Top 5 minggu ini

spot_img

Related Posts

Salah Siapa??? 4 Ribu Siswa SD-SMP di Kota Kupang Belum Bisa Membaca, Dinas Minta Extra Jam Belajar

Kupang, FKKNews.com – Sebanyak 4.373 siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) yang terbagi antara belum bisa membaca sama sekali berjumlah 1.214 siswa dan belum lancar membaca sebanyak 3.159 siswa yang tersebar di 76 SD dann 211 Siswa yang tersebar pada 13 SMP di Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Informasi ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Drs. Dumuliahi Djami, M. Si di ruang kerjanya pada Jumat, (25/8/2023) sore.

“Sebanyak 1.214 siswa-siswi yang belum tahu baca sama sekali dan yang belum lancar membaca sebanyak 3.159, yang tersebar pada 76 SD di Kota Kupang. Jumlah totalnya 4.373 dan juga untuk siswa SMP total 211 orang yang dimana 18 orang belum bisa baca tulisan serta 193 orang belum lancar membaca di 13 SMP di Kota Kupang” ungkap Kadis.

Ia juga menjelaskan bahwa untuk SD yang belum tahu membaca dan yang belum lancar membaca mulai dari kelas I-VI.

“Data untuk SD tidak pada kelas 1 tetapi sampai kelas 6 juga ada yang belum lancar membaca. Hal ini fakta. Bahkan mungkin data ini belum lengkap, tetapi itu sudah menjadi dasar kita untuk bisa menentukan kebijakan strategi apa supaya anak-anak yang terdata ini bisa menjadi tahu dan lancar membaca,” katanya.

Lanjut Dumul, bahwa jikalau ada yang mengatakan miris, kalau anak SMP tidak tahu membaca ya memang menurutnya ini fakta, “Kalau Kepala Dinas mau sembunyi nanti kan kita tidak tahu. Sengaja memang kita ekspos supaya masyarakat tahu, termasuk dengan masyarakat yang anaknya ada di SD atau SMP dengan demikian orang tua juga punya tanggung jawab untuk mengetahui apakah anaknya tahu baca atau tidak. Pulang mereka tanya tadi ada belajar apa, mana catatan hari ini,” jelasnya.

Baca juga  Pohon Saja Jeriko bagi Keliling Rumah Ibadah Demi Membangun Semangat Kerukunan

Dikatakan kadis bahwa pentingnya kontrol orang tua terhadap anak-anak juga, “Nah kontrol orang tua juga menjadi penting sehingga bisa mengetahui, oh ternyata anak ini belum tahu membaca supaya bisa komunikasikan dengan guru dan minta bantuan guru untuk bisa membantu,” harap Kadis ada kontrol dari orang tua untuk anak.

Lebih lanjut, Kadis menerangkan bahwa Dinas Pendidikan bersama dengan guru meminta kepada orang tua siswa untuk manajemen waktu untuk siswa yang tidak tahu membaca perlu di perhatikan di sekolah. “Misalkan siswa pulang jam 12 atau jam 1 maka biarkan orang tua bisa membawa makan untuk anak dan biarkan 1 jam untuk bisa bersama dengan guru agar mendapatkan pelajaran tambahan,” pintanya.(FKK01)

Popular Articles