Kupang, FKKNews.com – Shalom Sahabat sepelayanan selamat menikmati pemeliharaan Tuhan dan selamat mempersiapkan ibadat minggu 8 September 2024 Bagi semua sahabat terkasih, mari kita saling melengkapi dalam menyiapkan bacaan bersama umat. Salam dan doa beserta. Pendeta Desiana Rondo Effendy M.Th dari GMIT Maranatha Oebufu, Klasis Kota Kupang Timur, sabtu (7/9/2024)
Bacaan : Mazmur 126:1-6.
Tema : Tuhan Telah Melakukan Perbuatan Besar
Pengantar
Kata “ menabur” berarti sebuah tindakan yang dilakukan berulang-ulang. Jadi, ketika kita menabur kebaikan kepada orang lain, maka kita akan menuai kebaikan pula. Demikian juga, ketika kita menabur kejahatan maka kita akan menuai kejahatan juga.
Hukum tabur tuai adalah hukum universal yang Tuhan berikan di muka bumi. Layaknya menabur benih tanaman akan bertumbuh dan berbuah, demikian juga menabur kebaikan akan menuai hasilnya.
Tuhan melakukan perkara besar atas umatnya. Ada suka cita dan sorak sorai dalam pemulihan yang Allah berikan ditengah penderitaan. Ada harapan dan mimpi yang diwujudkan bersama dengan kekuatan yang dianugerahkan Tuhan kepada umatnya.
Penjelasan Teks
kisah kesengsaraan yang dialami oleh bangsa Israel, ketika dibuang ke negeri asing, berakhir. Mereka yang pastinya hidup menderita di tanah pembuangan, sekarang boleh pulang ke rumah mereka sendiri di Tanah Perjanjian.
Kata mereka: “Ini seperti orang yang sedang bermimpi” (ayat 1) penderitaan menjadi bagian berkat kembali ke negri mereka “ .. kita tertawa .. bersorak- sorai , Tuhan melakukan perkara besar kepada mereka dan kita”.
Di Tengah sukacita itu ada penderitaan karena apa yang mereka harapkan tidak sesuai dengan apa yg mereka jumpai. Rumah yang mereka tinggalkan sudah rusak, keadaannnya berbeda jauh sebelum ditinggalkan.
Ayat 4-6; pulihkan keadaan kami ya Tuhan. Adalah seruan yang dinaikan dalam pengharapan. Memulihkan dan dipulihkan adalah pekerjaan tangan Tuhan sendiri dalam karyaNya.
Ada hikmat di balik kesengsaraan untuk dipulihkan kembali. ada yang perlu kita tetap tabur, benih-benih pengharapan , tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.
Ayat 5 , menabur dengan mencucurkan air mata. Menabur dengan air mata menggambarkan kita berada pada masa yang sulit. Kita kekurangan makanan, kekurangan uang, kekurangan dalam segala hal. Pada masa kekurangan itulah kita menabur dengan air mata dengan harapan agar tiba masa panen raya memberikan bahan makanan yang cukup. Pada umumnya ketika masa kekurangan akan menghemat dan tidak terpikirkan untuk menabur.
Berbeda halnya masa kelimpahan, menabur dan memberikan berkat seringkali tidak terasa. Mazmur 126 mengajarkan kita untuk menuai dengan sorak-sorai. Masa yang dinantikan oleh seorang petani adalah masa penuaian. Sekian lama ia menabur, bekerja keras pengharapannya adalah untuk menuai.
Sorak-sorai menandakan ucapan syukur. Semua masyarakat berkumpul dan berpesta merayakan masa penuaian.Sorak-sorai menandakan kemenangan. Segala kelelahan dan kepenatan digantikan dengan kelegaan dan kemenangan.
Beban hidup menjadi hilang sebab penuaian telah tiba.Dalam penuaian seluruh tenaga dikerahkan, mengumpulkan seluruh keluarga untuk menuai bersama dalam persekutuan. Ayat 6, tetaplah berjalan maju sekalipun dengan membawa penderitaan dan air mata. Teruslah menabur benih benih kebaikan karena ada berkat yang dibawa pulang.
Refleksi dan Aplikasi
Tak ada untungnya kita menengok ke belakang bila yang kita dapati hanyalah terus menyesali diri. Tetap berjalan maju sambil melakukan sesuatu untuk memulihkan kondisi hidup kita. Tuhan melakukan perkara yang besar dalam hidup kita kalau kita mau di tuntun oleh Tuhan.
Tetaplah berbuat baik sekalipun keadaan di sekitarmu tidak baik. Katakan kepada dirimu saya baik baik saja karena ada Tuhan dan kebaikanNya yang menyentuh hidup saya. Selamat bersiap diri. Salam dan doa beserta, pdt desiana rondo effendy. M.Th.(FKK03)