Kupang, FKKNews.com – Shalom sahabat sepelayanan, selamat menikmati pemeliharaan Tuhan dan Selamat mempersiapkan Ibadah minggu 30 April 2023 bagi seluruh Jemaat Kristen dan Jemaat Gereja Masehi Injil di Timor (GMIT). Media FKKNews mendapat kepercayaan untuk mempublikasi renungan ibadah Minggu 30 April 2023 oleh Pendeta Desiana Rondo Efendy M.Th dari GMIT Maranatha Oebufu – Klasis Kota Kupang Timur, Minggu, (30/4/2023)
Bacaan : 1 Petrus 1:3-12
Hidup dalam Pengharapan , Iman dan Kasih.
Pengantar
Kebangkitan Kristus menjadi bagian penting yang menghidupkan orang percaya untuk berjalan dengan pengharapan imannya. Petrus dalam suratnya menulis agar jemaat di Pontus, Galatia, kapadokia , Asia Kecil tetap beriman saat mengalami penderitaan dan penganiayaan yang berat. Tetap bergembira dan bersukacita, hidup dalam pengharapan , iman dan kasih.
Penjelasan Teks
petrus menguatkan dan meneguhkan hati setiap jemaat di asia kecil yang menerima surat ini dan kita semua pembaca surat hari ini. Perikop ini dimulai dengan memuji Tuhan.
Ayat 3-7 ; Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, dalam rahmatnya melahirkan kita Kembali oleh kebangkitan Yesus . Ada hidup yang penuh pengharapan dalam kebangkitan Kristus. Terpujilah Allah diungkapkan sebagai rasa terimakasih dan ucapan syukur karena Tuhan sudah menyelamatkan. Keselamatan yang diberikan Tuhan Yesus adalah keselamatan jiwa sehingga manusia yang percaya kepadanya dilahirkan Kembali untuk hidup dalam pengharapan dan beriman teguh.
Ayat 4, untuk menerima suatu bagian “ bahasa yunaninya KLERONOMIA / Inheritance/ warisan “ , yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar, yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu ( menunjuk kepada person setiap pribadi ). Warisan itu adalah hidup yang penuh pengharapan/hidup yang kekal.
Ayat 5; hanya orang beriman yang dipelihara dalam kekuatan Allah untuk menantikan keselamatan itu dinyatakan bagi mereka. Disini petrus mengatakan keselamatan itu di nyatakan pada zaman akhir/ dalam kekekalan. Iman dalam Bahasa Yunani “pistis” adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (ibrani 11:1). Kebangkitan Yesus membawa pengharapan dan hidup baru dalam iman percaya yang teguh. Dalam penderitaan, tantangan dan kesulitan yang kita alami kita diajak untuk memandang pada kasih dan kemurahan Allah. Dengan dasar iman yang teguh maka kita diisi dan dipenuhkan Kembali oleh Allah sendiri untuk bertahan dan memperjuangkan hidup pemberian Tuhan dengan bertanggung jawab. Ayat 6 ; bergembiralah sekalipun berdukacita? Sebuah pertanyaan reflektif bagi kita semua untuk melihat penderitaan sebagai bagian perjuangan dan pemurnian hidup kita yang di menangkan bersama Allah sendiri. Allah mengubah penderitaan menjadi suatu peluang untuk berjuang dan memenangkannya. Kita dimurnikan artinya di tempa menjadi baru sama seperti emas yang dimurnikan kembali sehingga menjadi semakin bernilai. Barang yang berharga diuji kemurniaannya. Iman kita jauh lebih tinggi nilainya dari emas.
Ayat 8-12; kamu belum pernah melihat namun kamu mengasihinya? Kamu percaya sekalipun tidak melihat . inilah yang di katakan petrus untuk meneguhkan iman saudaranya merujuk kepada perkataan Yesus “ berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya”? Kita percaya Allah menuntun hidup kita pada satu tujuan. Ayat 9: kamu telah mencapai tujuan imanmu “ kata mencapai disini di terjemahkan receiving/ menerima” artinya kamu telah menerima warisan/ tujuan imanmu. Tujuan hidup orang beriman adalah keselamatan jiwa. Mengapa keselamatan jiwa sangat penting, karena kesalamatan jiwa membuat kita hidup sampai hari ini. contoh orang meminum air yang penuh dari secangkir gelas, air itu akan habis diminum dan untuk melepaskan haus dan dahaga orang tersebut akan menuang kembali air dalam gelasnya sesuai kebutuhannya. Jiwa yang haus akan diselamatkan dengan perjuangan dan usaha bersama dengan Tuhan sesuai dengan kebutuhan jiwa kita. Yang kosong akan di isi kembali supaya penuh. Kita yang mengambil air dan menuang air dalam gelas lewat sebuah wadah teko atau kendi, siapa yang menyiapkan teko dan kendi itu? Tuhan yang menyiapkan karena tuhan memakai kita menjadi alat ditangan tuhan yang menuangkan air itu menjadi keselamatan bagi jiwaku. Kita mengambil bagian dalam keselamatan yang Allah berikan sehingga slamatlah jiwaku untuk hidup dalam pengharapan, iman dan kasih.
Refleksi dan Aplikasi
Untuk hidup dalam pengharapan , iman dan kasih dibutuhkan 2 catatan penting:
- Percaya kepada Allah yang kita percaya. Percaya di mulai dari hati yang berharap kepada Tuhan dan menerima bagian yang diberikan Tuhan
- Kita telah menerima warisan yang tidak dapat hilang yang menyelamatkan jiwa kita karena itu wariskanlah iman itu kepada anak anakmu untuk mendapat bagian yang sama dalam kerajaan Allah.
Ada satu pujian dari nkb 195 : slamatlah jiwaku.. 1. Kendati hidupku tent’ram dan senang,
dan walau derita penuh,
Engkau mengajarku bersaksi tegas:
S’lamatlah, s’lamatlah jiwaku.
Reff
S’lamatlah (s’lamatlah) jiwaku (jiwaku),
S’lamatlah, s’lamatlah jiwaku.
- Kendatipun susah terus menekan
dan iblis geram menyerbu,
Tuhanku menilik anakNya tetap;
S’lamatlah, s’lamatlah jiwaku.
Reff
S’lamatlah (s’lamatlah) jiwaku (jiwaku),
S’lamatlah, s’lamatlah jiwaku. (FKK03)