Shalom, sahabat sepelayanan selamat menikmati pemeliharaan Tuhan dan selamat mempersiapkan ibadat di Minggu Advent 2, tanggal 10 Desember 2023. Bagi semua sahabat terkasih semoga kita saling melengkapi dalam menyiapkan bacaan bersama umat. Salam dan doa beserta. Pendeta Desiana Rondo Effendy M.Th (GMIT Maranatha Oebufu, Klasis Kota Kupang Timur)
Yesaya 40:1-11
PROAKTIF MENYIAPKAN JALAN BAGI TUHAN
PENGANTAR
Mempersiapkan jalan bagi Tuhan butuh kesabaran, ketulusan dan melalui proses yang Tuhan kehendaki. Yesaya menceritakan kehidupan bangsa israel di babel, ada berita pembebasan yang dibawa bagi mereka. Umat diminta mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Ada banyak komponen yang membuat seseorang mampu membuat dan mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Yesaya pasal 40-66, bagian kedua yang menarasikan nubuat pemulihan Allah bagi umatnya. Pengharapan akan kedatangan Yesus menjadi berita penghiburan dan pengampunan dari Tuhan untuk umat datang dalam seruan, pertobatan dan mendengar suara Tuhan. Menyiapkan hati bagi Tuhan dalam berita pembebasan.
PENJELASAN TEKS
Tekanan hidup yang berat dan waktu yang lama dalam pembuangan membuat bangsa israel ada dalam penderitaan, kehilangan semua yang mereka miliki, situasi kehilangan inilah yang membuat mereka tertekan. Mereka mengalami trauma dengan penderitaan dan kehilangan. Berada dalam kondisi dilematis mengalami merasakan penderitaan dan menyangkali diri atas kesulitan dan tekanan hidup yang dialami. Bangsa israel hidup dalam “denial” (dalam ilmu psikologi tahap denial ini adalah mekanisme pertahanan diri yang tidak menyenangkan pada pikiran, perasaan, kejadian yang di abaikan ). Penyangkalan adalah proses tak sadar yang berfungsi untuk menyelesaikan konflik emosional atau mengurangi kecemasan. Menurut Dr Kubler-Ross, saat seseorang mengalami peristiwa yang dimaknainya sebagai peristiwa yang tidak diharapkan, mengecewakan, menyedihkan atau merasakan sebuah kehilangan maka reaksi pertama yang dilakukan adalah denial atau penyangkalan. Hal ini bisa terjadi secara otomatis tanpa disadarinya akibat shock, stres, ancaman, ketakutan bahkan kecemasan. Ada dampak positif yang membuat orang lain mampu beradabtasi dengan dirinya untuk mulai masuk menerima keadaan dirinya. Bagaimana melihat keselamatan yang dari Tuhan dalam situasi seperti ini? Banyak orang putus asa menjalani hidup , dhimpit penderitaan,penjajahan romawi, pemimpin yang munafik dan korup, membuat banyak hati pesimis dan hampir hopeless / hilang pengharapan. Selama hati seseorang diliputi keputus asaan mereka tidak akan bisa melihat Tuhan.
Ayat 1-5 ; ada suara yang berseru persiapkanlah di padang gurun jalan untuk Tuhan. Seruan kepada umat untuk menyiapkan hati dan membuka jalan bagi Tuhan. Butuh lapang dada karena untuk menyingkirkan penghalang di hatinya agar melihat keselamatan dari Tuhan. Hidup yang berat bukan menghancurkan tetapi menolong kita memurnikan hidup di hadapan Tuhan. Kita diberikan penghiburan, pengharapan akan kepastian janji Allah. Advent membuka hati kita untuk dilawat oleh Allah sendiri. Gunung kesombongan kita harus diratakan. Kerendahan hati menjadi teladan bagi kita menyambut kedatangan Yesus. Tanah yang berlekuk lekuk menggambarkan ketidaksetiaan, orang yang gampang terombang ambing dengan situasi dan tidak konsisten/tulus dalam melayani Tuhan.
Ayat 6-9 ; ada suara yang berkata: Berserulah. Apa yang harus kuserukan? “ayat 6, manusia adalah seperti rumput dan semaraknya seperti bunga di padang. Rumput menjadi kering bunga menjadi layu, keadaan ini menggambarkan waktu dan ruang yang diberikan Allah bagi umatnya. Rumput kering dan bunga layu adalah realita hidup hari ini, materi dan kekayaan akan habis dan kering ; jabatan,kekuasaan pun akan hilang dan lenyap disini digambarkan seperti bunga yang layu. Inilah wibawa dan otoritas Tuhan bagi kita semua. Manusia tidak bisa mempertahankan apa yang dimilikinya dan harus siap melepas apa yang diterimanya dari tangan Tuhan sendiri. Berefleksi dan berbenah diri tentang hidup dan kehidupan yang di anugerahkan Tuhan. “ ayat 8: rumput menjadi kering, Bungan menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama lamanya”. Firman Allah adalah kekuatan kita yang meneguhkan hati dan membangkitkan iman tetap untuk selamanya.
Ayat 10-11; “Bawalah engkau ke gunung yang tinggi, hai Sion, pemberita kabar baik” (ayat 9). Bagi Sion, janji-janji tersebut adalah:
“Tuhan datang dengan keperkasaan, dan tangan-Nya berkuasa” (ayat 10)
“Pahalanya ada padanya, dan balasannya ada di hadapannya” (ayat 10)
“Dia akan menggembalakan kawanannya seperti seorang gembala, dia akan mengumpulkan anak-anak domba dalam pelukannya” (ayat 11).
REFLEKSI DAN APLIKASI
Di masa Adent ini, Yesaya berseru bagi kita untuk bersuara tentang pertobatan dan hidup dalam pengharapan membawa terang kasih Kristus.
Ingatlah hidup manusia terbatas, hanya seperti bunga rumput sebab itu jangan sia-siakan anugerah keselamatan yang Tuhan sudah berikan (ay 6-8) untuk melayani. Saya mengajak kita bercermin pada diri sendiri. Tiap orang bisa membeli warna, merek, dan harga yang sama untuk sepatu idamannya, tetapi kita semua punya ukuran yang berbeda/ tidak sama. Jadi janganlah mengukur sepatumu harus sama dengan ukuran orang lain tetapi belajarlah memakai ukuran sepatumu sendiri supaya kamu bisa merasakan apa yang pas bagi dirimu. Jangan pernah menempatkan diri dalam ukuran orang lain.
Kita yang telah menerima pemulihan dan pengampunan dari Tuhan beritakanlah kabar baik!, yaitu keselamatan yang datang dari Tuhan Yesus Kristus kepada dunia.
Selamat berefleksi dan menjawab panggilan Allah di minggu adven.