Kalabahi, FkkNews.com – Dua Puluhan Tahun Yohab Ladang (55), warga RT 06/RW 03, Lianglolong (Desa Persiapan Sirangbabu) Desa Munaseli, Kecamatan Pantar, Kabupaten Alor mengalami kelumpuhan. Yohab ditemukan media ini di kediamannya hanya bisa terbaring tak berdaya di tempat tidur. Ironisnya, bapak satu anak ini dikabarkan tidak pernah tersentuh perhatian dan bantuan pemerintah.
“Pernah ada dua orang yang masuk di kamar ini, dari dinas mana saya tidak tahu, foto saya dan beritahu saya bahwa nanti Desember ada bantuan sedikit. Ini yang sampai dengan sekarang tidak ada juga,” sebut Yohab, Senin (08/01/2024).
Keterbatasan ekonomi dan kehidupan yang pas-pasan membuat Yohab yang terbaring lumpuh itu bersama istrinya Asamina Bako Ladang hanya bisa pasrah dan tinggal berdiam diri di rumah. Sementara anak perempuan mereka yang semata wayang itu sudah hidup dengan keluarganya sudah menikah.
Saat ditemui, Yohab tak banyak bercerita, kecuali mengatakan jika sakit lumpuh yang diderita ini sudah sejak 1991. Awalnya itu hanya lutut yang sakit, kemudian pinggang tetapi bisa jalan. Lama kelamaan sudah tidak bisa jalan, ungkapnya.
20-an tahun terbaring di tempat tidur, Yohab dirawat istrinya Asamina Bako Ladang.
Salah seorang kerabat dekat Nikanor Hibu mengaku kondisi kehidupan Yohab bersama istrinya, bahkan sama sekali tidak digubris oleh pemerintah setempat.
Pemerintah harusnya hadir serta pro aktif memberikan pendampingan dan membantu warga masyarakat berkategori kurang mampu seperti ini. Apalagi yang bersangkutan bukan saja kurang mampu tetapi mengalami lumpuh total,” kata Nikanor Hibu
Idealnya demikian Hibu masyarakat tidak mampu seperti ini diberi perlakuan serta fasilitas yang berbeda sebagai salah satu bentuk upaya dalam menanggulangi ketidak mampuannya, bukan dibiarkan seperti saat ini.
Menurut Hibu, fasilitasi bantuan yang diberikan pemerintah, sebisanya mencakup secara umum kebutuhan dasar pengobatan masyarakat.
Yang aneh demikian Hibu, bantuan pemerintah seperti program PKH juga tidak diperoleh Yohab yang sudah 20-an tahun hidup dalam keadaan lumpuh.
“Kalau program PKH itu untuk orang miskin maka saya mau tanya, mengapa Pak Yohab Ladang dan keluarga tidak dapat. Mereka itu yang menurut kami harus dibantu melalui PKH,” ujar Hibu sembari mencurigai jangan sampai ada pilih kasih untuk memasukan keluarga miskin di desa ini untuk mendapatkan bantuan melalui program PKH.
Dia mengharapkan agar pemerintah desa, kecamatan dan kabupaten bisa tergerak hati untuk memberikan perhatian dan bantuan kepada orang tidak mampu seperti Yohab di Lianglolong ini. (FKK/Eka Blegur).
