Kalabahi, FkkNews.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Alor mendapatkan pengaduan dari sejumlah tenga kontrak di Dinas Kesehatan yang bekerja di Puskesmas di Kabupaten Alor, menurutnya ada pemotongan gaji yang dilakukan oleh pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Alor terhadap sejumlah tenaga kontrak.
“Saya dapat pengaduan dari tenaga honor yang sudah di beri Surat Keputusan oleh Bupati, tentu dalam SK itu ada variasi gaji, kan begitu, tetapi saya dapat pengaduan dari tenaga honor yang ada di lapangan di puskesmas, itu ada pemotongan gaji tanpa alasan yang jelas, ada variasi, dari gaji 600 itu dipotong 400 ada yang di potong 200, ini sepertinya dinas kesehatan potong, kalau memang ada pelanggaran seperti soal absen itupun ada prosedurnya, panggil dan beri pembinaan,” ungkapnya.
Dikatakan Anggota DPRD Fraksi Partai Gerindra itu, tapi inikan tidak, ini pasti ada kwitansi fiktif, uang yang masuk di rekening mereka ini Rp. 200.000, nah inikan minimal panggil dan kasih alasan kalau misalnya tidak dikasih tanpa alasan maka pasti ada kwitansi fiktif.
“Tadi pengakuan beberapa tenaga kontrak itu kurang lebih ada 200 orang, jadi kalau 200 tenga kontrak itu gaji mereka dipotong Rp.200.00 bahkan Rp.400.00, itu sangat miris sekali, saya berharap kepada Dinas kesehatan untuk kerja yang baik, berikan hak hak tenaga honorer yang baik sesuai dengan peruntukannya,” harapnya.
Saya juga berharap, lanjut Yohanis Atamai, Bupati Alor segera panggil pihak Dinas Kesehatan supaya hak-hak tenaga kontrak mereka itu di kasih, karena kasihan mereka itu turun naik gunung hanya karena melayani pasien, mereka tidak kenal istirahat pak.
“Ini ada indikasi, yah tentu ini ada indikasi, saya minta Kejaksaan Negeri Alor, Inspektorat Daerah Kabupaten Alor segera periksa, kalau pemberian gaji tanpa kwitansi inikan pasti ada manipulasi, ini pengaduan, ini masalah daerah yang perlu ditindaklanjuti serius,” tegasnya, saat diwawancarai oleh wartawan media ini di ruang kerjanya, Jumat, (04/07/2025).
Dalam pesan WhatsApp yang dikirim oleh salah satu tenaga honor yang diterima oleh media ini bahwa ada yang potong dari 600 terima 200 saja, kasihan untuk kawan-kawan yang di puskesmas yang jauh mau bayar ojek berapa mau pake bertahan hidup di tempat kerja berapa, tolong di pertimbangkan dulu kasihan.
“Bendahara tidak pernah mau tunjukan bukti pemotongan sampai saat hari ini tapi di kwitansi nominal gaji tetap 600 sedangkan yang masuk rekening 200 saja dengan alasan kehadiran, tapi kalau kehadiran na nanti ada tindak lanjut dari up untuk pembinaan lebih lanjut, ini tidak ada sama sekali, kasihan sedangkan kita kerja di lapangan sampai lewat jam pulang kerja kadang sampai malam,” demikian isi pesan dari salah satu tenaga kontrak.
Hingga berita ini ditayangkan, wartawan media ini belum berhasil melakukan konfirmasi kepada pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Alor. (FKK/Eka Blegur).
