Kalabahi, FkkNews.com – Sejumlah Mahasiswa dan Masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Anti Korupsi diantarnya Gerakan Mahasiswa Pantar Timur (GEMPARTI), Ikatan Mahasiswa Pulau (IMP2) Pantar bersama masyarakat Desa Bukitmas melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Inspektorat Daerah Alor terkait Dugaan Korupsi yang dilakukan oleh Kades Yeheskiel kerhom, S. Sos. pada Jumat (15/09/2023).
Kepada awak media, Hanis DuaLau (Ketua Umum IMP2) menjelaskan bahwa, “dalam kegiatan investigasi tersebut telah di temukan fasilitas atau sarana pendukung jaringan air minum bersih yang telah di bangun oleh pemerintah desa bukitmas dengan mengunakan dana desa (DD) tahun anggaran 2021. bidang pembangunan sebesar Rp.521,739.532.(Lima Ratus Dua puluh satu juta tujuh ratus tiga puluh sembilan ribu lima ratus tiga puluh dua rupiah) namun sampai saat ini, dengan jumlah anggaran yang ada pembangunan jaringan air bersih tidak sesuai dengan RAB yang ada,” jelasnya.
Setelah itu Nahum (Ketua GEMPARTI) juga mengungkapkan bahwa, “Kami mendapatkan informasi dari masyarakat yang naik lapor dan ini fakta, ada rekaman juga, bahwa jika laporan yang masyarakat laporkan itu tidak benar maka silahkan buat pernyataan dan bapa akan saya proses kembali ke pihak penegak hukum, inikan konyol sebenarnya, masa masyarakat naik lapor kok malah bapak desa bukitmas menyampaikan hal seperti itu ke kepala Irda, inikan seolah-olah menakut-nakuti dan mengancam masyarakat, kami menduga ada yang tidak beres dari Kepala Desa dan Kepala Inspektorat,” ungkapnya.
Sementara masyarakat meminta kepada pihak irda untuk memberikan kepastian kepada mereka agar segera melakukan Audit di lokasi
“kami datang ke Irda untuk meminta kejelasan dari irda kapan turun audit, kami naik, langgar laut jauh-jauh pake mama-mama dorang punya uang yang mau pake beli siri pinang, fitsin garam, dorang punya uang ini yang kami pake bayar perahu motor untuk naik bertemu bapa dorang, sehingga irda tolong berikan kami kejelasan kapan turun Audit,” tegasnya.
Setelah itu, Romelus Djobo (Kepala Inspektorat Daerah) menjelaskan bahwa pihaknya akan segera turun untuk mengaudit di lokasi tersebut
“intinya bahwa kami akan turun periksa satu dua hari ini, artinya ketika anggaran mencukupi penugasan kami selesai dalam jangka waktu tertentu kami akan turun periksa, jelas Djobo.
Selain melakukan aksi dama di IRDA Alor, aliansi anti korupsi ini juga melakukan aksi damai di Kantor Bupati Alor dan Kejaksaan Negeri Alor.
Berikut poin tuntutan dari Aliansi Anti Korupsi yang merupakan gabungan GEMPARTI-IMP2 yang disampaikan kepada Bupati Alor, IRDA dan Kejaksaan Negeri Alor yang diterima media ini.
Poin tuntutan untuk IRDA
1. Kami dari aliansi anti korupsi Mendesak kepada IRDA untuk sesegerah mungkin melakukan auid kemasyarkat di desa Bukit mas Aliansi anti korupsi mendesak kepada irda kab. Alor untuk sesegera mungkin turun ke Desa Bukitmas untuk mengaudit persoalan yang ada dalam kurun waktu 2×24 jam
2. Jika dalam kurun waktu yang sudah kami tentukan belum di laksanakan audit di Desa Bukitmas maka kami aliansi anti korupsi akan kembali ke jalan melalui parlemen jalanan dengan kondisi yang berbeda.
Poin tuntutan untuk Bupati
1. Memberikan surat penegasan untuk IRDA sesegerah mungkin melakukan Audit
2. Melakukan surat rekomendasi ke kadis pemerintah daerah untuk menahana dana desa di tahun 2023.
Poin tuntutan untuk Kejaksaan
1. Mendukung kerja-kerja kepala kejaksaan dan seluruh jejarannya
2. Meminta progres kerja-kerja kejaksaan mengenai laporan yang ada
3. Memintah bukti-bukti Ril dari persoalan ini.
Pernyataan sikap ini diberikan oleh Koordinator Lapangan Welem Sergius Mau dan Jainudin Saling yang juga dua penanggung jawab masa aksi masing-masing, Yohanis Dua Lau dan Nahum Perang masing-masing sebagai Ketua IMP2 dan Ketua GEMPARTI, (FKK/Eka Blegur).