Oelamasi, FKKNews.com – Wakil Ketua Komisi V DPRD NTT Winston Rondo melakukan reses di GMIT Solafide Sulamu di Kelurahan Sulamu, Reses sendiri berarti kegiatan anggota legislatif DPRD di luar masa sidang untuk berinteraksi langsung dengan konstituen di daerah pemilihannya, bertujuan untuk menyerap aspirasi dan keluhan masyarakat, Kamis (20/3/2025).
Yasinta Lona sebagai salah satu jemaat dan masyarakat Kelurahan Sulamu mengeluhkan tentang renovasi puskesmas Sulamu yang kini beralih status menjadi pustu di Kelurahan Sulamu yang tidak pernah dilakukan oleh pemerintah kabupaten Kupang sehingga mengakibatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat tidak optimal.
“Dari tahun 2023 kami sudah usulkan agar segera dilakulan renovasi untuk Puskesmas yang sekarang menjadi pustu di Kelurahan Sulamu, namun tidak pernah dijawab oleh pemerintah sehingga mengakibatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat tidak berjalan dengan baik,”ujarnya.
Hal senada dikatakan oleh Pendeta Emr. Jack Iungtali sebagai tokoh masyarakat di Kelurahan Sulamu, Ia pun meminta kepada Wakil Ketua Komisi V DPRD NTT Winston Rondo agar bisa membantu mencarikan solusi dari apa yang dialami oleh masyarakat Kelurahan Sulamu terkait kurangnya pelayanan kesehatan masyarakat akibat alih status Puskesmas Sulamu menjadi Pustu.
“Sebagai tokoh masyarakat, saya meminta bapak Winston Rondo selaku Wakil Ketua Komisi V DPRD NTT agar membantu menyampaikan aspirasi kami kepada Pemprov NTT agar secepatnya renovasi Puskesmas Sulamu dapat dilakukan,hal ini merupakan dampak dari perubahan status Puskesmas Sulamu menjadi Pustu,”pintanya.
Wakil Ketua Komisi V DPRD NTT Winston Rondo mengatalan bahwa aduan atau aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat terkait turunnya status Puskesmas Sulamu ke Pustu sangat berdampak bagi pelayanan kesehatan masyaraakat di Kelurahan Sulamu dan sekitarnya.
“Saya mendapatkan aduan dari masyarakat Kelurahan Sulamu terkait perubahan status Puskesmas Sulamu ke Pustu dibanding dengan Puksesmas Pariti yang berdampak pada pelayanan kesehatan oleh para Nakes maupun ketersediaan obat-obatan, padahal Puskesmas Sulamu melayani empat Desa yang rata-rata pasiennya sekitar 60-70 orang setiap hari,”ucapnya.
Ia meminta atensi khusus dari Bupati Kupang dan Gubernur NTT agar apapun status dari Puskesmas Sulamu yang sudah beralih status menjadi Pustu tetapi pemenuhan kebutuhan terhadap kesehatan masyarakat tidak boleh dikurangi sedikitpun.
“Saya meminta perhatian Bupati Kupang dan Gubernur NTT sehingga apapun status Puskesmas Sulamu namun pelayanan kesehatan kepada masyarakat tidak boleh dikurangi dengan harus ada nakes yang selalu ada, obat-obatan yang selalu tersedia agar kesehatan masyarakat dapat terjamin,”pungkasnnya.(FKK03)