Kupang, FKKNews.com – Shalom. Sahabat sepelayanan selamat menikmati pemeliharaan Tuhan dan selamat mempersiapkan ibadat minggu 2 Maret 2025, Hari ini kita masuk minggu sengsara pertama. Bagi semua sahabat terkasih mari kita saling melengkapi dalam menyiapkan bacaan bersama umat. Salam dan doa beserta. Pendeta Desiana Rondo Effendy M.Th dari GMIT Moria Liliba, Klasis Kota Kupang Timur, Sabtu (1/3/2025)
Bacaan : Matius 21: 33-46 ; Yohanes 3:16
Tema : Kasih Bapa Dalam Pengorbanan Anak Tunggal Allah
Pengantar
Perumpamaan menolong kita melihat contoh dalam cerita secara real/nyata. Ketika Yesus mengutuk pohon ara yang tidak berbuah mengajarkan kita sebuah proses pembelajaran bahwa hidup dan bertumbuh harus menghasilkan buah yang baik. Matius 21:33-46 menceritakan kepada para pemimpin Yahudi perumpamaan tentang petani/penggarap tanah yang jahat. Ketika pemilik tanah mengirim hamba hambanya untuk mengambil buah bagian panen anggur, para penggarap ini, melempar, memukul dan membunuh hamba yang di utus.
Akhirnya pemilik tanah mengirim anaknya untuk mengambil buah bagian panen karena kasih Nya bagi dunia , Allah mengutus anak Nya ke dalam dunia. Dan ia pun terbunuh karena keserakahan dan nafsu dunia menguasai mereka yang tidak mampu bersyukur dan berterimakasih kepada Tuhan.
Lewat perumpamaan ini Yesus bertanya, apakah pendapatmu?? Perumpamaan ini ditujukan kepada orang orang farisi, para imam dan kita semua sebagai pembaca cerita. Kedudukan dan kekuasaan membutakan mata seseorang. Keserakahan membutakan mata dan hati manusia.
Buah yang dihasilkan tidak dibagi dan di persembahkan kepada tuan pemiliknya tetapi diambil untuk memperkaya hidupnya sendiri (egois hanya memikirkan diri sendiri).
Masing masing orang bertanggung jawab atas hidupnya dalam kairos/ waktu Tuhan. bagaimana menghasilkan buah dalam Kairos Tuhan, ini yang menjadi refleksi dalam cerita kebun anggur Tuhan.
Penjelasan Teks
Perumpamaan di Matius 21:33 -46 , bukan menunjuk kepada waktu manusia dalam kronos tetapi menunjuk kepada Kairos/ waktu Allah. Ayat 33-36 , pemilik kebun anggur memberi kesempatan kepada petani penggarap untuk menggarap kebun anggurnya. Ayat 34 ; Ketika hampir tiba musim petik ( disini kata musim adalah “Kairos “ menunjuk pada waktu penuaian / waktu Tuhan.
Pemilik kebun anggur mengutus hamba hambanya untuk menjemput bagian dari buah yang dihasilkan di kebun anggur nya. Tetapi penggarap kebun anggur tidak mau memberikan apa yang menjadi hak dari pemilik kebun anggur. Utusan dan hamba hambanya pulang tidak membawa buah tetapi membawa nama saja karena mereka di tangkap, dipukul , di lempar/ dibuang dan dibunuh oleh penggarap kebun anggur yang serakah.
Ayat 37 menceritakan Ia, pemilik kebun anggur itu mengutus anak Nya kepada mereka untuk menjemput buah anggur hasil bagian yang menjadi milik nya, tetapi pada akhirnya anaknya pun di usir, dilempar dan di bunuh (ayat 38-39).
kebun anggur ini mewakili Kerajaan Allah. Kerajaan itu dicabut dari orang-orang yang tidak menghasilkan buah dan diberikan kepada mereka yang akan menghasilkan buah.
Tujuan seseorang menanam anggur tentunya untuk mendapatkan buah anggur. Kita menghendaki buah sebagai hasil dari investasi kita. Jika kita berada di dalam kerajaan Allah, Ia berharap agar kita menghasilkan buah bagi-Nya? Keberadaan para petani di kebun anggur adalah untuk merawat kebun, agar kebun itu menghasilkan buah sesuai dengan harapan Allah pemiliknya. Allah mempercayakan kerajaan-Nya dalam pengelolaan kita supaya kita menghasilkan buah sesuai dengan harapan-Nya.
Konsep keselamatan dalam Alkitab adalah kita diselamatkan oleh kuasa Allah supaya bisa menghasilkan buah. Tuan pemilik kebun anggur akan datang kembali dalam karya penyelamatan. Ayat 41 , terdapat ungkapan ‘’pada waktunya ‘ ini juga menunjuk pada kairos. Waktu Kairos Nampak dalam perumpamaan ini menunjuk pada Yesus , Anak tunggal Allah di utus ke dalam dunia.
Israel sebagai kebun anggur Tuhan, dan anak tunggal Allah di lempar dan dibunuh di luar kebun anggur, pemilik kebun anggur itu akan datang sendiri meminta pertanggung jawaban.
Yesus mengajar dan mendidik lewat firman dan kebenaran. Firman yang ditaburkan akan tumbuh dan berbuahkan hasil kebenaran. Bagaimana kita menghasilkan buah dengan tetap tinggal di dalam firman nya.
Refleksi dan Aplikasi
Kasih menjadi landasan bagi tuan pemilik kebun anggur memfasilitasi semua kebutuhan di kebunnya untuk di kelola oleh petani penggarap.
Yang di harapkan pemilik kebun anggur ini adalah :Kerja keras dan tanggung jawab pekerja penggarap di kebun anggurnya, untuk menghasilkan buah yang baik
Ketaatan, kejujuran, kesetiaan memberikan bagian terbaik buah hasil kebun anggur kepada pemiliknya
Persembahan dan rasa syukur untuk memberikan hasil buah terbaik bagi Tuhan.
Selamat merenung di minggu sengsara , selamat mempersiapkan hati dan melayani Tuhan . salam dan doa , pdt desiana rondo effendy.(FKK03)