Top 5 minggu ini

spot_img

Related Posts

Ahmad Atang Sebut Duet Anies-Muhaimin Bisa Diimbangi Jika Prabowo gandeng Erik Tohir dan Ganjar Tandem dengan Sandiaga Uno

Kupang, FKKNews.com – Partai Demokrat merasa dikhianati oleh Partai NasDem karena keputusan sepihak duet Anies Baswedan dan Ketua Umum (Ketum) PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin untuk Pilpres 2024.

Demokrat membongkar kronologi keputusan sepihak duet Anies-Cak Imin. Pada selasa malam, (29/08/2023) di Nasdem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS.

Menanggapi hal tersebut Pengamat Politik Universitas Muhammadiyah Kupang Dr. Ahmad Atang yang dikonfirmasi, Jumat (1/9/2023). menilai Cak Imin bukan sosok cawapres yang tepat untuk Anies Baswedan di Pilpres 2024, namun ada hal tertentu yang menjadi keuntungan secara personal yang dimiliki oleh Ketua Umum PKB tersebut sebagai seorang politisi.

“Jika dilihat dari posisi elektoral, Muhaimin Iskandar bukan pilihan yang tepat bagi Koalisi perubahan untuk mendampingi Anies Baswedan. Namun demikian, Muhaimin memiliki dua keuntungan, baik secara politik maupun sosiologis. Secara politik, Muhaimin Iskandar merupakan ketua partai yang solid, yakni PKB. Secara sosiologis, Muhaimin merupakan kader NU yang cenderung garis lurus dengan ulama,”ujarnya

Ia menyampaikan bahwa, Anies Baswedan dalam menghadapi Pilpres 2024, dirinya mencari sosok cawapres yang memiliki latar belakang NU, walaupun ada beberapa tokoh PKB yang memiliki latar belakang NU, namun tidak seimbang dalam politik dibanding Cak Imin.

“Anies Baswedan dan koalisi perubahan selama ini memang mengincar basis NU, dengan memunculkan nama Khofifah Indar Parawansa dan Yenny Wahid, namun keduanya tidak memiliki basis politik. Kelemahan Anies Baswedan adalah belum kuat di basis NU, maka memilih Muhaimin Iskandar lebih karena dua basis tersebut,” imbuhnya.

Ia mengatakan bahwa setelah Anies menjadikan Cak Imin sebagai Cawapresnya, dalam waktu dekat Prabowo dan Ganjar akan segera mengumumkan Cawapresnya untuk mengimbangi Anies yang terlebih dahulu menetapkan cawapresnya.

Baca juga  Jeriko Jalan Santai Bareng Ganjar, Warganet Usulkan Jadi Ketua Relawan Ganjar Presiden

“Dengan bergabungnya Muhaimin Iskandar dan PKB ke koalisi perubahan maka secara nyata koalisi Indonesia maju tinggal Gerindra, Golkar dan PAN. Dengan ditetapkan Muhaimin Iskandar sebagai cawapresnya Anies Baswedan maka tinggal Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo yang belum menetapkan cawapresnya, dapat diprediksi bahwa Prabowo Subianto akan mengambil Erick Thohir dan Ganjar Pranowo akan mengambil Sandiaga Uno sebagai cawapres,” bebernya.

Ia menambahkan bahwa penetapan Cak Imin menjadi Cawapres Anies mengakibatkan Demokrat secara sepihak dirugikan, pasalnya Sejauh ini Demokrat berharap AHY yang menjadi tandem anies di Pilpres 2024.

“Penunjukan Muhaimin sebagai Cawapres, maka AHY yang selama ini berharap banyak menjadi cawapresnya Anies Baswedan menjadi pupus. AHY harus ikhlas karena selalu kalah dalam negosiasi, semoga ini tidak melemahkan Demokrat dan kadernya di koalisi perubahan,” ucapnya.

Ia menyampaikan bahwa, Sementara PKS sejak awal sudah ikhlas dan tidak memaksa kadernya menjadi cawapres, namun siapapun yang ditunjuk diserahkan kepada Anies Baswedan. Jika proses ini melalui kesepakatan maka tentu ada langkah kompromi antara partai koalisi. Namun jika penunjukan ini hanya sepihak maka akan terjadi saling bongkar antar partai koalisi perubahan. (FKK03)

Popular Articles