Kalabahi, FkkNews.com – Penjabat (Pj) Bupati Alor, Zet Zoni Libing menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap berbagai proyek infrastruktur yang sedang berjalan di Kabupaten Alor.
Hal ini disampaikan Pj Bupati Alor saat memimpin Apel Kesadaran yang berlangsung Selasa, (17/09/2024) di Lapangan Setda, Kantor Bupati Alor. Apel tersebut diikuti oleh para Staf Ahli Bupati, Sekretaris Daerah, Para Asisten, Pimpinan OPD, serta seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemerintah Kabupaten Alor.
Dalam amanatnya, Pj Bupati Alor Zet Soni Libing mengapresiasi kinerja jajaran pemerintahan yang telah mencapai 50,34 persen pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) hingga triwulan ketiga. Namun, ia mengingatkan bahwa target tahun ini adalah mencapai 90 persen pada akhir Desember. Untuk itu, pengawasan yang lebih ketat dan serius perlu diterapkan di lapangan.
“Saya berharap kita semua bekerja keras mengejar target hingga Desember. Kita harus mencapai setidaknya 90 persen, dan saya yakin kita mampu. Namun, pekerjaan kita harus berkualitas, tidak boleh asal-asalan,” tegasnya.
Pj Bupati Alor mengungkapkan, ada beberapa proyek di lapangan yang kualitasnya masih jauh dari harapan. Salah satunya adalah proyek infrastruktur di Desa Elok, Kecamatan Alor Timur, yang dinilai buruk sehingga ia memerintahkan agar dibongkar dan diperbaiki ulang.
Ia juga menyoroti pentingnya kehadiran pejabat dinas dan pengawas di lapangan untuk memantau setiap pekerjaan yang berlangsung.
“Pantau langsung pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Kalau tidak bisa turun, minimal telepon kontraktor untuk mengecek perkembangan. Saya sudah menemukan pekerjaan yang tidak berkualitas di Desa Elok, dan saya perintahkan untuk dibongkar ulang. Kita tidak boleh membiarkan kualitas pekerjaan rendah seperti ini,” ujar Pj Bupati Alor dengan nada tegas dalam Siaran Pers yang dipublikasikan oleh Prokom Setda Alor.
Selain menyoroti kualitas infrastruktur, Pj Bupati Alor juga menekankan pentingnya membuka akses jalan ke daerah-daerah terpencil seperti Sawarana dan Erana yang hingga kini masih sulit dijangkau. Ia menegaskan bahwa akses ke daerah-daerah tersebut harus menjadi prioritas pembangunan pada tahun mendatang.
“Saya sudah perintahkan bahwa jalan menuju Sawarana dan Erana harus dibuka. Tidak boleh ada kampung yang tidak bisa diakses oleh mobil. Daerah-daerah terpencil ini harus dijangkau agar masyarakat tidak terisolir,” tambahnya.
Lebih lanjut, Pj Bupati Alor juga memberikan peringatan keras kepada pengawas proyek dan kontraktor yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan. Ia menegaskan bahwa tidak ada toleransi bagi pengawas yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik atau yang terlibat dalam praktik korupsi dan kolusi dengan kontraktor.
“Pengawas harus benar-benar menjalankan fungsinya. Jangan sampai ada yang dibeli oleh kontraktor, karena jika itu terjadi, proyek yang seharusnya untuk rakyat malah tidak berkualitas. Jika proyek itu rusak dalam setahun, berarti ada yang salah dari pengawasan dan pelaksanaannya,” tegasnya.
Orang Nomor satu di Kabupaten Alor ini juga mengingatkan bahwa setiap proyek pembangunan di Kabupaten Alor kini diawasi secara ketat oleh berbagai lembaga, termasuk aparat penegak hukum seperti KPK, BPK, dan kejaksaan.
Menurutnya, semua pihak harus bertanggung jawab dalam memastikan proyek-proyek tersebut berjalan sesuai dengan aturan dan standar yang berlaku.
“Saya sering meng-upload kunjungan saya ke desa-desa di media sosial bukan untuk menunjukkan bahwa saya hebat, tetapi untuk memberikan gambaran kepada publik bahwa masih banyak rakyat yang hidup dalam kesulitan. Selain itu, hal ini juga dilakukan agar para pejabat pemerintah dapat membuka mata dan lebih serius dalam bekerja untuk rakyat. Masih banyak pekerjaan yang harus kita lakukan, dan ini adalah tanggung jawab kita semua sebagai pemerintah,” jelas Pj Bupati Alor, Zet Soni Libing.
Dengan nada serius, ia juga memperingatkan bahwa dunia maya dan media sosial kini menjadi sarana transparansi yang memudahkan aparat pemeriksa dalam memantau setiap proyek yang tidak beres. Tidak ada lagi ruang untuk menyembunyikan pekerjaan yang tidak berkualitas.
“Jika saya sudah bicara keras tapi kalian tidak mengikuti, maka biarlah Tuhan yang akan mengutuk kalian yang bekerja tidakbenar,” pungkasnya. (*/fkk).
