Kupang, FKKNews.com – Penanganan stunting di Kota Kupang semakin diperketat pasca Kota Kupang masuk dalam urutan kelima angka stunting di Nusa Tenggara Timur, hal pertama yang dilakukan adalah nemperkuat pendataan di tingkat Kelurahan dan kecamatan yang di kepimpin oleh Lurah di tingkat Kelurahan dan Camat di tingkat Kecamatan Serta diawasi khusus oleh Wakil Walikota.
Hal tersebut dikatakan oleh Ignasius Kolin sebagai Teknikal Asisten Satgas Penanganan Stunting Kota Kupang, Ia menyampaikan juga bahwa salah satu faktor penting yang mengakibatkan angka stunting semakin naik adalah urbanisasi atau perpindahan masyarakat dari desa-desa yang ada di kabupaten-kabupaten NTT yang datang Ke Kota Kupang untuk mencari rejeki atau kebutuhan untuk menghidupi keluarganya.
Ia menyebut pendataan yang dilakukan oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di setiap kelurahan dan kecamatan memisahkan antara penduduk yang menjadi masyarakat Kota Kupang dan yang berdomisi sementara karena alasan pekerjaaan, masalah yang kembali muncul adalah ketika adanya urbanisasi maka bukan hanya kepala keluarga yang datang Ke Kota Kupang sendirian namun ia pun memboyong istri dan anak-anaknya yang memiliki akibat jangka panjang terhadap sang istri maupun anak akibat dampak ekonomi akibat tidak terpenuhinya kebutuhan gizi keluarga yang tidak terpenuhi.
Penanganan stunting yang dimulai dari remaja , remaja yang akan menikah, ibu hamil dan balita menjadi rujukan dalam penanganan stunting di Kota Kupang, Semua OPD dikerahkan dalam membantu upaya penanganan stunting namun disisi lain kesadadaran masyarakat menjadi tolak ukur yang penting agar kerja kolaborasi dapat dijalankan yang bermuara pada angka stunting di Kota Kupang semakin Menurun.
Ia berpesan kepada para remaja untuk mendapatkan pemahaman yabg baik mengenai kesehatan reproduksi untuk menghindari memiliki anak sebelum menikah karena akan memiliki dampak besar terhadap tumbuh kembang sang anak dalam seribu hari pertama kehidupannya, dari sisi mental, akses gizi yang baik dan kesiapkan keluarga dalam membina dan mempersiapkannya menjadi generasi yang cerdas dan unggul.(FKK03)