi persoalan tersebut semata atas dasar rasa kemanusiaan, untuk memperlancar proses belajar mengajar siswa SDN Tenau karena dalam waktu dekat, siswa SD akan menghadapi ujian sekolah dan ujian kenaikan kelas.
Pembongkaran segel di SDN Tenau disaksikan langsung oleh Penjabat Wali Kota Kupang George M. Hadjoh, S.H, Wakil Ketua DPRD Kota Kupang Christian Baitanu, Kasat Pol PP Kota Kupang, Rudi Abubakar dan Kapolsek Alak Kompol Edy, S.H., M.H, usai membongkar segel tersebut, mereka langsung menemui kepala sekolah, guru dan murid-murid yang berada di depan pintu gerbang sekolah.
Ketika ditemui Kapolresta di depan pintu gerbang, kepala sekolah mengaku bahwa mereka kesulitan melakukan aktivitas belajar mengajar karena peristiwa tersebut, satu-satunya cara yang sekolah lakukan adalah mengarahkan siswa ke dalam area sekolah melalui pintu belakang, dengan tujuan agar proses belajar mengajar tetap berjalan lancar.
Setelah pembongkaran dilakukan, Kapolresta Kupang Kota bersama Penjabat Wali Kota memantau jalannya proses belajar mengajar di sekolah yang sudah kembali normal.
Krisna yang dikenal berpengalaman di bidang Samapta kemudian membagikan permen dan menyemangati para siswa, agar bisa dengan gembira mengikuti pelajaran tanpa adanya rasa takut atas kejadian yang dialami sekolah. (*/Trb/FKK)
