Kupang, FKKNews.com – Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Kupang drg. Retnowati, M.Kes mengapresiasi kegiatan pelatihan bahasa isyarat bagi pelayanan publik yang sudah diselenggarakan oleh Komunitas Peace Maker Kupang (Kompak) dan Komunitas Rumah Ketong.
Kompak Kupang dan Komunitas Rumah Ketong melaksanakan pelatihan bahasa isyarat yang diikuti oleh sepuluh lembaga yakni dari tanggal 11 Mei sampai 21 Mei 2023, peserta pelatihan Bahasa isyarat dari Dinas Sosial, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan Anak, Rumah Sakit Siloam Kupang, GMIT Jemaat Mawar Saron Liliba, UPTD Puskesmas Oebobo, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Kupang, Dinas Kesehatan Kota Kupang, Dinas Kependudukan Kota Kupang, Kepolisian Resor Kupang Kota dan Paroki St. Maria Asumpta, kegiatan tersebut dilaksanakan di Kafe Inklusi Dekranasda NTT.
Pelatihan ini dibimbing oleh teman-teman tuli diantaranya Maria Lado dan Tanes yang difasilitasi oleh dua anggota komunitas tuli yang sudah mengikuti pelatihan Bahasa isyarat sebelumnya yakni Willy Anakay dan Adel.
Saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa, (30/5/2023), Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kupang drg. Retnowati, M.Kes mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Komunitas Peace Maker Kupang (Kompak), karena dalam memberikan pelayanan, Dinas Kesehatan harus menjamin akses pelayan bisa dijangkau oleh semua masyarakat dengan mudah
“Akses pelayanan ini bisa dari lokasi Puskesmas, kemudian pelayanan yang diberikan, yang dibutuhkan dan diharapkan oleh masyarakat, dan juga bagaimana seluruh informasi, seluruh tahapan perencanaan asuan bisa diterima oleh seluruh masyarakat dengan baik, bagi teman-teman tuli sulit untuk mencapai akses ini, oleh karena itu Dinas Kesehatan dengan adanya Kompak memberikan pelatihan Bahasa isyarat sangat mendukung dalam pemerataan pelayanan yang mungkin dirasakan oleh teman-teman tuli,” ujarnya.
Tekait Kebijakan yang akan dilakukan oleh dinas kesehatan dalam membantu teman-teman tuli dalam mengakses pelayanan Kesehatan di Fasilitas Kesehatan, Ia menyampaikan bahwa pelayanan Kesehatan bagi seluruh komponen masyarakat dengan berbagai latar belakang akan dilakukan dengan berbagai kemudahan yang bisa di akses dengan baik.
“Yang pertama kita menginformasikan bahwa Dinas Kesehatan sudah mempunyai komitmen untuk bagaimana kita akan melaksanakan Bahasa isyarat dalam melakukan pelayanan Kesehatan, kita juga kan sosialisasikan kepada puskesmas-puskesmas sebagai unit pelayanan yang akan ditindaklanjuti dengan pelatihan bagi mereka, sehingga disetiap puskesmas ada yang bisa menerjemahkan bahasa isyarat pasian-pasien dari teman-teman tuli,” pungkasnya.
Ketua Komunitas Rumah Ketong, Riki Hanadi, S.Th, M.Th., sekaligus Ketua Panitia Pelatiahan Bahasa isyarat menyampaikan bahwa tujuan dilakukannya kegiatan tersebut adalah agar semakin banyak lembaga yang terbuka untuk memikirkan akses layanan difabel untuk teman-teman Tuli.
“Ada tiga tujuan kita mengundang sepuluh Lembaga yakni mendorong komitmen stakeholder untuk pemenuhan aksebilitas bagi difabel tuli, kemudian mendorong Lembaga pemerintah dan non pemerintah untuk menyediakan layanan juru Bahasa isyarat di masing-masing Lembaga, lalu memperkenalkan Bahasa isyarat sebagai satu bagian aksebilitas dalam memenuhi hak difabel tuli,” harapnya. (FKK03)