Kupang, FKKNews.com – Gelar diskusi bersama para jurnalis di Kota Kupang, organisasi Independent Man of Flobamora (IMoF) bahas strategi pemberitaan yang lebih inklusif terkait SOGIESC (Sexual Orientation, Gender Identity, Expression, and Sex Characteristics). Pertemuan ini berlangsung di VIP Cafe Coffie Naka Hotel pada Senin (18/12/2023), dipandu oleh Ana Djukana sebagai fasilitator, dan dihadiri oleh Ketua IMoF NTT, M. Ridho R. Herewila.
Ridho Herewila menyampaikan keprihatinan terkait kurangnya pemahaman mengenai SOGIESC di kalangan jurnalis. Ia menegaskan bahwa pemberitaan yang kurang inklusif dapat menciptakan gambaran yang tidak akurat terhadap keragaman masyarakat. “Partisipasi jurnalis dalam diskusi ini sangat penting karena media memiliki peran sentral dalam membentuk perspektif inklusif di tengah masyarakat,” ujar Ridho Herewila.
Ana Djukana, selain sebagai fasilitator, juga seorang jurnalis dari NTTOnline.com. Ia membagikan hasil pemantauan dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia dan Sejuk yang menunjukkan bahwa beberapa media belum sepenuhnya mengadopsi pedoman pemberitaan Dewan Pers terkait isu keberagaman. “Pemahaman yang terbatas sering kali menjadi sumber kontroversi dalam pemberitaan SOGIESC,” kata Ana Djukana.
Forum diskusi ini bertujuan mencapai kesamaan persepsi dan merevisi pandangan dalam meliput isu SOGIESC. Ana Djukana menyoroti bahwa terkadang, pemahaman mengenai SOGIESC sudah dimiliki oleh jurnalis, tetapi pada tingkat redaksi yang lebih tinggi, mungkin terdapat kebijakan editorial yang tidak mendukung pemberitaan yang lebih mendalam.
“Kadangkala ditingkat jurnalis sudah memahami isu SOGIESC, tapi ditingkat Redaktur keatas memiliki penilaian sendiri, atau beritanya tidak seksi, sehingga sulit untuk bisa dipublish,” ujar Ana Djukana.