Kupang, FKKNews.com – Progres penanganan kasus pembunuhan Sebastian Bokol dinilai lamban, hal tersebut membuat Cipayung dan Beberapa Paguyuban Mahasiswa SBD Kota Kupang mengirim Surat Audience Kepada Kapolresta Kupang Kota, Pasalnya Sejak Cipayung Kota Kupang melayangkan tuntutan melalui Demonstrasi dan Dialog, namun belum ada kepastian yang diperoleh.
Kordinator Umum Cipayung Kota Kupang Jacson Markus mengatakan bahwa Terduga pelaku pembunuhan terhadap Sebastianus Bokol belum juga ditangkap. Padahal kasus ini sudah lebih dari satu tahun, Cipayung Kota Kupang yang terdiri dari organisasi PMKRI, GMNI, HMI, PMII dan GMKI sempat melakukan aksi demonstrasi jilid I di depan Mapolresta Kupang Kota untuk mendesak Kapolresta Kupang Kota Kombes Pol. Rishian Krisna Budhiaswanto, SH, SIK, MH segera menangkap pelaku pembunuhan.
Dalam aksi demonstrasi yang dilakukan oleh Cipayung Kamis,( 3/8/2023) ada beberapa tuntutan yang disampaikan dansalah satunya adalah mendesak Kepolisian untuk segera mengungkapkan kasus dalam tenggang waktu 7×24 jam. Selain itu poin tuntutan yang lain adalah mendesak Kepolisian untuk segera memberikan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) kepada keluarga korban.
Tetapi faktanya bahwa ketika kami konfirmasi dengan mama kandung korban di Kabupaten Sumba Barat Daya, ternyata sampai hari ini keluarga korban belum juga menerima surat pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan tersebut, hal tersebut disampaikan oleh Kordinator Umum Cipayung Kota Kupang Jacson Markus, Kamis, (17/8/2023)
“Kami Cipayung, menganggap bahwa Kapolresta Kupang Kota adalah aparat penegak hukum yang pembohong dan tidak mampu menangani kasus Kemanusiaan. Kami menegaskan hal ini, Karena saat aksi demonstrasi kami, tanggal 3 Agustus dan dalam dialog langsung dengan masa aksi Cipayung, Kapolres berjanji bahwa ia akan menindaklanjuti poin-poin tuntutan kami. Secara khusus Kapolres akan segera memberikan SP2HP kepada keluarga korban. Tetapi faktanya, Janji manis itu belum juga di tepati,”ujarnya.
“Oleh karena itu, kami Cipayung dan beberapa paguyuban mahasiswa asal SBD (IKPM dan FK Gema Wonakaka) telah mengantar surat audience dengan Kapolresta Kupang Kota, Kami meminta kesediaan Bapak Kapolres agar bertemu dan berdiskusi dengan kami besok,”pintanya.
Ia menegaskan bahwa jika tidak ada tindak lanjut, Maka Cipayung Kota Kupang akan melakukan Langkah advokasi yang serius untuk menemukan titi terang dari kematian Sebastian Bokol.
“Surat audience ini adalah langkah terakhir kami untuk bergerak di Polresta Kupang Kota, apapun hasilnya, selanjutnya kami akan menaikkan eskalasi gerakan kami dengan mendesak Polda NTT untuk segera mengambil alih kasus ini. Karena, Kapolresta Kupang Kota masih bermain-main dengan tuntutan kami, Banyak langkah yang akan kami ambil, sebagai komitmen dan konsistensi kami mengawal kasus kemanusiaan ini sampai tuntas,”tutupnya.(FKK03)