Jakarta, FKKNews.com – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengakui sejumlah nama memang telah masuk bursa calon presiden (capres) yang didorong Presiden Joko Widodo di Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024.
Beberapa nama itu, yakni:
1. Ganjar Pranowo,
Ganjar Pranowo adalah kader PDIP yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah dua periode sejak tahun 2013, berdasarkan rilis sejumlah Lembaga survey, nama Ganjar selalu menjadi calon preseiden dengan elektabilitas tertinggi, bersaing dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang saat ini sudah dideklarasikan Koalisi Perubahan yang diprakarsai Nasdem, Demokrat dan PKS.
2. Erick Thohir,
Erick disebut-sebut sebagai cawapres potensial untuk mendampingi Ganjar Pranowo ataupun Prabowo Subianto, bermodalkan popularitas sebagau Menteri BUMN Kabinet Indonesia Bersatu nama Erick selalu bersaing dengan sejumlah tokoh untuk menjadi Cawapres pendamping capres jagoan Presiden Jokowi.
3. Sandiaga Uno,
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini juga sangat potensial jika didapuk menjadi Cawapres, Sandi merupakan orang yang sangat dekat dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ketika keduanya berpasangan pada Pilgub DKI 2017 lalu, Sandi yang juga Cawapres Prabowo pada Pilpres 2019 itu selalu menempati 10 besar duet Capres-Cawapres 2024 jika dipasangkan dengan Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto;
4. Puan Maharani,
Ketua DPR RI ini juga begitu potensial jika jadi didorong dari internal PDIP, mengingat Puan adalah anak biologis dari Megawati Soekarno Putri sekaligus anak ideologis Marhaenisme Bung Karno, Puan berpeluang dipasangkan dengan Prabowo Subianto jika koalisi PDIP-Gerindra terbentuk dan tidak jadi menduetkan Prabowo-Ganjar;
5. Prabowo Subianto,
Prabowo merupakan Menteri Pertahanan yang dilantik pada periode kedua Jokowi usai keduanya berhadap-hadapan pada Pilpres 2019, selama menjadi “pembantu” Jokowi, Prabowo menunjukan loyalitasnya sebagai anak buah Jokowi seutuhnya, sikap negarawan yang ditunjukan Prabowo membantah sejumlah prediksi pengamat bahwa Prabowo akan merongrong dari dalam jika ditarik menjadi bagian dari pemerintahan, namun sikap Prabowo berbanding terbalik, dirinya justru menunjukan loyalitas dan militansi melampaui ekspektasi dan prediksi miring para pengamat dan pakar politik.
Menurut Hasto, nama-nama itu dinilai memiliki persepsi elektoral yang positif.
“Pak Jokowi memang mengajak mereka yang secara elektoral itu dipersepsikan positif. Seperti Mbak Puan, kemudian Pak Ganjar, Pak Prabowo, Erick Thohir bahkan terakhir Pak Sandiaga Uno,” ucap Hasto di Jakarta, Kamis (16/3/2023 dilansir dari CNNIndonesia.com.
Pernyataan Hasto sekaligus merespons isu duet antara kadernya, Ganjar dengan Prabowo usai momen kedekatan keduanya bersama Presiden Jokowi di Kebumen, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
Menurut Hasto, beberapa nama itu dianggap mampu melanjutkan program presiden. Termasuk di antaranya melanjutkan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“Itu kan untuk membangun kesadaran tentang pentingnya pemimpin masa depan. Pemimpin yang melanjutkan kebijakan pembangunan Pak Jokowi termasuk pemindahan Ibu Kota Negara. Jadi bukan pada preferensi dari presiden,” ucap Hasto.
Namun, Hasto meyakini Presiden memahami bahwa urusan pencalonan presiden dari PDIP mutlak ada di tangan Megawati Soekarnoputri. Dan menurut Hasto, sebagai kader, Jokowi memahami mekanisme internal dalam partai.
“Pak Jokowi tahu, jodoh menjodohkan keputusan itu kalau di PDIP berada di tangan Bu Mega. Dan Pak Jokowi dalam kapasitas sebagai kader PDIP memahami mekanisme di internal partai,” katanya.
Isu duet Prabowo-Ganjar berembus usai keduanya mendampingi Presiden Jokowi dalam acara panen raya di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3). Mereka bertiga bahkan melakukan swafoto di tengah sawah.
Merespons hal tersebut, adik Prabowo Subianto sekaligus Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo mengaku pihaknya terbuka jika kakaknya diduetkan dengan Ganjar di Pilpres 2024.
“Namun, Hashim tak mau jika Prabowo menjadi cawapres. Menurut Hashim, kakaknya jauh lebih senior, 15 tahun lebih tua dari Ganjar dan dianggap lebih banyak memiliki pengalaman.
“Saya kira sudah tidak mungkin kalau Pak Prabowo calon wakil presiden. Pak Prabowo jauh lebih senior, 15 tahun lebih tua pengalamannya, berbeda kan,” kata Hashim saat menghadiri deklarasi relawan Prabowo Mania, Minggu (12/3). (*/cnn/fkk)