Seba, FKKNews.com – Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena, melakukan kunjungan kerja perdana sebagai Gubernur ke Kabupaten Sabu Raijua. Dalam lawatannya, Gubernur didampingi oleh Bupati Sabu Raijua, Krisman B. Riwu Kore, SE., MM, dan disambut hangat oleh Wakil Bupati Sabu Raijua, Ir. Thobias Uly, M.Si, Ketua DPRD Rae Edin Saputra Manoe Lado, Sekretaris Daerah, Unsur Forkopimda, serta para Pimpinan OPD di Bandara Terdamu Seba, Jumat (9/5/2025).
Kunjungan tersebut turut dihadiri jajaran Pemprov NTT, termasuk Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas PUPR, dan Kepala Dinas Pertanian Provinsi NTT. Dalam kunjungan ini, Gubernur menyerahkan bantuan dana DAK dan DAU Spesifik Grant tahun anggaran 2025 sebesar Rp 1,85 miliar untuk sektor pendidikan (SMA/SMK), serta Rp 3,29 miliar untuk pengembangan pertanian berupa pompa air, traktor, handsprayer, dan kegiatan optimalisasi lahan serta pekarangan pangan lestari.
Gubernur memulai kunjungan lapangan dengan meninjau lahan pertanian di Desa Raeloro. Ia menekankan pentingnya meningkatkan produksi pertanian, terutama di lahan kering melalui program optimalisasi dari Kementerian Pertanian. Ia mengapresiasi para petani, penyuluh, TNI/Polri, dan seluruh pihak yang mendukung ketahanan pangan, serta menyampaikan terima kasih kepada Menteri Pertanian RI atas komitmennya dalam mendukung swasembada pangan di NTT, termasuk Sabu Raijua.
Kunjungan dilanjutkan ke Puskesmas Seba untuk melihat langsung layanan kesehatan gratis yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Gubernur mendorong seluruh unsur pemerintah hingga tokoh masyarakat agar mengajak masyarakat memanfaatkan layanan ini. Ia juga menyoroti penanganan stunting dan meminta agar tiap rumah dengan anak stunting memiliki pengawas khusus yang terhubung dengan tenaga kesehatan dan kader posyandu.
Agenda berikutnya adalah pertemuan dengan Jajaran Pemerintah Daerah, Camat, Kepala Desa, Kepala Sekolah, dan Kepala Puskesmas se-Kabupaten Sabu Raijua di SMA N I Sabu Barat. Dalam kesempatan itu, Bupati Sabu Raijua menyampaikan Laporan Pembangunan Daerah sebagai berikut:
1. Pendidikan: Pemerintah daerah mendukung program sekolah rakyat di Sabu Liae, program makan bergizi gratis, serta bantuan seragam bagi siswa baru. Pada 2025, kebijakan ini akan diperluas ke seluruh jenjang pendidikan dasar hingga menengah.
2. Kesehatan: telah dilakukan pelayanan kesehatan gratis di faskes pemsrintah dengan fasilitas 1 RSUD, 1 RS Pratama, dan 6 Puskesmas, layanan kesehatan di Sabu Raijua telah bekerja sama dengan Universitas Udayana, DMH Kupang, dan PT Sanata Sistem dalam implementasi SIMRS dan rekam medis elektronik.
3. Pertanian: Fokus pada optimalisasi lahan, pembangunan irigasi, dan peningkatan produksi komoditas seperti jagung, padi, sorgum, kacang hijau, dan hortikultura meski di musim kemarau.
4. Perikanan dan Kelautan: Pengembangan rumput laut dan tambak garam terus dilakukan, dengan rencana ekspansi seluas 1.008 hektar. Garam Sabu Raijua terbukti memiliki kadar NaCl mencapai 99,91%.
5. Infrastruktur Jalan: Tiga ruas jalan provinsi sepanjang 43,53 km dan jalan kabupaten sepanjang 344,55 km menunjukkan kebutuhan peningkatan kualitas, khususnya jalan provinsi masih 19,64 km berada dalam kondisi rusak berat. Sedangkan untuk jalan kabupaten masih terdapat 167,32 km atau 48,56% yang memerlukan perbaikan.
6. Dana Desa: Kabupaten Sabu Raijua menerima dana desa sebesar Rp 57,32 miliar untuk 2025. 15 dari 58 desa telah mencairkan tahap I.
7. Perhubungan Laut dan Udara: Empat pelabuhan laut aktif dan harapan besar atas pembangunan Bandara Bangngu Loni sebagai upaya membuka isolasi dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Dalam sambutannya, Gubernur Melki Laka Lena menegaskan bahwa Sabu Raijua bukan daerah asing baginya karena telah rutin mengunjungi sejak masih menjadi anggota DPR RI. Ia juga menyampaikan hasil kunjungan seluruh kepala daerah se-NTT ke 25 kementerian di Jakarta, termasuk komitmen Menteri ESDM yang menjanjikan dana Rp 4 triliun untuk NTT, dengan sebagian dialokasikan untuk peningkatan elektrifikasi di Sabu Raijua.
Gubernur juga menyoroti pentingnya mempersiapkan generasi muda untuk masuk ke AKPOL, AKMIL, dan sekolah kedinasan, serta mendukung program nasional seperti MBG, Koperasi Merah Putih, dan Beli NTT. Ia menegaskan, “Di setiap desa dan kelurahan harus punya produk lokal unggulan,” dan Sabu Raijua akan dioptimalkan sebagai salah satu sentra garam nasional dan di Sabu Raijua juga akan dikembangkan destinasi wisata astronomi, sebagaimana disampaikan oleh ahli dari ITB Bandung.
Menutup kunjungannya, Gubernur menyampaikan bahwa dukungan dari Pemerintah Pusat akan segera ditindaklanjuti secara konkret, dan pihaknya akan melakukan rapat dengan seluruh pimpinan OPD Provinsi NTT. Ia juga memperkenalkan program “Meja Rakyat (Melki-Jhoni) Melayani Rakyat” sebagai sarana pelaporan langsung masyarakat terhadap kinerja birokrasi.
Dengan semangat kolaborasi yang kuat antara Pemprov dan Pemkab, kunjungan ini diharapkan menjadi momentum strategis dalam mempercepat pembangunan, meningkatkan kualitas pelayanan publik, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Tanah Rai Hawu tercinta.(FKK03)