Kupang,FKKNews.com-Tokoh Pejuang hak komunitas adat Besipae, di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nikodemus Manao ditangkap aparat gabungan dari Polda NTT dan Polres TTS pada Senin (13/2/2023).
Nikodemus langsung ditetapkan sebagai tersangka karena diduga melakukan penganiayaan terhadap pegawai Dinas Peternakan Provinsi NTT, Bernadus Seran pada tahun 2020.
Upaya jemput paksa yang dilakukan aparat kepolisian setelah dua surat panggilan yang dilayangkan tak dipenuhi oleh Niko, ketika tiba di TKP, aparat sempat mendapat perlawanan dari warga Besipae, namun upaya mereka sia-sia karena pada akhirnya Niko tetap dibawah oleh pihak kepolisian dengan menggunakan mobil.
Menanggapi hal tersebut Korwil VII Pengurus Pusat GMKI, Mikdon Hede Patu menyayangkan sikap kepolisian yang tidak humanis dalam melakukan penangkapan.
“saya menyayangkan sekali sikap kepolisian yang mengamankan saudara Niko Manao, situasinya hingga terjadi keributan, mereka juga bertindak kasar kepada masyarakat, seharusnya dalam melakukan tugasnya, kepolisian harus mengayomi dengan cara-cara yang humanis dan pendekatan persuasif,” ujarnya.
Mantan Kabid Organisasi GMKI Cabang Kupang ini juga meminta agar aparat kepolisian untuk tidak tebang pilih dalam proses penegakan Hukum.
“karena ada peristiwa panjang terjadi, jika Niko manao diamankan karena melakukan penganiayaan, bagaimana dengan penganiayaan yang dilakukan oleh pihak Kepolisian terhadap masyarakat Besipae, jangan sampai Aparat Penegak Hukum melakukan tebang pilih dalam proses penegakan hukum, ini akan semakin menunjukan hukum tajam kebawah tapi tumpul ke atas,” tegasnya.
Mikdon berharap agar Kapolda NTT bisa memperhatikan tindakan yang dilakukan oleh oknum-oknum kepolisian yang tidak humanis agar tetap menjaga citra dan nama baik lembaga kepolisian sebagai lembaga yang mengayomi dan melayani masyarakat Nusa Tenggara Timur.
