Top 5 minggu ini

Related Posts

Rayakan Hari Valentine 2025, Komunitas Pemuda Bolelang Di Welai Barat Kolaborasi Tanam 500 Anakan Mangrove 

Kalabahi, FkkNews.com – Setiap tahun tepatnya pada tanggal 14 Februari selalu identik dengan Hari Kasih Sayang atau Valentine Day. Biasanya, pada momen itu dirayakan dengan memberikan kado, bunga mawar, atau cokelat kepada orang-orang terkasih. Namun, berbeda dengan perayaan pada umumnya, Komunitas Pemuda Bolelang, bertempat di Welai Barat, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, memilih cara yang lebih bermakna untuk memperingati Hari Kasih Sayang kali ini.

Sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan, para pemuda ini melaksanakan aksi sosial berupa penanaman mangrove dan pohon di sekitar Kali Yafo. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, yaitu pada 17 dan 18 Februari 2025.

Mereka bekerja sama dengan Threser Shark Indonesia Region Alor, Dandim 1622 Alor, Kapolres Alor, Pemerintah Kelurahan Welai Barat, dan Gereja GMIT Ruilak untuk melakukan penanaman mangrove dan pohon di kawasan yang membutuhkan rehabilitasi lingkungan.

Pada Senin, 17 Februari, sekitar 500 anakan mangrove berhasil ditanam di sepanjang pantai Aikoli. Kemudian, pada Selasa, 18 Februari, para pemuda kembali melakukan penanaman pohon di bantaran Kali Yafo yang kini mengalami masalah aliran air yang kering akibat penebangan pohon dan bencana badai Seroja pada tahun 2021.

Ketua Pemuda Bolelang, Kornelis Penata, mengatakan bahwa, tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mengurangi kenakalan remaja di Alor yang belakangan semakin marak.

“Pemuda adalah agen perubahan. Untuk mengatasi kenakalan remaja, kami berusaha memaksimalkan potensi pemuda dengan kegiatan positif yang berbeda, sehingga makna kasih sayang dapat dirasakan oleh semua orang, termasuk oleh generasi penerus.” Jelas Kornelis.

Ia juga menegaskan, perayaan Valentine kali ini sangat berbeda karena dilakukan dengan aksi sosial yang nyata, yaitu penanaman mangrove dan pohon. Selain itu, Kornelis berharap kegiatan ini dapat mengembalikan aliran air di Kali Yafo, yang merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat setempat.

Baca juga  Singgung Menteri yang Alergi dengan Pertanyaan, BKH: Hak Konstitusional Anggota DPR Adalah Bertanya

Aliran air kali ini telah kering selama tiga tahun terakhir akibat penebangan pohon secara ilegal dan dampak dari badai Seroja.

“Kami juga berharap tidak ada lagi penebangan pohon di sekitar Kali Yafo. Bagi kami, tidak ada kata terlambat untuk memulai perubahan. Perubahan nyata hanya dapat terjadi jika dimulai oleh pemuda, karena pemuda adalah kekuatan yang akan merubah kampungnya.” lanjutnya.

Dukungan terhadap aksi sosial ini juga datang dari Dandim 1622 Alor, Letkol Inf. Amir Syarifudin, S.H. Dandim Amir Syarifudin sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Pemuda Bolelang. Menurutnya, kegiatan ini sangat positif karena tidak hanya berfokus pada pelestarian lingkungan, tetapi juga memberikan edukasi kepada generasi muda tentang pentingnya menjaga alam. Apa yang kita tanam hari ini akan bermanfaat bagi generasi mendatang.

Sementara, Pendeta Un Ninu Budi Izak Holbala, perwakilan Gereja GMIT Ruilak, juga menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif pemuda dalam aksi ini. Menurut Pendeta Holbala, meskipun tahun lalu mereka mendorong kegiatan serupa, kali ini adalah inisiatif langsung dari pemuda yang patut diapresiasi. sehingga Ia menegaskan pentingnya menjaga lingkungan demi masa depan yang lebih baik. Ia mengatakan bahwa ketika kita peduli terhadap alam, kita sedang mempersiapkan kehidupan yang lebih baik di masa depan.

Lebih lanjut, Pendeta Holbala juga menyampaikan kekhawatirannya terkait kerusakan Kali Yafo yang disebabkan oleh ketidakpedulian terhadap alam. “Penebangan pohon sembarangan dan kurangnya perhatian terhadap lingkungan membuat kali ini kering, namun jika kita menjaga alam, kali ini akan hidup kembali,” jelasnya. (FKK/Eka Blegur).

 

Popular Articles