Kalabahi, FkkNews.com – Panitia Pelaksana kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2025 Universitas Tribuana Kalabahi telah melaksanakan rapat pemantapan untuk kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2025 pada Sabtu (06/09/2025) di Aula baru Universitas Tribuana Kalabahi. Pertemuan ini adalah bagian dari dedikasi institusi untuk meningkatkan mutu pembinaan serta mendukung proses adaptasi mahasiswa baru ke lingkungan akademis dan budaya kampus. Rapat dipimpin oleh Melki I. Puling Tang, S. Si., M.Mat sebagai ketua panitia pelaksana kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2025, dan dihadiri oleh semua kordinator seksi dan semua anggota panitia pelaksana kegiatan.
Agenda inti mencakup diskusi teknis pelaksanaan PKKMB, penguatan tema kegiatan, isi pembekalan, serta penyesuaian terhadap regulasi terbaru dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek). Dalam arahannya, Melki menyatakan bahwa PKKMB tidak hanya sekadar acara penyambutan mahasiswa baru; ini adalah momen krusial untuk menanamkan nilai-nilai akademik, etika, wawasan kebangsaan, serta semangat bela negara sejak awal. Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, dan program profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia.
Dijelaskannya, Tujuan pendidikan tinggi dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi yaitu: (a) berkembangnya potensi Mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa; (b) dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa; (c) dihasilkannya ilmu pengetahuan dan teknologi melalui penelitian yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban, dan kesejahteraan umat manusia; dan (d) terwujudnya pengabdian kepada masyarakat berbasis penalaran dan karya penelitian yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Pendidikan tinggi sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional, memiliki peran strategis dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045 melalui program untuk mendukung pencapaian Asta Cita. Fokus program Asta Cita pada delapan misi strategis, pemerintah berupaya menciptakan pembangunan yang inklusif, berkelanjutan, dan berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia,” pungkasnya.
Lebih lanjut, Kampus berperan mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan ilmu pengetahuan serta teknologi untuk meningkatkan daya saing dalam menghadapi globalisasi di segala bidang. Pendidikan tinggi yang berdampak untuk membangun fondasi transformasi sosial dan ekonomi berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045.
“Mahasiswa di program kampus berdampak tidak hanya dibekali untuk lulus kuliah tetapi memiliki kemampuan mentransformasi keterampilan yang dimiliki dalam kehidupan nyata di masyarakat. Strategi merealisasikan kampus berdampak, disosialisasikan tak terkecuali kepada mahasiswa baru di setiap perguruan tinggi. Salah satu momen yang tepat untuk menyiapkan mahasiswa di kampus berdampak melalui PKKMB tahun 2025,” lanjutnya.
Tujuan, Lanjutnya, pelaksanaan kegiatan ini adalah menyiapkan mahasiswa baru melewati proses transisi menjadi mahasiswa yang dewasa dan mandiri, mempercepat proses adaptasi mahasiswa dengan lingkungan yang baru, dan memberikan bekal untuk keberhasilannya menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Kegiatan ini dapat dijadikan titik tolak penguatan karakter dan jati diri bangsa kepada mahasiswa baru yang diharapkan menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia Unggul secara akademis, memiliki integritas, resiliensi, dan memegang teguh nilai-nilai luhur bangsa.
Melki menambahkan bahwa berdasarkan regulasi terbaru perlu menjadi komitmen bersama untuk menyukseskan Kegiatan PKKMB Universitas Tribuana Kalabahi tahun akademik 2025/2026. Perlu diketahui bahwa Kegiatan PKKMB merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi yang merupakan tanggung jawab pimpinan perguruan tinggi. Tidak dibenarkan bila ada menyerahkan kegiatan sepenuhnya kepada organisasi kemahasiswaan, tanpa ada proses pembimbingan dan pendampingan yang memadai.
“Demikian juga pada saat kegiatan PKKMB, tidak diperbolehkan mengembangkan model pengenalan kampus sesuai dengan interpretasi masing-masing sehingga terjadi penyimpangan antara lain berbentuk aktivitas perundungan oleh mahasiswa senior, atribut kegiatan yang membebani mahasiswa baru, kekerasan fisik, dan psikis. Kegiatan yang menyimpang dapat berakhir dengan adanya korban jiwa yang tentu saja dapat menimbulkan kecemasan, kekhawatiran, dan ketakutan bagi mahasiswa baru, orang tua, dan masyarakat. Panitia pelaksana kegiatan PKKMB perlu dan menjadi tanggung jawab bersama untuk memastikan bahwa PKKMB berjalan secara edukatif, inklusif, dan memberikan bekal yang relevan bagi mahasiswa dalam menjalani kehidupan kampus,” tambahnya.
Lebih lanjut dijelaskan Melki, Pertemuan ini bertujuan merancang skenario terbaik supaya mahasiswa baru bisa beradaptasi secara maksimal, baik di bidang akademik maupun sosial, Kegiatan ini akan melibatkan sejumlah pembicara dari dalam kampus dan lembaga luar, termasuk alumni serta figur inspiratif dari berbagai sektor.
Dalam rapat pemantapan ini, Panitia kompak untuk melaksanakan kegiatan PKKMB dengan tetap menegaskan betapa pentingnya pelaksanaan acara yang terbebas dari perpeloncoan, kekerasan, serta tindakan-tindakan yang tidak mendidik. Keseluruhan kegiatan PKKMB akan dititikberatkan pada pengembangan soft skill, pemahaman terhadap nilai-nilai universitas, serta peningkatan literasi digital dan kesadaran akan lingkungan. Dengan persiapan yang baik, semua panitia melalui rapat bersama yakin bahwa PKKMB Untrib tahun 2025 dapat menjadi awal yang positif bagi mahasiswa baru dalam menghadapi perkuliahan dan mencapai prestasi di masa depan.
Melki menutup rapat dengan harapan kepada seluruh tim pelaksana bahwa keikhlasan dalam pengabdian dan kebersamaan tim merupakan dua faktor penting untuk meraih tujuan bersama.
“Ketulusan berkaitan dengan motivasi dan niat baik yang tulus dari dalam diri ketika melaksanakan tugas atau pengabdian, sementara kekompakan adalah kemampuan tim untuk bersatu dan berkolaborasi secara efisien sebagai sebuah kesatuan. Gabungan keduanya menghasilkan tim yang tangguh, efisien, dan dapat memberikan pengaruh baik serta meraih keberhasilan yang berkelanjutan,” tutupnya. (FKK/Eka Blegur).
