Kupang, FKKNews.com – Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang nomor urut 4, Dr. Jefri Riwu Kore dan Dr. Lusia Adinda Lebu Raya (Jeriko-Adinda) tampil elegan dalam debat public terakhir yang berlangsung Sabtu (23/11) malam di Hotel Aston.
Jeriko-Adinda yang kompak mengenakan kemeja putih dihiasi selendang bermotif sepe membeberkan rekam jejak kepemimpinan mereka, lebih khusus Jeriko yang sukses memimpin Kota Kupang pada periode 2017-2022 lalu. Keduanya bergantian menyampaikan opening speech yang memukau di segmen pertama.
“Malam ini, kami berdiri di sini bukan hanya sebagai calon pemimpin, tetapi sebagai bagian dari anda semua masyarakat yang memiliki mimpi, harapan, dan cinta yang begitu mendalam terhadap Kota Kupang. Kota ini bukan sekadar tempat tinggal, melainkan ruang yang menghidupi cita-cita kita dan generasi mendatang. Oleh karena itu, malam ini adalah tentang kita bersama-sama membangun Kota Kupang menjadi kota yang lebih maju, adil, dan inklusif,” kata Jeriko dalam sesi penyampaian visi dan misi.
Selanjutnya, calon Wakil Wali Kota Kupang, Lusia Adinda mengatakan saat ini, Kota Kupang menghadapi tantangan besar, yakni ketimpangan sosial, kekerasan berbasis gender yang mengkhawatirkan, meningkatnya angka kemiskinan, dan pelayanan publik yang membutuhkan perhatian serius. Namun, di balik tantangan-tantangan ini, Jeriko-Adinda melihat peluang besar untuk mengubah keadaan.
“Sebagai calon pemimpin, kami membawa visi besar ‘Terwujudnya Kupang sebagai Kota Maju menuju Indonesia Emas 2045.’ Visi ini bukan sekadar retorika, tetapi merupakan manifestasi dari keinginan tulus untuk mengatasi tantangan pembangunan dengan pendekatan yang inovatif, kreatif, dan berkelanjutan,” kata Adinda.
Kota Kupang yang maju bukan hanya tentang pertumbuhan ekonomi, tetapi juga tentang menciptakan ruang yang aman, ramah, dan inklusif bagi semua warganya. Komitmen Jeriko-Adinda tidak datang dari ruang hampa. Rekam jejak menunjukkan bahwa Jeriko-Adinda telah melakukan banyak hal untuk memulai perubahan.
“Kami telah membentuk UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak, yang menjadi garda terdepan dalam menangani kasus-kasus kekerasan domestik dan eksploitasi. Kami juga telah menetapkan Perda Nomor 2 Tahun 2019 tentang perlindungan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas, yang memastikan bahwa kaum difabel memiliki hak yang sama dalam akses layanan publik dan ruang kota,” sambung Jeriko.
Selanjutnya, Jeriko juga telah memulai transformasi digital penerapan Smart City dan digitalisasi layanan publik. Langkah ini mengurangi potensi korupsi dengan memastikan transparansi dalam setiap proses.
Namun, kata Adinda, Jeriko-Adinda menyadari bahwa apa yang telah dilakukan belum cukup. Oleh karena itu, Jeriko-Adinda telah merancang sejumlah program unggulan yang menjawab langsung kebutuhan masyarakat.
“Salah satu program utama kami adalah Kita Maju, Kita Mandiri Plus, sebuah inisiatif revolusioner yang mengalokasikan Rp 5 miliar untuk setiap kelurahan. Program ini tidak hanya untuk pembangunan infrastruktur, tetapi juga untuk pemberdayaan kelompok rentan, pengentasan kemiskinan, dan pengembangan UMKM,” kata Adinda.
Selanjutnya, untuk generasi muda, Jeriko-Adinda meluncurkan Kupang Start-Up Revolution, yang bertujuan untuk mendukung usaha kreatif. Jeriko-Adinda ingin menjadikan kaum muda sebagai penggerak utama perubahan sosial dan ekonomi di Kota Kupang.
Dalam sektor kesehatan, Jeriko-Adinda menghadirkan program Sehat Tanpa Batas, yang memberikan akses kesehatan gratis berbasis NIK. Selain itu, akan memperkuat program Makan Bergizi dan Susu Gratis untuk anak sekolah, sehingga generasi penerus Kota Kupang tumbuh sehat dan cerdas.
“Kami juga sangat peduli terhadap isu kekerasan berbasis gender dan eksploitasi anak. Oleh karena itu, kami akan memperkuat peran komunitas melalui program Kupang Rukun Bersatu, yang mendorong harmoni sosial dan memberikan perlindungan bagi perempuan dan anak,” kata Adinda.
Lebih dari sekadar program, Jeriko-Adinda ingin menciptakan perubahan yang menyentuh hati. Adinda mengatakan ketika berbicara tentang isu perempuan dan anak, Jeriko-Adinda memikirkan para ibu yang bekerja keras dan anak-anak yang seharusnya menikmati masa kecil mereka, tetapi terpaksa berjuang melawan kemiskinan dan eksploitasi. Jeriko-Adinda tidak akan tinggal diam. Jeriko-Adinda berjanji untuk melindungi martabat mereka.
“Kami juga tidak melupakan kaum difabel. Melalui program Sahabat Disabilitas, kami akan memastikan bahwa mereka memiliki akses yang setara terhadap fasilitas publik,” sambung Jeriko.
Untuk membangun Kota Kupang yang maju bukanlah tugas yang mudah. Jeriko mengatakan dibutuhkan kolaborasi dan komitmen yang kuat. Namun ia percaya dengan pendekatan hexahelix, yang melibatkan pemerintah, swasta, akademisi, media, investor, dan masyarakat, semua program ini dapat menghasilkan dampak besar.
“Ketika kami melihat anda semua malam ini, kami melihat lebih dari sekadar warga kota. Kami melihat masa depan yang lebih baik. Mari kita bergerak bersama, menjadikan Kupang Kota Maju menuju Indonesia Emas 2045, sebuah rumah yang lebih baik bagi kita semua,” tutup Jeriko. (*FKK03)