Kalabahi, FkkNews.com – Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi NTT, Winson Neil Rondo menyampaikan rasa terharunya terhadap sikap seorang guru swasta SMA Kristen 3 Kalabahi, sebelumnya sosok ibu guru itu meneteskan air matanya saat menyampaikan aspirasi terkait persoalan dirinya sebagai seorang guru swasta yang sulit untuk mendaftar atau mengikuti seleksi PPPK, Guru itu berharap bahwa pemerintah harus melihat nasip para guru swasta khususnya di SMA Kristen 3 Kalabahi, menurutnya pemerintah harus bertindak adil terhadap guru-guru sekolah negeri dan dan sekolah swasta dalam mengikuti seleksi dan pengangkatan PPPK.
Menanggapi aspirasi dari guru tersebut, Wakil Ketua Komisi V DPRD NTT, Winston Rondo yang juga disekolah swasta sebagai Ketua Umum Badan Perguruan Swasta NTT dan juga di GMIT sebagai ketua pembina yayasan Nehemia, kemudian memberikan satu catatan kecil, untuk para guru-guru swasta di NTT, khususnya di Kabupaten Alor.
“Satu bulan yang lalu komisi V melakukan audiensi dengan dirjen pendidikan dasar paud dan menengah dan beliau menegaskan dengan sangat terang bahwa sudah ada keputusan menteri yang memastikan tidak ada perbedaan sekolah negeri dan sekolah swasta, termasuk didalamnya rekrutmen PPPK dari pos sekolah swasta, kalau ada guru sekolah swasta yang sudah lolos akan ditetapkan kembali ke sekolah asal,” ungkap Wakil Ketua Komisi V, Winston Rondo dihadapan Camat, Kepala Desa, Kepala Sekolah dan para guru.
Demikian dijelaskan Winston Rondo yang juga sebagai Ketua GAMKI NTT, termasuk didalamnya bantuan sarana prasarana dan sebagainya untuk sekolah swasta, tidak ada perbedaan antara sekolah negeri dan sekolah swasta, itu berita baik buat kita semua dan Itu juga yang menjadi alasan kenapa kami Komisi V hadir disini, amanat yang diberikan kemarin itu adalah cari sekolah swasta yang paling susah, dan di Alor disampaikan oleh anggota DPRD pak Boli Gorang Mau dan Ibu Astria Gaidaka, pada akhirnya kami tiba disini.
“Dan ini sekolah SMA kristen 3 Kalabahi sesuai dengan yang disampaikan oleh kepala sekolah bahwa sudah 12 tahun tidak ada fasilitas lahan atau tanah dan ruang kelas, artinya ini sudah sangat parah betul, sekali lagi mohon bantuan kita semua untuk pengadaan tanah, kalau untuk kebutuhan ruang kelas baru atau bangunan baru, saya kira dalam satu atau dua tahun itu ada jalan, tapi kalau lahan atau tanah tidak ada kita tidak bisa bangun apa-apa,” jelasnya, Senin, (14/04/2025).
Senada dengan yang dijelaskan oleh Ketua Komisi V DPRD NTT Muhamad Supriadin Puarake, terkait dengan masalah tanah, nanti kami akan koordinasi dengan pak bupati alor, jika pemerintah daerah memiliki lahan harusnya dihibahkan ke SMA Kristen 3 Kalabahi, kami dari provinsi akan membantu, mungkin tidak tahun ini tapi tahun depan kami akan mengusulkan ruang kelas baru untuk SMA Kristen 3 Kalabahi, dengan catatan tadi untuk lahan atau tanah harus ada dan jelas untuk SMA Kristen 3.
Setelah berkunjung ke SMA Kristen 3 Kalabahi, 14 Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) khususnya 12 anggota DPRD dari Komisi V dan dua anggota DPRD NTT dari komisi yang berbeda yakni Astria Gaidaka dan Bonefasius Gorang Mau melanjutkan kunjungan kerja (Kunker) ke Sekolah Luar Biasa (SLB) Kabupaten Alor kunjungan kerja dipimpin langsung oleh Ketua Komisi V, Muhamad Supriadin Puarake, Wakil Ketua Komisi Winston Neil Rondo beserta 12 Anggota DPRD Lainnya. (FKK/Eka Blegur).
