Top 5 minggu ini

spot_img

Related Posts

Megawati Sebut Bahwa Kekuasaan itu Enak Tapi Jangan Lupa Daratan

Jakarta, FKKNews.com – Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengungkapkan refleksi bagaimana cobaan untuk manusia dan keteguhan selalu memegang jalan kebenaran dalam perayaan Natal yang digelar PDIP dan Relawan Damai Sejahtera for Ganjar-Mahfud (Reds). Dalam pidatonya, Megawati mengawali dengan cerita tentang perjalanan terakhirnya ke Vatikan bertemu Paus Fransiskus, hal tersebut dikatakan oleh Megawati dalam acara di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, berdasarkan keterangan tertulis, Jumat (18/1/2024).

“Padahal semua tahu saya beragama Islam. Perempuan lagi. Itu peristiwa luar biasa. Tapi itu terjadi karena saya terpilih menjadi salah satu juri yang dipilih Paus dan Imam Besar Mesjid Al Azhar,”ujarnya.

Ternyata, Imam Besar Mesjid Al Azhar dan Paus Fransiskus menyimak laporan tentang Megawati yang selalu menyatakan kebenaran bagi kepentingan umat manusia. Dalam perayaan HUT PDIP tahun ini, Megawati memilih tema ‘Satyam Eva Jayate’, bahasa Sansekerta yang artinya ‘Kebenaran Pasti Menang’.

“Itu bukan kata-kata saya. Itu adalah ketika abad ke-13, Raden Wijaya sepertinya dibuat sengsara. Dan ada Mpu yang mengatakan, jangan takut dan jangan lemah, beranilah, jujurlah, kemenangan selalu ada, kebenaran selalu ada, dan pasti menang,” urainya.

Bagi Megawati, prinsip ini sangat penting untuk jadi pegangan. Seperti diajarkan semua agama apapun, manusia pasti selalu akan diberi cobaan. Dan jalan kebenaran harus selalu menjadi pegangan, jangan takut membela kebenaran.

“Sebagai manusia selalu kita diberi cobaan. Itu semua agama mengajarkan begitu. Kita akan selalu dicoba untuk apakah menjadi orang baik, atau orang tidak baik,”ucapnya.

“Kekuasaan itu enak. Tapi kalau saya, kalau sudah harus berhenti, ya berhenti. Jangan malah lupa daratan. Itu cobaan, jangan lupa. Manusia selalu dicoba,”katanya.

Menjelang Pemilu 2024, Megawati mengajak seluruh rakyat Indonesia bahwa pemilu itu adalah untuk rakyat sendiri. Rakyat harus berani memperjuangkan yang benar.

Baca juga  Tak Ikut Jejak Ayahnya Gabung PDIP, Putra Bungsu Presiden Jokowi Lebih Memilih Gabung PSI, Berikut Alasannya!!!

“Saya pikir, untuk memberi sebuah jalan penerangan kepada seluruh rakyat Indonesia, pemilu ini sebenarnya untuk anda, bukan siapa-siapa, bahwa hak Anda lah menentukan siapa yang jadi pemimpin akan datang.”

“Hak rakyat untuk menang, jangan takut kepada intimidasi, jangan takut kepada kekuasaan, karena kekuasaan tidak langgeng, yang langgeng adalah Allah SWT. Ingat,”tegasnya.

Dalam perayaan Natal tersebut, Megawati kembali menyinggung kasus penganiayaan relawan Ganjar Pranowo yang terjadi di Boyolali. “Jangan korbankan anak-anak itu. Masa tidak sedih,”bebernya.

Bagi Megawati, aparat seperti tidak memahami anak-anak muda yang kadang kreativitasnya bersinggungan dengan aturan. Mega menekankan dia bukan hendak membenarkan anak muda di Boyolali yang menggunakan knalpot brong.

“Kayak tidak pernah muda saja, namanya anak muda. Bukannya saya setuju knalpot brong. Namun kan bukan begitu caranya memperingatkan,”imbuhnya.

Ia mengingatkan juga bahwa aparat pemerintahan sebenarnya bagian dari rakyat. Maka itu, Megawati menilai seharusnya jangan pernah menyakiti hati rakyat.

“Jadi nanti kalau ada yang intimidasi, jangan takut. Katakan, ‘Pak sudahlah, situ anak rakyat, dibesarkan oleh rakyat, diberi gaji oleh rakyat lewat pajak dan sebagainya’,”pesannya.

Ia juga meminta agar pihak-pihak tertentu tidak mengorbankan para prajurit dan anggota aparat di bawah untuk berhadapan dengan rakyat biasa.

“Saya ngenes karena yang disuruh turun adalah prajurit dan bintara, yang mungkin suatu hari yang disalahkan mereka juga. Tak adil kan? Tak fair kan? Betul apa tidak?”pintanya.

Sementara itu, Ketua DPR sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyampaikan tiga poin dalam sambutannya di perayaan Natal tersebut. Dengan inti utama bahwa di tahun 2024, semua bergotong royong bersama memastikan rakyat menang.

“Ada tiga hal yang perlu dilakukan berlandaskan rasa kasih. Pertama, bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa agar perbedaan Indonesia jadi sumber kekuatan dan perdamaian, bukan sumber perpecahan. Perbedaan jadi energi menjadikan Indonesia raya, jaya dan hebat. Karenanya mari menangkan rakyat di Pemilu 2024,”ujarnya.

Baca juga  Grup Band Asal NTT Juara Cover Lagu se-Indonesia, Vocalis Minta Pemprov Perhatikan Talenta Muda

Kedua, kata Puan, Indonesia membutuhkan garam dan terang, artinya Indonesia butuh hal baik dan positif dalam merawat kerukunan dan etika berbangsa dan bernegara. Maka Puan menilai tak perlu gentar, tak perlu merasa takut, apalagi untuk menyuarakan suara dan pilihan hati kita untuk memenangkan rakyat.

Ketiga, menurut Puan perayaan Natal jadi momen bagi seluruh umat Kristiani menjadi penabur benih semangat gotong royong di hati seluruh rakyat Indonesia. Dengan gotong royong, Indonesia dinilai sebagai negara semua buat semua, bukan negara yang hanya buat suatu golongan dan kelompok saja.

“Maka di Indonesia ini, kita harus jadikan rakyat menang dan rakyat juara. Kita yakin dan kita percaya, kebenaran akan selalu benar. Jadi jangan pernah takut, galau, dan gundah. Kita selalu yakini ketiga hal ini. Buktikan rakyat yang akan menjadi juara,” pungkasnya.(Dtk/FKK03)

Popular Articles