Kupang, FKKNews.Com– Penjabat Walikota Kupang, George M. Hadjoh, SH membuka Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Kota Raja Senin (13/2/2022) di Aula Kantor Camat tersebut.
Ketua DPRD Kota Kupang, Yeskiel Loudoe, S.Sos bersama sejumlah pejabat hadir dalam kegiatan tersebut, kegiatan ini juga diikuti oleh sejumlah perwakilan masyarakat dari delapan kelurahan yang ada di Kecamatan Kota Raja.
Dalam sambutannya, Penjabat Walikota berpesan agar usulan Musrenbangcam harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, hal senada juga disampaikan Ketua DPRD Kota Kupang, dirinya berharap agar hasil musrenbang diputuskan berdasarkan skala prioritas, hal ini penting untuk dipertimbangkan karena anggaran pemerintah terbatas, sehingga apa yang benar terjadi di lapangan, itulah yang sampaikan.
Musrenbangcam yang dimulai pukul 10:00 WITA ini sempat berlangsung alot, hingga terjadi perdebatan, hal ini karena sejumlah masyarakat menghendaki agar Penjabat Walikota Kupang, George Hadjoh dan Ketua DPRD Kota Kupang, Yeskiel Loudoe tidak meninggalkan ruang Musrenbang.
Namun keduanya, tetap bersikukuh meninggalkan lokasi musrenbang dengan alasan masih banyak agenda penting lainnya, jawaban tersebut sontak membuat riuh seisi ruangan, delegasi masyarakat yang datang dari delapan kelurahan langsung bereaksi dengan mengatakan bahwa Penjabat Walikota dan Ketua DPRD harus mengikuti kegiatan Musrenbang sampai selesai.
Alasan mereka menahan Penjabat Walikota dan Ketua DPRD, karena selama ini banyak masalah prioritas yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat tidak direalisasikan dalam APBD, salah satunya adalah usulan pembangunan Kantor Lurah Airnona yang kondisinya tidak layak, hal ini disebabkan karena setiap kali diusulkan dalam program prioritas, tapi tidak pernah diakomodir.
Salah satu Ketua RT dari Kelurahan Airnona, Ferdinan Pello terlihat beradu argumen dengan Penjabat walikota dan Ketua DRPD Kota Kupang, ia mengatakan bahwa persoalan APBD adalah persoalan pemerintah, yang masyarakat ketahui program prioritas harus dikerjakan.
“Bapak berbicara tentang cara pengelolaan APBD, kami sebagai masyarakat tidak tahu itu, karena itu bapak yang atur di sana, yang kami ketahui usulan kami mengenai masalah prioritas harus direalisasikan, kami juga berharap dalam pengambilan keputusan antara Pemerintah dan DPRD masyarakat dilibatkan, sehingga kami tidak dapat ampas,” ujarnya.
Permintaan Pello juga diamini oleh Lius Kadja, dirinya membeberkan bahwa kegiatan Musrenbang tingkat kelurahan tidak satupun dihadiri pihak pemerintah dan DPRD sehingga aspirasi mereka tidak diserap, baru kali ini ada kesempatan pada Musrembang tingkat Kecamatan masyarakat bisa berdialog dengan pemerintah dan DPRD, oleh karena itu, dirinya meminta agar Penjabat Walikota dan Ketua DPRD tidak meninggalkan ruang Musrenbang.
“Ketika Musrenbang tingkat kelurahan tidak ada satupun DPRD dan pemerintah, sehingga kesempatan pada Musrenbangcam inilah waktu yang tepat untuk berdialog, agar aspirasi prioritas kami bisa tersampaikan ke Penjabat Walikota dan Ketua DPRD,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa janji Penjabat Walikota Kupang untuk berkantor di setiap kelurahan tidak pernah dilakukan di Kelurahan Airnona.
“Bapak bilang bapak akan berkantor di setiap kantor kelurahan, kantor lurah yang mana, karena kita punya Kantor Kelurahan Air Nona kita duduk di sana, tiba-tiba roboh, apa lagi musim hujan disertai angin seperti ini, gedung kantor lurah itu jadi seperti apa, itu yang kami maksud sehinga kehadiran Bapak Penjabat Walikota serta Ketua DPRD dan anggota bisa langsung mendengar aspirasi masyarakat, bukan lewat keputusan sepihak dari Musrenbang, usulan skala prioritas yang dibutuhkan masyarakat tidak pernah dijawab oleh pemerintah, untuk apa bapak datang ke sini kalau langsung pulang tanpa mendengar aspirasi masyarakat,” cecar Lius.
Menanggapi apa yang disamapaikan masyarakat, Penjabat Walikota kupang, George Hadjoh mengatakan bahwa Ia baru memulai dengan proses awal , sehingga setiap hal yang kurang harus diluruskan bersama.
“ini proses awal saya, pertama kali saya mengikuti Musrenbang, sehingga setiap hal yang masih kurang akan diluruskan, saya juga anak Kupang, jadi tahu persis apa kebutuhan masyarakat, hanya karena ada agenda bersama Mendagri sehingga saya tidak bisa mengikuti agenda Musrenbang ini sampai selesai,” tegasnya.
Menanggapi permintaan masyarakat yang juga merupakan daerah pemilihannya, Ketua DPRD, Yeskiel Loudoe mengatakan bahwa waktu yang sama sedang ada kegiatan sehingga masalah yang menjadi skala prioritas disampaikan, sehingga hal yang kurang bisa Ia ketahui.
“Saya bangun dari jam tujuh pagi, sampai sekarang ada kegiatan yang tidak kalah pentingnya, kami bukan hanya tugas di sini saja, tolong Pak Camat memberitahukan skala prioritasnya apa, jika ada hal yang kurang, nanti disampaikan, bukannya duduk diam. Apa yang menjadi skala prioritas, saya berjanji, uang masih ada sekarang, sehingga kebutuhan pembangunan Kantor Lurah Airnona akan diakomodir dengan dana yang ada,” katanya