Kupang, FKKNews.com – Juni Gressilda L.Sine,STP,M.Kes, Agustina Setia,SST,M.Kes, Santa L.Da Costa,S.Si,MA (Dosen Prodi D-III Gizi Poltekkes Kemenkes Kupang).
Stunting masih menjadi persoalan serius di Nusa Tenggara Timur. Data SKI 2023 menunjukkan prevalensi anak dengan kondisi gagal tumbuh ini cukup tinggi, termasuk di Kota Kupang. Menyadari pentingnya pencegahan sejak usia dini, Tim dosen bersama mahasiswa Program Studi Gizi Poltekkes Kemenkes Kupang melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Kelurahan Oeba.
Adapun peserta yang hadir merupakan perwakilan guru-guru dari Paud Grow Kids, Paud Hygayon, Paud Impian, TK Barunawati dan perwakilan kader-kader posyandu dari Posyandu Bougenville 1, Posyandu Bougenville 2, Posyandu Bougenville 3 dan Posyandu Bougenville 4. Selain itu, turut hadir juga masyarakat umum dari sekitar kelurahan Oeba yang ikut terlibat dalam kegiatan ini.
Kegiatan yang berlangsung akhir pekan ini mengusung tema “Pencegahan Stunting pada Anak Usia Dini melalui Edukasi dan Pelatihan Pembuatan Makanan Tambahan Anak Sekolah”.
Tujuannya adalah meningkatkan pengetahuan guru paud dan kader posyandu tentang gizi seimbang, sekaligus melatih keterampilan mereka dalam mengolah pangan lokal menjadi makanan tambahan yang sehat dan bergizi bagi anak.
Dalam kegiatan tersebut, Agustina Setia,SST,M.Kes (Aty) memberikan penyuluhan mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak. Materi disampaikan dengan bahasa sederhana disertai contoh perhitungan umur dan praktik pengisian grafik pertumbuhan untuk memantau status gizi anak.
Selain edukasi, peserta juga diajak langsung oleh Juni Gressilda Louisa Sine,STP,M.Kes (Grace) bersama dengan 3 orang mahasiswa Prodi D-III Gizi (Valen, Anggun dan Putri) mempraktikkan pembuatan makanan tambahan dalam bentuk biskuit berbahan dasar tepung ikan lele dan tepung kacang komposit (tepung kacang hijau, tepung kacang merah dan tepung kacang tanah).
BISKLEKA merupakan hasil penelitian tim dosen bulan April 2025 yang diimplementasikan di kegiatan pengabmas dosen pada hari ini dan sudah mendapatkan merk dagang dari Kemenkumham. Grace melibatkan peserta untuk praktik langsung sehingga mudah dipraktikkan nanti saat kegiatan ini selesai.
“Kegiatan ini tidak hanya memberi pengetahuan, tetapi juga keterampilan praktis kepada guru paud dan kader posyandu. Harapannya, mereka mampu membuat makanan tambahan yang sehat, terjangkau, dan sesuai kebutuhan gizi anak,” ujar salah satu dosen pendamping kegiatan.
Lurah Oeba menyambut antusias kegiatan ini, karena kegiatan pengabmas ini sudah kedua kalinya dilakukan di Kelurahan ini, sebagai tindak lanjut dari kegiatan pengabmas tahun lalu, termasuk peserta yang hadir merasa senang karena mendapat ide baru dalam menyajikan makanan bergizi tanpa harus bergantung pada produk kemasan yang harganya semakin mahal. Hal ini dilihat dari hasil pengisian kuisioner pre dan post dan form monev yang diberikan kepada Lurah Oeba dan peserta yang hadir.
Dengan adanya sinergi antara dosen, mahasiswa, dan masyarakat diharapkan angka stunting di Kota Kupang dapat ditekan. “Langkah kecil ini menjadi bagian dari upaya besar mencetak generasi NTT yang sehat, cerdas, dan bebas stunting”.(*FKK03)
















































