Kupang, FKKNews.com – Shalom, Sahabat sepelayanan selamat menikmati pemeliharaan Tuhan dan selamat mempersiapkan ibadat minggu 6 April 2025 dalam Minggu sengsara Ke-VI, Hari ini kita masuk minggu sengsara ke empat. Bagi semua sahabat terkasih mari kita saling melengkapi dalam menyiapkan bacaan bersama umat. Salam dan doa beserta. Pendeta Desiana Rondo Effendy M.Th dari GMIT Moria Liliba, Klasis Kota Kupang Timur, Sabtu (5/4/2025)
Tema : Berkomitmen Untuk Menegakan Kebenaran “Rumahku , Rumah Doa Bagi Segala Bangsa”
Bacaan : Markus 11:15-19
Pengantar
Yesus mengusir orang – orang yang berjualan di Bait Allah, Ia juga membalikkan meja – meja penukaran uang.
Bagi umat Yahudi, pada zaman Yesus bait Allah merupakan pusat kehidupan orang Yahudi, yaitu dari sisi keagamaan, sosial, politik dan ekonomi.
Dari sisi keagamaan, bait Allah merupakan tempat kehadiran Allah. Bait Allah merupakan tempat dilakukannya kurban pengampunan dosa dan untuk penyucian dari kenajisan.
Dari sisi politik, bait Allah memiliki lambang politik yang sangat besar. Karena kerajaan yang bisa menguasai bait Allah dianggap memiliki legitimasi kuat.
Dengan tegas Yesus meminta supaya Bait Allah berfungsi sesuai hakikatnya.
Kisah ini diawali dengan kembalinyaYesus ke Yerusalem setelah dari Betania dan masuk ke bait Allah (Markus 11:15-16)
kegiatan religius seperti apapun dan dimanapun jika dilakukan tidak dengan motivasi dan tujuan yang benar tidak akan pernah berkenan di hadapan Allah, apalagi jika kegiatan religius yang dilakukan dengan motivasi dan tujuan yang tidak benar itu dilakukan di tempat kediaman Allah yaitu Bait Allah.
membersihkan diri dari kecenderungan – kecenderungan jahat yang mengotori dan membusukkan diri kita itulah jalan pertobatan.
Yesus mau agar kita meninggalkan perilaku hidup yang penuh ketamakan, ketidakadilan dan kemunafikan.
Yesus menginginkan supaya ketaatan dan kehidupan doa kita terjaga. Jadikanlah aku rumah doa Mu ya Tuhan.
Penjelasan Teks
Bait Allah adalah tempat orang Yahudi maupun orang non Yahudi beribadah dan memberikan korban persembahan kepada Allah. Korban yang dipersembahkan kepada Allah biasanya kambing/domba atau burung merpati.
orang orang yahudi berjalan berhari-hari untuk sampai ke Bait Allah.
setiap kali ke Bait Allah korban bakaran itu dibawa dengan segala resiko dan biaya yang cukup mahal.
Dalam ayat 15 ada sejumlah informasi yang menyebutkan aktivitas yang memicu amarah Yesus di Bait Allah, yaitu aktivitas jual beli, menukar uang dan berdagang
Perdagangan dan jual beli di halaman Bait Allah menjadi perhatian Yesus karena bukan hanya untuk kepentingan pelayanan, tetapi jadi jualan orang berdagang untuk kepentingan diri sendiri dan memperkaya diri.
Menjual dengan harga yg lebih mahal bukan hanya ternak tetapi jual beli uang dengan nilai mata uang yg lebih tinggi harganya. Karena orang bisa mempersembahkan hewan dan sejumlah uang dengan nilai mata uang yang dipakai orang yahudi (Syikal) untuk persembahan.
Kalau hari ini mungkin ada money changer di halaman Bait Allah sebagai pusat transaksi .
Aktivitas yang dilakukan kaum Lewi dan para pedagang ini sesungguhnya diketahui oleh para imam dan ahli taurat. Namun mereka membiarkannya karena aktivitas ini banyak membantu umat dalam melakukan ibadah di Bait Allah.
Yang biasanya melakukan aktivitas ibadah itu adalah umat Yahudi atau Israel yang datang dari berbagai wilayah.
Kaum Lewi dan para pedagang memanfaatkan moment ini untuk meraih keuntungan dengan menaruh harga tinggi dari biasanya. Dan karena kebutuhan, maka walaupun tinggi tetap dibeli. Sama seperti yang terjadi hari ini kebutuhan pokok di jual dengan harga tinggi tapi karena itu kebutuhan sekalipun mahal tetap kita beli.
Kaum Lewi dan para pedagang yang diusir Yesus dalam bacaan kita ini adalah mereka yang mencari keuntungan dalam ibadah. Label ibadah dijadikan sarana untuk meraup keuntungan yang besar dan menyengsara-kan umat. Mereka melakukannya untuk kepentingan diri sendiri, serakah dan rakus.
Dalam penilaian Yesus bait Allah tersebut sudah menjadi sarang penyamun (lihat Markus 11:17) , Lalu Ia mengajar mereka : “Bukankah ada tertulis : Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa ? Tetapi kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!”
Yesus marah bukan karena keinginan-Nya sendiri, tetapi kehendak Bapa.
Yesus menyucikan Bait Allah adalah untuk sebuah misi, yaitu misi penyelamatan.
Penyelamatan tidak hanya bagi bangsa Israel saja tetapi bagi seluruh bangsa, suku dan bahasa.
Dan jantung dari misi penyelamatan itu adalah janji bahwa Allah Israel adalah Allah bagi semua bangsa, dan bahwa orang – orang yang telah mengenalNya tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri tapi bagi orang lain.
Inilah inti dari Yesus menyucikan Bait Allah yaitu sebuah adegan yang membawa Yesus ke dalam jalan salib. Mereka berusaha untuk membinasakan Nya.
Refleksi dan Aplikasi
memasuki minggu – minggu sengsara ini, mari kita mengingat pengorbanan Kristus untuk menebus dosa kita.
Mari kita memusatkan diri untuk membersihkan diri dari segala kemunafikan hidup dan menjaga kehidupan doa , kekudusan hidup kita.
Mari kita memurnikan diri dalam sebuah transformasi lewat pertobatan supaya kita dapat menjadi “rumah doa” bagi segala bangsa.
Harus ada keseimbangan dalam ibadah melalui tindakan dan aksi nyata .
Lelang natura, pelayanan kasih harus di sertai dengan motivasi untuk pelayanan bukan untuk keuntungan diri sendiri.
Selamat bersiap diri. Tuhan Yesus Memberkati.(FKK03)