Top 5 minggu ini

Related Posts

Pemdes Saat Mengamankan Wilayahnya, Kades Lendola Dipukuli Babak Belur Dan Dicekik Lehernya Oleh Oknum Anggota Polres Alor

Kalabahi, FkkNews.com – Terjadi penangkapan dan pemukulan terhadap sejumlah pemuda dan mirisnya kepala desa lendola bersama kepala dusun pun dipukuli dengan secara tidak manusiawi oleh oknum pelaku anggota polri di kepolisian resort alor, peristiwa pemukulan dan diduga salah penangkapan itu terjadi di wilayah desa lendola, pada Minggu, (16/02/2025) malam hari jelang pagi.

Kepala Desa Lendola, Nikodemus Beli saat menjunmpai wartawan media ini dalam pertemuan bersama Ketua DPRD Kabupaten Alor Paulus Brikmar, tokoh-tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan disaksikan oleh masyarakat desa lendola di wilayah desa lendola, ia menyampaikan komitmen pemerintah desa untuk secara serius mengupayakan keamanan dan ketertiban.

“Saya perlu tegaskan komitmen kita pemerintah desa lendola untuk secara serius mengupayakan keamanan dan ketertiban di wilayah ini, tidak saja wilayah desa lendola tetapi juga seluruh wilayah kota kalabahi, itu menjadi komitmen kita pemerintah desa,” tegas kades lendola, Senin, (17/02/2025) disaksikan oleh ketua DPRD, tokoh-tokoh masyarakat, pemuda dan seluruh masyarakat desa lendola.

Kades Nikodemus Beli, untuk melacak sejauh mana kita punya komitmen tidak hanya bisa dilihat dari kejadian satu malam, ada banyak upaya-upaya besar yang kita sudah lakukan sejak awal termasuk berkoordinasi dengan bapak lurah, pemerintah kelurahan nusa kenari, pihak kecamatan, tokoh-tokoh masyarakat, sampai puncaknya kita fasilitas pertemuan kemarin.

“Dan soal komitmen pemerintah desa maupun saya secara pribadi, pertama pada kesempatan ini saya menyampaikan kepada polisi mungkin bisa dilacak dari sekian polmas yang bertugas di desa lendola sejauh mana kesimpulan mereka tentang kita di pemerintah desa,” jelasnya.

Lebih lanjut, kepala desa lendola, kita punya komitmen dalam upaya-upaya menyelesaikan persoalan-persoalan, itu yang perlu saya tegaskan, terkait dengan kejadian beberapa hari sampai dengan tadi malam, kami selalu berkoordinasi di internal pemerintah desa dan jalur komunikasi saya itu pertama dengan kepala dusun dan juga dengan RT/RW, selain himbauan, teguran untuk kita semua menahan diri, upaya-upaya itu sudah dilakukan,” tegas kades Nikodemus Beli.

Baca juga  "Memberitakan Injil Sebagai Perintah Allah" Renungan GMIT, Ibadat Minggu 4 Juni 2023

Nikodemus Beli kemudian menguraikan dan menceritakan kronologis peristiwa pemukulan terhadap dirinya bersama kepala dusun dan beberapa pemuda yang waktu itu sama-sama hadir di lokasi wilayah desa lendola.

“Khusus untuk tadi malam kejadian dengan salah penangkapan, tepatnya jam 3 lewat 44 menit, saya telpon bapa dusun, karena ada informasi kita punya adik-adik yang di Rumah sakit itu kondisi keamanannya tidak terjamin, jadi setelah komunikasi dengan bapa dusun, bapa dusun bilang, kondisi sudah aman, bapa dusun sudah kembali ke rumah, mungkin di saya punya handphone bisa dilihat, saya punya panggilan keluar sekitar jam 3 lewat,” ungkapnya.

Jadi saya, lanjutnya, ketemu dengan bapa dusun, saya bilang bapa dusun kalau mau keluar kita keluar sama-sama, sekitar jam 3 lewat itu bunyi tembakan sudah mulai terdengar masuk di wilayah kampung baru, sudah mau jam 4 beberapa mama mama sudah mau keluar juga karena sudah mau pagi, kondisinya sangat meresahkan, secara akal sehat tidak mungkin kita pimpinan wilayah kita tidur peluk bantal, kalau kondisi lagi tidak stabil, keamanan tidak stabil.

“Sehingga saya ambil keputusan jalurnya saya datang di bapa dusun, sampai di bapa dusun kita sempat bertukar pikiran, tidak lama polisi operasi naik waktu polisi naik, beberapa anak-anak lari, saya bilang bapa dusun kita jangan lari, kita ini mitra polisi, sahabat polisi, kita sebenarnya mau menjumpai beberapa polisi untuk menyampaikan beberapa hal, termasuk ada beberapa orang orang tua sakit jadi jangan kasi keluar bunyi tembakan karena itu sangat mengaggu orang-orang tua yang sementara sakit,” pungkasnya.

Lebih lanjut, Nikodemus Beli, Kita belum sempat komunikasi bapa dusun sudah mulai deluan kena pukul, habis itu mereka ambil saya sekitar yah lansung bersama-sama dengan pak Kapolres juga ada disitu. Jadi lima orang pukul kasi jatuh, saya berusaha tenang untuk meyakinkan mereka bahwa kita tidak seperti yang mereka duga.

Baca juga  Rilis 3 Lembaga Survei Terbaru: Cawapres Potensial ada RK dan AHY, Sisanya Didominasi Menteri dan Eks Menteri Jokowi

“Jadi saya karena jaga ulu hati jadi tangan bengkak, lengan, dong pukul bermain di rahang dengan kepala, habis itu dorong saya sampai naik di atas dalmas, itu sudah baku rampas pukul, saya bahkan ditendes dengan tameng,” ungkapnya.

Kepla Desa Nikodemus Beli, Ada bahasa keluar dari anggota polisi bahwa, lu kepala desa model begini yang provokator, penghasut, ada juga bahasa bahwa kepala desa model begini ni yang korupsi dana desa kiri kanan, itu bahasa dari mereka.

“Jadi saya berusaha untuk ajak mereka berdiskusi dengan mereka baik-baik, saya berusaha tenang tapi memang saya punya kepala dan ada satu anak kami lagi yang kena tendes dengan tameng, ada polisi yang sempat bilang angkat tameng saja tapi mereka tidak angkat waktu turun saya sempat digepe dan di tarik batang leher itu menang aga stengah mati, sudah sampe di kantor polisi dorang patah dari batang leher itu yang langsung saya punya badan tapukul di benda sekitaran situ,” ungkapnya lagi.

Selanjutnya, Nikodemus Beli, bapa mama, terimakasih saya kepingin menjelaskan kronologis ini apa adanya, sebenar-benarnya, kami pemerintah desa ini yang namanya dia punya daerah itu tidak mau kaco, karena kalau daerah kaco semua program pembangunan itu tidak mungkin jalan, sehingga tuduhan bahwa kita menghasut itu bagi saya Itu sangat melecehkan kami pemerintah desa dan saya secara pribadi.

“Kami kepingin ini diproses secara hukum semata-mata untuk menjernihkan ini, sehingga polisi jangan kemudian memandang pemerintah desa secara miring, yang kedua untuk menepis isu isu yang bersebaran di media sosial yang sudah sangat terpandangan miring terhadap kami pemerintah desa, dan pada kesempatan ini mohon dukungan dari teman-teman media dan bapa ketua DPRD,” pungkasnya.

Baca juga  AHY: Kader Demokrat Jangan Takut Bersuara Perjuangkan Aspirasi Rakyat

Sementara salah satu warga masyarakat desa lendola mengatakan bukan hanya kepala desa saja, tapi ada sejumlah warga atau pemuda juga ditangkap dan dipukuli hingga terjadi luka parah di kepala dan ada juga warga yang diduga ditikam menggunakan sangkur atau ujung senjata di bagian pahanya, dan saat ini berada di rumah sakit umum daerah.

Sampai dengan berita ini ditayangkan, wartawan media ini belum berhasil melakukan konfirmasike Kapolres Alor.(FKK/Eka Blegur).

 

Popular Articles