Kupang, FkkNews.com – Melianus Alopada usai ditetapkan oleh forum Rapat Umum Anggota Gerakan Mahasiswa Flobamora sebagai Ketua GMF periode 2024-2025 pada beberapa hari yang lalu, kini telah resmi di lantik. Acara pelantikan tersebut berlangsung di aula Yayasan Alfa Omega, Desa Mata Air, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur NTT pada Minggu (06/10/2024).
Melianus Alopada usai dilantik mengatakan kepada media ini, bahwa organisasi gerakan mahasiswa Flobamora yang berdiri di pusat Flobamora yakni kota Kupang, akan menjadi garda terdepan dalam dalam melihat persoalan rakyat. Menurutnya semangat perjuangan gerakan mahasiswa Flobamora kali ini harus berdampak.
Berjuang dengan terlibat dan berpihak pada kaum tertindas menjadi misi utama ucap Melianus dalam pidato pertamanya di hadapan dewan pembina penasehat dan dewan pendiri serta seluruh hadirin yang ada, termasuk perwakilan Polda NTT dan Polres Kupang kota serta polres Kupang.
Melianus menjelaskan gerakan mahasiswa flobamora kini tengah membangun kekuatan di berbagai daerah untuk bisa berkontribusi, dengan cara membentuk beberapa cabang gerakan di bebebagai kabupaten seperti Kefamenanu, Flores Timur, Sika dan Alor.
Dijelaskan Melianus bahwa, tujuan membentuk cabang-cabang di daerah untuk memudahkan pemuda mahasiswa dalam komunikasi persoalan masyakarat di daerah.
Apa lagi kata Melianus, Fakus GMF kali ini ingin menunjukan bagaimna eksistensi orang muda sebagai generasi penerus bangsa.
Pemuda mahasiswa berada pada posisi yang cukup strategis dan potensial untuk membangun bangsa. Sehingga harus berkontribusi secara positif dalam menyelesaikan persoalan masyarkat.
Lebih jauh Melianus menyebut pemuda atau mahasiswa Flobamora harus mempersiapkan diri menuju bonus demografi 2030 untuk menuju Indonesia emas tahun 2045.
“Kita semua sebagai pemuda atau mahasiswa dari tanah Flobamora, harus siap diri, takutnya pada bonus demografi tahun 2030, kita belum siap maka kita akan gagal menjemput Indonesia emas, bahkan lebih buruknya kita bisa jemput Indonesia perunggu di tahun 2045,”ujar Melianus, Minggu (06/10/2024).
Sementara perwakilan majelis pendiri organisasi Lodovikus I.F. Lamuri usai melantik ketua umum Melianus Alopada, ia mengatakan gerakan mahasiswa Flobamora akan terus berkarya, dengan filosofi “Duc In Altum” yang artinya bertolak ke tempat yang lebih dalam dengan makna berlayar menuju dermaga kesuksesan.
Vicky Lamuri biasa ia disapa, menitipkan organisasi GMF ke tangan Melianus dengan pesan bahwa menjaga dan merawat organisasi dengan visi dan misi yang telah disepakati bersama agar GMF benar-benar berdampak bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Selain Majelis Pendiri, Dewan pembina gerakan mahasiswa Flobamora Daniel Taimenas juga mendukung pergerakan GMF, untuk terlibat dan berkontribusi dalam pembangunan daerah. Menurut Taimenas posisi mahasiswa sangat penting untuk terlibat dalam situasi sosial karena mahasiswa adalah orang-orang intelektual.
“Adik-adik mahasiswa ini orang-orang cerdas, dan berintelektual harus bisa menjaga dan merawat serta memberi solusi dalam pembangunan bangsa ini, khususnya tanah Flobamora dengan ide dan gagasan,”ucapnya.
Hadir pula dalam kegiatan pelantikan, wakil kepala kepolisian resor Kupang Waka OPS Polres , Bertha Hangge, mengatakan mahasiswa harus punya target dan punya sasaran program kerja yang baik. Dikatakan Bertha Hangge bahwa berorganisasi tentu untuk melatih jiwa kepemimpinan. Sehingga kaderisasi harus dipersiapkan secara matang dan itu membutuhkan waktu yang panjang.
“Adik-adik satu tahun periode ini mau buat apa, harus sudah punya target dan sasaran yang pasti, usai berorganisasi mau ke mana atau mau buat apa itu sudah harus dipersiapkan sejak awal berorganisasi,”tutur Bertha Wangge.
Usai arahan dari perwakilan polres Kupang, dilanjutkan dengan pemberian Cendra mata dari Polda Nusa tenggara timur yang diwakili oleh binmas Polda, komisaris polisi Wayan Sunarta,SE dengan memberikan satu buah bola kaki dan bola voli kepada pengurus gerakan mahasiswa Flobamora. Setelah pemberian Cendra mata, Wayan Sunarta menjelaskan, dirinya mendukung orang muda, untuk berkreasi pemberian bola tersebut sebagai bentuk support kepada mahasiswa dalam pengembangan diri.
“Sepak bola sebagai simbol olahraga yang membutuhkan kekompakan dan kerja sama tim, adik-adik mahasiswa harus bisa bersinergi dan menunjukan semangat sportivitas dalam segalah hal,” Ujar Wayan. (FKK/Eka Blegur).