Kalabahi, FkkNews.com – Dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Alor, Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Dr. Andriko Noto Susanto, S.P., M.P.Ph.D, menegaskan pentingnya pengentasan kemiskinan ekstrem dan penanganan stunting sebagai prioritas utama di wilayah Kabupaten Alor.
Pengesan tersebut disampaikan Pj Gubernur NTT pada saat acara tatap muka dan ramah tamah Pemerintah Daerah bersama Masyarakat Kabupaten Alor dengan Penjabat (Pj) Gubernur NTT, Dr. Andriko Noto Susanto, S.P., M.P.Ph.D, Ibu Pj Ketua Tim PKK Provinsi NTT, Sekretaris Jendral Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknolgi bertempat di Aula Rumah Jabatan Bupati Alor.
Dalam Sambutannya, Pj Gubernur NTT Andriko mengungkapkan rasa syukurnya atas sambutan yang penuh makna dari masyarakat Alor.v Ia menegaskan bahwa meskipun NTT memiliki kekayaan sumber daya alam, angka kemiskinan dan stunting di wilayah NTT masih menjadi tantangan besar.
“Setelah dilantik sebagai Penjabat Gubernur NTT, salah satu fokus utama yang saya tekankan adalah pengentasan kemiskinan ekstrem dan penanganan stunting. Kedua isu ini tidak hanya berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat saat ini, tetapi juga berdampak jangka panjang pada kualitas hidup generasi mendatang,” ujar Andriko dalam sambutannya.
Menurut data terbaru, lanjut Andriko, Kabupaten Alor menduduki peringkat ke-349 dari 416 kabupaten/kota di Indonesia dalam hal ketahanan pangan. Hal ini menjadi sorotan pemerintah, khususnya karena masalah stunting dan malnutrisi masih signifikan di wilayah tersebut.
Sebagai salah satu solusi, Pj Gubernur menginisiasi program distribusi pangan bagi masyarakat miskin ekstrem, seperti beras, ayam, dan telur, untuk meningkatkan asupan gizi anak-anak. Namun, ia juga mengingatkan pentingnya memastikan bahwa bantuan ini digunakan dengan tepat agar program ini dapat memberikan dampak yang maksimal.
“Kita perlu bergandengan tangan, melibatkan semua pihak, dari pemerintah daerah hingga tokoh masyarakat, untuk bersama-sama menangani masalah ini. Selain itu, optimalisasi dana desa harus diarahkan untuk mendukung ketahanan pangan lokal, sehingga potensi pangan lokal seperti ubi, jagung, dan kacang-kacangan bisa lebih dimanfaatkan,” tegas Andriko, dalam siaran pers prokom setda alor yang dipublikasikan.
Penjabat Gubernur NTT mengakhiri sambutannya dengan ajakan kepada seluruh elemen masyarakat untuk bekerja sama dengan semangat gotong royong. Ia percaya bahwa melalui sinergi antara pemerintah dan masyarakat, berbagai tantangan yang dihadapi Kabupaten Alor dapat diatasi secara efektif.
“Kita tidak bisa berjalan sendiri. Kolaborasi adalah kunci untuk mengatasi masalah ini, dan saya yakin dengan kerja sama yang baik, Kabupaten Alor bisa menjadi contoh sukses dalam penanganan stunting dan pengentasan kemiskinan ekstrem di NTT,” tutup Andriko. Jumat (13/09/2024).
Dalam kesempatan yang sama, Penjabat (Pj) Bupati Alor, Dr. Drs. Zet Soni Libing, M.Si., saat menyampaikan Sekapur Sirih sambutannya, yang memperkuat komitmen pemerintah daerah untuk mendukung program-program prioritas pemerintah provinsi. Pj Bupati Alor saat menyampaikan sekapur sirih ucapan selamat datang, menekankan bahwa, Kabupaten Alor siap berkolaborasi dengan pemerintah provinsi dalam mengatasi masalah kemiskinan ekstrem dan stunting, terutama melalui pengembangan ketahanan pangan lokal.
“Kabupaten Alor memiliki potensi alam yang sangat kaya dan beragam, namun kita tidak bisa mengabaikan kenyataan bahwa tantangan kemiskinan ekstrem dan stunting masih ada di tengah kita. Oleh karena itu, kami di pemerintah daerah berkomitmen penuh untuk bekerja sama dengan Pemprov NTT dalam menangani masalah ini,” ujar Zet Soni Libing.
Pj Bupati Alor juga menyoroti pentingnya mengubah pola pikir masyarakat terkait pola konsumsi pangan. Menurutnya, masyarakat perlu kembali pada pangan lokal yang memiliki nilai gizi tinggi, seperti ubi, jagung, pisang, dan kacang-kacangan, yang belakangan mulai tergantikan oleh roti dan makanan cepat saji.
“Pangan lokal adalah warisan leluhur kita yang tidak hanya bernilai ekonomi tetapi juga sangat penting bagi kesehatan. Kita harus terus mendorong konsumsi pangan lokal untuk mendukung ketahanan pangan serta meningkatkan kesehatan masyarakat, terutama bagi anak-anak yang rentan mengalami stunting,” tambahnya.
Turut hadir di acara terseburt antara lain, Direktur Jendral (Dirjen) Kemendikbudristek, Hilman Farid, BA, M.A, Ph.D, Sekretaris Jendral Kemendikbudristek, Suharti, Staf Ahli Bidang Inovasi, Jony OktaviuanHaryanto bersama Istri, Staf Ahli RI Bidang Regulasi, Nur Syarifah serta Staf khusus Menteri Bidang Komunikasi dan Media, Muhamad Heikal, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTT, serta rombongan lainnya. (*/fkk).