Top 5 minggu ini

spot_img

Related Posts

“Pengajaran Keteladanan” Renungan GMIT, Ibadat Minggu 23 Juli 2023

Kupang, FKKNews.com – Shalom sahabat sepelayanan, selamat mempersiapkan Ibadat minggu 23 Juli 2023 bagi seluruh Jemaat Kristen dan Jemaat Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT). Media FKKNews mendapat kepercayaan untuk mempublikasi renungan ibadat Minggu, 23 Juli 2023 oleh Pendeta Desiana Rondo Efendy M.Th dari GMIT Maranatha Oebufu, Klasis Kota Kupang Timur, Sabtu, (22/7/2023).

Pengajaran Keteladanan

Titus 2:1-10,  matius 28:19-20

Pengantar

Surat Titus adalah salah satu surat pastoral dari Paulus. Titus adalah orang yang dipercaya Paulus dalam pelayanan pemberitaan injil Kristus. Titus berkebangsaan Yunani, Ia ditunjuk oleh Paulus dalam memimpin pelaksanaan pelayanan dan pertumbuhan jemaat di Kreta, ia adalah seorang pemimpin yang punya kemampuan untuk mengatur dan menata rumah Allah. Pengajaran keteladanan menjadi catatan penting yang dituliskan oleh Paulus untuk mengingatkan Titus akan tugasnya. Orang yang mengaku mengenal Allah harus membuktikan pengenalannya lewat  perbuatan dan tingkah lakunya. Apa itu pengajaran dan contoh teladan seperti apa yang mau dihidupkan dalam diri orang percaya?. Pengajaran menurut alkitab merupakan topic yang tidak bisa dipisahkan dari sejarah hidup manusia. Secara sederhana proses pengajaran itu  memberikan hasil dalam pengetahuan dan keahlian seseorang yang terdidik dengan baik. Pendidikan adalah usaha dari generasi ke generasi untuk mentransfer pengetahuan , pengalaman dan kecakapan serta ketrampilan dari generasi ke generasi dengan strategi dan metode yang berbeda. Dalam pengertian ini semua orang terlibat dalam pengajaran. Ulangan 6: 4-9 mengingatkan kita pentingnya pengajaran bagi anak anak sejak dini, ajarkanlah berulang ulang kepada anak anakmu perintah dan Taurat/Hukum Allah. Mendidik generasi muda akan mempunyai pengaruh yang besar dalam prinsip pengajaran di dalam alkitab bahwa seluruh kebenaran berasal dari Allah sendiri dalam Kristus. Kasih kepada Allah adalah yang pertama dan terutama dan kasih kepada sesama mengajarkan kita mengenal kasih Tuhan kepada dunia. Fokus utama dalam pendidikan dan pengajaran Kristen adalah berpegang pada Kasih Allah. Pendidikan di integrasikan  dalam kehidupan setiap hari menjadi tata cara hidup yang mengasihi Tuhan dan hidup dalam aturan / kaidah kebenaran. Pengajaran itu tercermin dalam teladan hidup  setiap orang. Mari kita melihat penjelasan dan pokok pikiran dalam refleksi ini pada catatan penjelasan di bawah ini.

Baca juga  Jeriko Mulai "Gerilya" Boyong Tokoh NTT Gabung Partai Perindo

Penjelasan Teks

Titus 2:1 diawali dengan kata kecil “tetapi” sebagai kata penghubung. Menjelaskan ada pengantar dan isi dari surat Paulus kepada Titus di bagian sebelumnya Titus 1: 5-16. Ada nasehat yang Paulus berikan kepada Titus untuk dilakukannya bagi umat bahwa praktek hidup kudus para penilik jemaat berlangsung dengan tidak benar. Mereka menyebut diri sebagai orang-orang beriman, tetapi dalam perbuatan mereka  menyangkali apa yang dilakukan orang beriman (ayat 16). Kata “tetapi” memiliki makna agar Titus segera bergegas untuk menunjukkan teladan bagaimana harus berbuat baik dan hidup sesuai dengan kehendak Tuhan sebagai bentuk pemberitaan yang hidup. Beritakanlah apa yang sesuai dengan ajaran yang sehat. Dimulai dengan teladan dari orang yang lebih tua. Disini dikatakan laki-laki yang tua hendaklah hidupnya sederhana, terhormat, bijaksana dan penuh kasih. Secara  tersirat, menurut  Firman Tuhan ini, kita melihat dalam budaya patriakhal  laki-laki yang lebih tua/dewasa dan mandiri adalah sosok orang tua, kepala keluarga atau kepala rumah tangga yang memimpin keluarganya untuk hidup sehat jasmani dan rohaninya “Imam dalam rumahnya”. Ia harus memimpin keluarganya hidup sehat dalam ketekunan, baik dalam beribadah dan  memuliakan Tuhan, selain belajar dan bekerja dengan penuh tanggung jawab dan takut akan Tuhan. Dilanjutkan dengan kesejajaran tugas bagi  perempuan-perempuan yang tua, hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah

Paulus menasihati Titus agar tugas mengajar dan membimbing adalah tugas perempuan dewasa dalam iman untuk mengajar melalui teladan  sebagai orang-orang yang setia beribadah. Hendaklah mereka, perempuan-perempuan tua itu, jangan memfitnah dan jangan menjadi hamba anggur. Hendaklah perempuan yang lebih tua mengajar perempuan yang lebih muda untuk mengasihi suami dan anak anaknya agar mereka lebih cakap dan terampil dalam mengajarkan yang baik kepada keluarga mereka. Kita melihat peran besar dari perempuan sebagai penyokong utama untuk memperdengarkan pengajaran kasih dan injil dalam rumah mereka. Perempuan juga menjadi imamat am yang Rajani dalam suara kenabian di dalam rumah agar Firman Allah tetap diperdengarkan dalam rumah. Pemberitaan  injil yang komprehensif secara  menyeluruh  diberitakan dengan memperhatikan kelompok usia dan jenis kelamin dengan satu tujuan supaya tiap-tiap jenis kelamin dalam jemaat, yang terdiri dari kelompok-kelompok berdasarkan usia dapat memahami tujuan dan keberadaan mereka, peran dan fungsi mereka dalam menjalani kehidupan sebagai murid Kristus. Disinilah pemuridan menjadi bagian yang penting sesuai dengan apa yang dituliskan dalam amanat agung Yesus di Matius 28: 19-20 “ ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang kuperintahkan kepadamu “. Permintaan untuk memberi nasehat berdasarkan kelompok usia dan jenis kelamin, merujuk pengajaran yang sifatnya holistic dan relevan bagi semua generasi.

Baca juga  Pendeta Elmodan Naimasus dan Penatua Alfarando Bolla Terpilih Sebagai Ketua dan Sekretaris Majelis Klasis Kupang Timur periode 2024-2027

Ayat 7-10; “dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu, sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita.” Paulus mengingatkan Titus supaya menjaga dan menjadikan dirinya sendiri menjadi suatu teladan dalam berbuat baik dalam semua perkara. Lalu, hendaklah ia bersikap dan bekerja jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajarannya. Supaya ia dengan sehat dan tidak bercela memberitakan Firman Allah. Supaya dalam pemberitaannya, semua lawan menjadi malu. Hal itu karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita. Tidak ada hal yang buruk bagi mereka untuk mengejek dan mencela kita. Tinggal dan mengunjungi jemaat di Kreta menjadi referensi bagi Titus untuk mengatur strategi dalam menerapkan pengajaran dalam berita Injil. Karakter  yang baik tercermin dalam teladan yang menunjukkan integritas  dalam hidup. Jangan curang, lakukan yang baik dalam kejujuran dan keadilan  supaya dalam segala hal yang kita ajarkan memuliakan nama Tuhan Yesus, artinya nama Tuhan tercermin dalam pengajaran hidup yang memuliakan Allah.

Refleksi dan Aplikasi

Dari catatan di atas relevansi yang dapat kita ambil dan bagian sebagai bagian pengajaran yang hidup adalah teladan/ contoh yang dilihat bukan hanya di dengar dalam nasihat melalui bibir mulut kita. Nilai hidup menjadi kebenaran yang tercermin dalam pandangan manusia. Ada keseimbangan anatra kata dan perbuatan  yang tercermin dalam karakter hidup setia beribadah kepada tuhan,  manusia  yang berintegritas. Kebenaran itu adalah kebenaran berdasarkan kehendak Tuhan, maka haruslah isinya keluar dari  pemberitaan yang benar bukan direkayasa berdasarkan praduga manusia. Bukan berita dan pengajaran karena dengar kata orang yang isinya negatif tetapi kebenaran berdasarkan kehendak Allah. Apakah kita sudah menjadi teladan yang baik bagi keluarga, isteri, suami, anak, cucu, orang tua, mertua, menantu dan semua orang, sehingga mereka hidup sebagai orang-orang yang setia beribadah, tidak memfitnah, tidak menjadi hamba anggur, tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik bagi anak, cucu. Sudahkah kita menjadi pribadi yang mengajar dan memberitakan Firman Allah kepada semua orang.(FKK03)

Baca juga  Pendeta Samuel Pandie dan Pendeta Lay Abdi Wenyi Terpilih Sebagai Ketua dan Sekretaris Majelis Sinode GMIT Periode 2024 -2027

 

 

Popular Articles