Top 5 minggu ini

spot_img

Related Posts

“Berjumpa Dengan Tuhan Dalam Diri Sesama” Renungan GMIT, Ibadat Minggu 28 April 2024

Kupang, FKKNews.com – Shalom Sahabat sepelayanan, selamat menikmati pemeliharaan Tuhan dan selamat mempersiapkan ibadat minggu 28 April 2024 bagi semua sahabat terkasih, mari kita saling melengkapi dalam menyiapkan bacaan bersama umat. Salam dan doa beserta. Pendeta Desiana Rondo Effendy M.Th dari GMIT Maranatha Oebufu, Klasis Kota Kupang Timur, Sabtu (27/4/2024).

Bacaan : Matius 25:31-46

Tema : Berjumpa Dengan Tuhan Dalam Diri Sesama

Pengantar

Pernahkah kita berjumpa dengan Teman lama setelah sekian lama tak bertemu?. Bagaimana perasaanmu saat itu? Senang , bahagia, kasihan ,prihatin melihat kondisi teman yang kita temui dengan keadaannya dalam susah maupun senang. Cerita hari ini tentang penghakiman terakhir mengajarkan kita untuk tidak melupakan Tanggung jawab yang di percayakan Tuhan kepada kita sebagai orang percaya. Hidup menjadi teladan dan menampakan karakter Kristus dalam hidup keseharian kita. Gembala agung itu akan datang untuk menghakimi menurut ukuranNya karena mengenal kawanan domba gembalaannya. Berjumpa dengan Tuhan dalam diri sesama mengajar kita melihat Tuhan sebagai gambar yang hidup dalam diri orang percaya, karena kita ini Imago Dei (gambar dan rupa Allah ).

Penjelasan Teks

Bacaan kita Matius 25:31-46 mengajarkan kepada kita untuk bijak mengelola hidup secara bertanggung jawab karena yang di minta Tuhan dari anak anakNya adalah pertanggung jawaban. Cerita penghakiman terakhir mengingatkan kita untuk hidup menurut teladan, ajaran dari Gembala Agung yaitu Tuhan Yesus. Ketika Gembala itu datang Ia akan memisahkan domba dan kambing. Sama seperti parable/ perumpamaan Yesus dalam kitab Injil Ia datang memisahkan lalang dan gandum dan Ia datang untuk menghakimi orang yang hidup dan mati . Parousia / kedatangan Yesus yang kedua kali di pahami sebagai penghakiman terakhir.

Baca juga  "Menjadi Pelita Kebenaran" Renungan GMIT, Ibadat Minggu 23 Juni 2024

Orang yang bertanggung jawab dengan benar akan masuk dalam hidup yang kekal. Orang yg tidak mampu mempertanggung jawabkan hidupnya akan menerima bagian untuk mempertanggung jawabkannya .

Yesus mengajarkan murid-murid-Nya untuk peduli kepada mereka yang lapar, haus, telanjang, dipenjara, orang asing dan yang paling hina. Bahkan Yesus menyebut hal tersebut sebagai syarat berkenan di hadapan Allah saat penghakiman terakhir tiba.

Allah memanggil kita untuk mengasihi orang lain dengan kasih yang tidak mementingkan diri sendiri. Sebab dalam diri orang-orang sekarat, lumpuh, hina, tidak diinginkan dan tidak dikasihi-mereka itu adalah wujud kehadiran Yesus. Yesus berkata, “Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang saudara-Ku yang paling hina ini, kamu melakukannya untuk Aku.” Paling hina bukan hanya susah, tetapi diremehkan dan tidak dipedulikan , tidak di anggap ada dan bukan manusia menurut banyak orang dan dilakukan tidak secara manusiawi. Ini catatan bagi kita melihat wajah Tuhan dalam diri sesama yang paling hina. Tidak ada sekat dan batasan melakukan tindakan kasih dan memanusiakan kemanusiaan kita di tengah dunia. Saling menghargai, menghormati menjaga relasi dan sikap toleransi adalah wujud melihat wajah Tuhan dalam diri sesama manusia.

Sebagai bentuk ketaatan kita kepada-Nya, marilah kita melakukan hal ini . Pancarkanlah kasih yang nyata sebagi bukti bahwa Kristus berada dalam hati kita.

Refleksi dan Aplikasi

Pertanyaan reflektif bagi kita.

1. Siapakah sesamamu manusia ? Jawaban ini menyadarkan kita akan tanggung jawab hidup beriman

2. Bagaimana melihat Tuhan dalam diri sesama manusia? Perjumpaan dengan manusia setiap hari mengingatkan keterbatasan kita.

Selamat bersiap diri dan mempersiapkan hati. Tuhan Yesus memberkati. Pdt Desiana Rondo Effendy M.Th.(FKK03)

Popular Articles