Kalabahi,FKKNews.com-Menjelang perayaan Paskah dan bulan puasa tahun 2023, harga beras di beberapa daerah di NTT terus melonjak, hal ini disebabkan karena kurangnya pasokan beras dari daerah-daerah sentra produksi seperti Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kelangkaan dan naiknya harga beras dialami juga oleh masyarakat Kabupaten Alor, ditambah distribusi beras yang terhambat akibat kondidi cuaca yang kurang baik sehingga mengakibatkan banyak kapal yang tidak bisa mendistribusikan beras sampai ke Alor.
Hal ini menyebabkan pedagang-pedagang menaikan harga secara signifikan dari harga beras sebelumnya, sehingga sulit dijangkau oleh masyarakat. Padahal aktivitas ekonomi masyarakat baru saja pulih dari pandemi Covid-19 dan badai siklon tropis seroja .
Menanggapi situasi tersebut, Ketua Cabang GMKI Kalabahi, David Blegur menyampaikan bahwa, kondisi seperti ini sudah dialami oleh Kabupaten Alor sebelum-sebelumnya, sehingga Pemda seharusnya sudah menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi masalah kelangkaan hingga kenaikan harga beras.
“Kondisi seperti ini merupakan krisis pangan serius yang dialami oleh Masyarakat Kabupaten Alor, kondisi cuaca seperti ini bukan baru terjadi, sehingga pemerintah harus serius menangani masalah tersebut, sehingga ada langkah antisipasi yang dilakukan, tidak terkesan ada masalah baru Pemerintah mulai bertindak,”ujarnya.
Ia menambahkan, Pemerintah seharusnya mengeluarkan kebijakan dalam menangani krisis pangan yang dialami oleh masyarakat, dengan program pemerintah yang sudah ditetapkan sehingga kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi.
“Visi Bupati alor salah satunya adalah Alor kenyang, hal yang bisa dilakukan adalah pemerintah menyiapkan lahan-lahan produktif sehingga masyarakat bisa memproduksi pangan-pangan lokal, dan masyarakat tidak sepenuhnya tergantung dengan impor pangan dari luar daerah,” tambahnya.
Ia Berharap Pemda dan DPRD bisa bersinergi sebagai mitra untuk mengatasi persoalan ini, karena krisis pangan merupakan hal yang mendasar dibanding energi positif lebih banyak diarahkan untuk sikut – menyikut demi kepentingan politik.
“Persoalan krisisi pangan adalah masalah yang serius, saya berharap Pemerintah dan DPRD sebagai mitra bisa berkolaborasi dengan anggaran yang ada, mengawasi para pedagang yang memeras rakyat dengan menaikan harga beras secara signifikan, sehingga kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi, dibanding mengurus konflik yang dilakukan semata untuk kepentingan politik dan kekuasaan,” harapnya.