Jakarta, FKKNews.com– Meski ditentang beberapa negara, nyatanya Presiden Jokowi tetap mengundang Presiden Rusia, Vladimir Putin untuk hadir dalam KTT G20. Wajar saja, lantaran memang Rusia masih termasuk anggota G20. Sehingga semua anggota G20 tetap diundang untuk hadir.
Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) buka suara soal rencana kedatangan Putin ke G20 di Provinsi Bali. Diketahui bahwa Bali merupakan Provinsi tetangganya NTT, dahulu dua daerah ini tergabung dalam sebuah wilayah, yakni Provinsi Sunda Kecil.
Dilansir dari cnbcindonesia.com, kemenlu menegaskan bahwa Indonesia sebagai presidensi wajib mengundang semua anggota G20. “Perlu digarisbawahi, diplomasi Indonesia based on principal. Indonesia dalam mengetuai berbagai konferensi forum atau organisasi selalu berpegang teguh pada aturan rules of procedure dan presidensi yang berlaku, termasuk di G20, ” kata Staf Khusus untuk Penguatan Program-Program Prioritas Kemlu, Dian Triansyah Djani, Kamis (24/3/2022).
“Oleh karena itu, memang menjadi kewajiban untuk semua presiden G20 untuk mengundang semua anggotanya. Kita (Indonesia) akan terus melakukan tugas kita seperti halnya presidensi-presidensi sebelumnya.”
Puncak G20 sebenarya akan berlangsung Oktober. Namun RI sendiri sudah mengirimkan undangan (22/2/2022) lalu.
“Saya tekankan, G20 sendiri forum untuk membahas ekonomi internasional. Indonesia tentu akan fokus ke isu-isu ekonomi, isu-isu agenda prioritas kita,” ujarnya lagi.
Indonesia memang sudah bersiap dengan segala konsekuensi, bahkan mengenai ancaman boikot karena pro kontra kehadiran Rusia, Kemlu juga memiliki jawaban tersendiri. Ia mengaku RI bisa berkonsultasi dengan semua anggota.
“Seperti yang saya bilang dengan jelas tadi, posisi Indonesia selalu mengikuti dan akan melaksanakan tugasnya sesuai dengan presidensi-presidensi sebelumnya. Salah satu tugas presidensi juga antara lain berkonsultasi dengan semua anggota, melakukan pertemuan bilateral untuk mencari pandangan lain,” katanya. (FKK/cnbc)