Menguatkan Sistem Proporsional Terbuka: Langkah Progresif dalam Membangun Demokrasi Indonesia dalam Pemilu 2024 dari Perspektif GMKI Opini Oleh Oleh Donald Isacus Paut Koordinator Wilayah VII PP GMKI MB 2020-2022

Dalam menjalankan proses demokrasi, pemilihan umum memiliki peran sentral dalam memberikan kesempatan kepada rakyat untuk memilih wakil-wakilnya di parlemen. Dalam konteks pemilu 2024, perdebatan mengenai sistem proporsional terbuka dan sistem proporsional tertutup menjadi isu yang menarik perhatian. Dalam perspektif Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), kami melihat pentingnya menguatkan sistem proporsional terbuka sebagai langkah progresif dalam membangun demokrasi Indonesia yang inklusif dan responsif terhadap aspirasi rakyat.

Pertama-tama, sistem proporsional terbuka memberikan kesempatan yang lebih besar bagi partisipasi politik masyarakat. Dalam sistem ini, pemilih memiliki kebebasan untuk memilih calon dari berbagai partai politik, tanpa terikat dengan daftar calon yang telah ditentukan sebelumnya. Hal ini memungkinkan rakyat untuk mengekspresikan preferensi politik mereka secara lebih langsung dan memperkuat keterlibatan masyarakat dalam proses politik. Melalui sistem proporsional terbuka, rakyat dapat berperan aktif dalam menentukan perwakilan mereka di parlemen.

Kedua, sistem proporsional terbuka mendorong terbentuknya parlemen yang lebih beragam dan mewakili keberagaman masyarakat Indonesia. Dalam sistem ini, peluang bagi calon perempuan, calon dari kelompok minoritas, serta calon dari wilayah-wilayah terpencil atau terpinggirkan untuk terpilih menjadi anggota legislatif menjadi lebih terbuka. Dengan demikian, sistem proporsional terbuka dapat memperkuat representasi yang inklusif dan memastikan bahwa suara-suara yang seringkali terabaikan mendapatkan ruang untuk diwakili di parlemen.

Selain itu, sistem proporsional terbuka memberikan ruang bagi partai politik untuk memperkuat komunikasi dan hubungan dengan pemilih. Partai politik harus merespons aspirasi dan kebutuhan masyarakat secara lebih langsung dan responsif agar dapat memenangkan dukungan pemilih. Dalam hal ini, sistem proporsional terbuka mendorong partai politik untuk meningkatkan kualitas kandidat, menyusun program yang lebih relevan, dan menjalankan kampanye yang lebih terfokus pada kepentingan rakyat. Hal ini memperkuat akuntabilitas partai politik terhadap pemilih dan mendorong terciptanya politik yang lebih responsif dan berpihak kepada kepentingan rakyat.

Namun, kami menyadari bahwa perlu ada langkah-langkah konkret untuk memperkuat sistem proporsional terbuka. GMKI mendorong pemerintah dan Bawaslu untuk meningkatkan pemahaman publik tentang sistem ini melalui sosialisasi dan pendidikan pemilih yang efektif. Selain itu, perlu pula adanya peningkatan pengawasan dan penegakanhukum yang ketat terhadap pelanggaran dalam sistem proporsional terbuka. Bawaslu perlu melakukan pengawasan yang intensif terhadap praktek politik uang, kecurangan, dan pelanggaran lainnya yang dapat merusak integritas pemilihan.

Selain itu, GMKI juga mendorong partai politik untuk mengadopsi praktik yang lebih transparan dan akuntabel dalam proses pemilihan calon. Partai politik harus mengedepankan proses seleksi calon yang terbuka dan berbasis merit, sehingga memastikan bahwa calon-calon yang diusung benar-benar memenuhi kualifikasi yang diperlukan. Peningkatan integritas dan transparansi ini akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap partai politik dan sistem pemilihan secara keseluruhan.

Dalam kesimpulannya, GMKI meyakini bahwa menguatkan sistem proporsional terbuka adalah langkah progresif yang akan memperkuat demokrasi Indonesia dalam pemilu 2024. Melalui sistem ini, partisipasi politik masyarakat akan ditingkatkan, representasi yang lebih beragam akan terwujud, dan partai politik akan lebih responsif terhadap aspirasi rakyat. Namun, perlu juga langkah-langkah konkret untuk meningkatkan pemahaman publik, mengawasi pelanggaran, dan memperkuat integritas dalam sistem proporsional terbuka. Dengan kerjasama antara pemerintah, Bawaslu, partai politik, dan masyarakat, kita dapat membangun demokrasi yang lebih kuat dan inklusif di Indonesia.(FKK03)

Hot this week

“Sabar Menderita Karena Kebenaran Kristus” Minggu sengsara III , 25 februari 2024

Shalom. Sahabat sepelayanan selamat menikmati pemeliharaan Tuhan dan selamat...

Ngaku Bisa Loloskan Siswa ke SMAN 1, Guru PNS di Kota Kupang Tipu 9 Ortu

Kupang, FKKNews.com - Oknum Guru di kota Kupang atas...

Kasus Pembunuhan terhadap Mahasiswa Asal Alor Bukan Berawal Dari Syukuran Pesta Wisuda, Berikut Penjelasan dari AKP Jemy Noke

Kupang, FkkNews.com - Kasus pembunuhan yang terjadi di Kelurahan...

Tepati Janji Kampanya, Wali Kota Kupang Christian Widodo Wujudkan Program Liang Kubur Gratis

Kupang, FKKNews.com - Pemerintah Kota Kupang mewujudkan salah satu...

Ketua Umum Partai Nasdem Surati KPU RI Terkait Pengunduran Diri Caleg DPR RI Ratu Wulla Saat Rekapitulasi Nasional

Jakarta, FKKNews.com - Saksi dari Partai Nasdem menyampaikan surat...

Sita 151Juta, BEM Undana Dukung Kejati NTT Dalam Membongkar Kasus Korupsi Gedung FKKH Undana 

Kupang, FkkNews.com - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perguruan...

“Berjuang Untuk Merdeka, Mengisi Kemerdekaan Dengan Tindakan Nyata” Renungan GMIT, Ibadat Minggu 17 Agustus 2025

Kupang, FKKNews.com- Shalom Sahabat sepelayanan selamat menikmati pemeliharaan Tuhan...

Prof. Apris Adu Daftar Sebagai Calon Rektor : Siapkan 6 Program Strategis Untuk Undana Sehat dan Berdampak

Kupang, FKKNews.com - Pemilihan Rektor Universitas Nusa Cendana (Undana)...
spot_img

Related Articles

Popular Categories

spot_imgspot_img