Top 5 minggu ini

spot_img

Related Posts

“Bergerak Maju Untuk Pembebasan” Renungan GMIT, Ibadat Minggu 14 Juli 2024

Kupang, FKKNews.com – Shalom, Sahabat sepelayanan selamat menikmati pemeliharaan Tuhan dan selamat mempersiapkan ibadat minggu 14 Juli 2024 Bagi semua sahabat terkasih, mari kita saling melengkapi dalam menyiapkan bacaan bersama umat. Salam dan doa beserta. Pendeta Desiana Rondo Effendy M.Th dari GMIT Maranatha Oebufu, Klasis Kota Kupang Timur, (Sabtu (13/7/2034)

Bacaan : Markus 2: 1-12 dan Galatia 6:2

Tema : Bergerak Maju Untuk Pembebasan

Pengantar

Bergerak tidak jalan di tempat adalah langkah maju untuk mencapai tujuan. Pembebasan menolong orang keluar dari belenggu dan mendapatkan solusi terbaik/jalan keluar untuk tujuan yang mau di capai. Karena itu bergerak maju untuk pembebasan membutuhkan transformasi dalam diri seseorang bagi tujuan yang baik untuk kebaikan bersama.

Di Kapernaum menurut cerita injil, Markus 2:1-12 , Matius 9:1-8 dan Lukas 5:17-26, ada sebuah tanda mujizat yang dilakukan Yesus di depan banyak orang, yaitu menyembuhkan orang lumpuh. Matius menceritakan Yesus sampai di kotanya sendiri dan dibawa orang padaNya seorang lumpuh. Markus dan Lukas juga bercerita hal yang sama dengan menjelaskan orang lumpuh itu digotong oleh 4 temannya.

Tidak disebutkan nama orang dan kelompok yang membawa si lumpuh itu pada Yesus. Mereka semua bergerak pada tujuan yang sama kesembuhan dan pembebasan bagi orang untuk memulai lagi menggerakkan hidupnya pada pengharapan dan belas kasihan Allah. Orang lumpuh ini sembuh karena ada relasi dan empati yang digerakkan oleh Allah sendiri bagi kebaikan dirinya dan sesamanya. Belas kasihan Allah menyentuh relasi dan inisiatif sesama/ teman orang lumpuh untuk membawa temannya mendapat penyembuhan. Kerja sama dan satu hati adalah tindakan empati yang digerakkan oleh Allah dalam hati setiap orang percaya.

Baca juga  Maju Dalam Pilkada 2024 : Yosef Lede dan Christian Widodo Ajukan Surat Pengunduran Diri Ke KPU

Ketika sembuh dari lumpuhnya maka orang tersebut memulai hidup yang baru untuk bergerak maju menuju tujuan hidupnya. Penghalangnya untuk bergerak adalah dosa/kesalahannya. Dan ketika dosa /kesalahannya diampuni ada pertobatan untuk membaharui hidupnya berjalan dalam keselamatan yang diberikan Tuhan.

Penjelasan Teks

Proses membawa orang lumpuh pada Yesus oleh 4 orang itu adalah sebuah proses yang penuh dengan tantangan. Markus 2:1-12 mencatat 4 teman orang lumpuh ini membawanya bersama dengan dengan tilam/ tempat tidur yang dibuat oleh mereka agar dapat menggotongnya pada 4 sisi yang seimbang.

Lukas menjelaskan tindakan ini dilakukan dengan perjuangan mereka naik ke atas atap rumah lalu diturunkan dari atap rumah itu setelah mereka membongkar terlebih dahulu atap rumah itu sebab akses melewati pintu atau jendela terhalang oleh banyaknya orang di lokasi tempat Yesus tinggal. Jadi pilihan naik melalui atap rumah adalah solusi yang diambil karena tidak ada jalan untuk masuk melalui pintu rumah.

Mari kita mengimajinasikan bagaimana perjuangan sekelompok orang teman untuk bergerak bersama membebaskan temannya dari kelumpuhan dengan membawanya kepada Yesus. Markus dan Lukas memberikan catatan refleksi berkenaan dengan relasi dan komunikasi yang dibangun bersama untuk teman mereka yang lumpuh. Pentingnya relasi dibangun untuk bergerak bersama .Membangun relasi dengan Tuhan dan sesama, untuk menikmati kuasa Tuhan yang menolong hidup kita. Saat kita kuat dan saat kita ada dalam keadaan tak berdaya/ lumpuh dan membutuhkan pertolongan ( Amsal 17:17, seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran). Tuhan adalah sahabat terbaik bagi kita.

Pertama kita melihat : “iman melewati tantangan “ inilah yang disampaikan kepada pembaca injil. Iman teman temannya dan iman orang lumpuh ini membebaskannya dari kelumpuhannya. Iman membuat mereka bergerak untuk membebaskan diri dan kembali bergerak menjalani hidup. Orang orang Yahudi selalu mengaitkan dosa dan penderitaan. Orang menderita dan sakit karena dia melakukan kesalahan/ berdosa.

Baca juga  Ketua BEM Untrib Kalabahi Tegaskan Kepolisian Usut Tuntas Pembunuhan Mahasiswa Undana Asal Alor

Orang orang Yahudi menghubungkan penyakit dengan dosa dan secara nurani orang lumpuh ini juga menyadari dirinya yang berdosa dan ketika Yesus mengatakan” hai anakKu dosamu telah di ampuni” ia merasa dibebaskan dari ketakutan yang membelenggu hidupnya. Orang lumpuh itu sembuh. Kita melihat sapaan anak adalah sapaan yang penuh kasih dan akrab. Relasi bapa dan anak sangat dekat .

Orang lumpuh ini merasakan ada bapa yang mengatakan kepadanya; bapa tidak marah, jangan takut lagi yah, jadi anak baik lagi dan kembalilah menikmati hidupmu. “ bangunlah angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu.

Kedua kita melihat ahli taurat yang berpikir dalam hatinya , siapa orang ini sehingga bisa mengampuni dosa. Ia menghujat Allah karena hanya Allah yang bisa mengampuni dosa. Ayat 8-10 “ Anak Allah , Anak Manusia Yesus namanya berkuasa mengampuni dosa.

Yesuslah perantara yang diberikan tugas oleh BapaNya untuk mendamaikan dunia dengan penebusan diriNya bagi dosa dunia. Pikiran dan hati kita harus dibersihkan oleh Allah sendiri dan Yesus membersihkan pikiran dan hati mereka saat itu untuk melihat kuasa Tuhan “ yang begini belum pernah kita lihat”.

Refleksi dan Aplikasi

Dari cerita ini ada 2 catatan refleksi bagi kita :

Pentingnya bangun relasi dan komunikasi untuk kita terus belajar memahami dan mengenal Allah lebih dekat lagi. Tentunya kerendahan hati adalah syarat pertama untuk belajar mendengar dan melakukan.

Pikiran dan hati yang bersih membuat kita bisa bergerak untuk maju dan membebaskan diri kita menuju satu tujuan.

Relevansi nya bagi pendidkan iman untuk anak anak Tuhan dan pemerhati pendidikan di GMIT secara khusus bagi gerakan bersama untuk sekolah sekolah Kristen dalam GMIT. GALATIA 6:2 mengatakan bertolong tolonganlah menangggung bebanmu , memenuhi hukum Kristus.

Baca juga  Wakapolda NTT dan Forkopimda Pantau Langsung Pengamanan Malam Natal di Kota Kupang

Mari satukan hati dan pikiran, belajar untuk menjalin relasi dan komunikasi yang baik dengan Tuhan dan dengan semua orang/ kemitraan/lembaga pendidikan , bagi satu tujuan pendidikan di sekolah Gmit agar nama Tuhan di permuliakan. Selamat bersiap diri. Salam dan doa beserta .Tuhan Yesus memberkati.(FKK03)

Popular Articles