Top 5 minggu ini

spot_img

Related Posts

Jumlah Keseluruhan Angka Stunting di Kota Kupang Masih Cukup Besar

Kupang, FKKNews.com – Angka penderita stunting di Kota Kupang per November 2024 mencapai 14.233 balita atau rata-rata prevalensinya 18,86 % dan tersebar di merata di beberapa kecamatan di kota Kupang.

Demikian pernyataan Dina S. Ludji, SST.M.Kes, Tim Kerja Kesehatan Keluarga & Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Kupang Kamis (28/112024).

“Sebenarnya dari 6 kecamatan yang ada jumlah penderita stuntingnya ada. Namun, prevalensi stunting itu yang terbesar ada di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Maulafa sekitar 20,8% atau 1.164 orang, Kecamatan Kota Raja 19,6% atau 857 orang dan kecamatan 22,6% atau sekitar 849 orang,” katanya.

Lebih jauh, Dina S. Ludji yang biasa disapa Rini ini mengatakan, penyebab dari masih tingginya angka stunting bermacam-macam.

“Ada beberapa faktor sensitif dan spesifik. Faktor sensitif itu antara lain, sanitasi, ketersediaan air bersih, akses ke fasyankes, ketersediaan pangan keluarga dan pengetahuan masyarakat. Ini menyumbang 70% penyebab stunting masih tinggi. Kemudian, untuk faktor spesifiknya yang menyumbang angka 30% yaitu pelayanan kesehatan yang kita lihat dari siklus hidup dari 1000 hari pertama seseorang lahir ke dunia,”ujarnya

Ia melanjutkan, di Kota Kupang yang kehidupannya multi dimensi ini, selain beberapa faktor yang sudah disebutkan tadi, ada juga faktor eksternal lain yang turut mempengaruhi tingginya angka stunting di Kota Kupang.

“Kepemilikan JKN, ini merupakan salah satu faktor yang cukup mempengaruhi tata laksana rujukan pasien stunting. Masalahnya adalah, masyarakat kita ini belum punya identitas sehingga cukup sulit mendapatkan kartu JKN ini. Yang berikut adalah pola asuh, dari audit yang kami lakukan, banyak keluarga yang belum paham tentang makanan yang tepat untuk anak. Ada juga ketersediaan pangan berkualitas, ini tentu terkait juga dengan ekonomi masyarakat”, katanya pada RRI Kupang.

Baca juga  Gerindra Sebut Sosok Cawapres Prabowo Anak Muda Yang Berpengalaman di Pemerintahan

Ketika ditanya tentang intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi stunting ini, Rini mengatakan, intervensi terhadap 1000 hari pertama kehidupan seorang balita sangat menentukan langkah selanjutnya.

“Intervensi pada 1000 hari pertama ini dapat mencakup meningkatkan akes layanan kesehatan dengan memberikan jaminan pelayanan kesehatant gratis terutama untuk kelompok sasaran yang terindikasi stunting dan ini sudah dilakukan di Kota Kupang karena sudah diarahkan masyarakat harus memiliki JKN”, katanya.

Yang kedua, menurut Rini, meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam pencegahan stunting melalui pendidikan dan promosi yang gencar. Dan, yang terakhir yaitu menjamin ketersediaan pangan berkualitas bagi kelompok sasaran di 1000 hari pertama kehidupan untuk ekonomi menengah ke bawah. (FKK03)

Popular Articles