Kupang, FKKNews.com – Majelis Sinode Harian Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) menanggapi sebuah Surat Keputusan (SK) yang beredar di media sosial bahwa Ketua Sinode GMIT Pdt. Semuel B. Pandie menjadi salah satu Penasehat Tim Pemenangan pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi NTT Simon Petrus Kamlasi dan Adrianus Garu (Paket SIAGA) Periode 2024-2029, di Kantor Sinode GMIT, Kupang, pada Senin (30/9/2024).
Dilansir dari www.sinodegmit.or.id, Sebelumnya melalui media sosial beredar sebuah Surat Keputusan Nomor: 01/SK/SIAGA/VIII/2024 tentang Struktur Tim Pemenangan Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi NTT Simon Petrus Kamlasi dan Adrianus Garu Periode 2024-2029. Dalam SK tersebut tertera nama Ketua Majelis Sinode GMIT, Pdt. Semuel B. Pandie sebagai salah satu Penasehat Tim Pemenangan Paslon tersebut.
Dalam SK yang beredar itu juga tertera caption“Ketua Sinode GMIT turun mimbar bantu SPK. Semua Pendeta GMIT pasti satu komando. Umat GMIT pasti bersatu.”
Sekretaris Hubungan Kemasyarakatan (Humas) dan Protokoler Pdt. Pace F. Balukh menjelaskan bahwa ini berita bohong.
“Saya baru menelpon salah satu staf dari Pak Simon Petrus Kamlasi bahwa SK itu tidak benar. Itu editan. Tidak ada nama Ketua Sinode GMIT sebagai salah satu Penasehat Tim Pemenangan Paslon tersebut,”ujarnya.
Sementara itu, Ketua Majelis Sinode GMIT Pdt. Semuel B. Pandie menjelaskan bahwa GMIT terbuka untuk menerima, mendukung dan mendoakan semua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi NTT Periode 2024-2029. Demikian juga dengan para calon Kepala Daerah. GMIT menghargai dan menghormati nilai demokrasi dengan pilihan politik masing-masing anggota GMIT.
“GMIT dan politik tidak bisa dipisahkan. Namun keterlibatan GMIT dalam politik bukan untuk memperjuangkan kepentingan pasangan atau Partai tertentu, melainkan kepentingan nilai, yakni keadilan, kebenaran, dan damai sejahtera bagi masyarakat yang luas, terutama yang miskin dan tertindas, serta bagi lingkungan alam, sebagaimana Visi Kerajaan Allah di Bumi,” ungkapnya.
Ia menghimbau seluruh anggota GMIT agar tetap tenang, berpolitik secara sehat, menghindari isu SARA (suku, agama, ras dan antar golongan) yang menimbulkan konflik dan memecah belah persekutuan umat. Sebaliknya umat memanfaatkan hak pilih masing-masing dengan sikap saling menghargai dan menghormati untuk mensukseskan Pilkada di tahun ini untuk kemajuan NTT dan Indonesia. (*FKK03)