Kupang, FKKNews.com – Shalom, Sahabat sepelayanan selamat menikmati pemeliharaan Tuhan dan selamat mempersiapkan ibadat minggu 23 Juni 2024 Bagi semua sahabat terkasih, mari kita saling melengkapi dalam menyiapkan bacaan bersama umat. Salam dan doa beserta. Pendeta Desiana Rondo Effendy M.Th dari GMIT Maranatha Oebufu, Klasis Kota Kupang Timur, sabtu (22/6/2024)
Bacaan Markus 4 :21-25
Tema : Menjadi Pelita Kebenaran
Pengantar
Kebenaran tidak boleh ditutupi. Ia wajib untuk dinyatakan supaya dilihat oleh banyak orang. Itulah maksud Tuhan Yesus melalui perumpamaan tentang pelita dan ukuran. Pengajaran ini perlu di tanamkan dan diajarkan lewat praktek/teladan hidup orang percaya. Perumpamaan Tuhan Yesus ini bicara tentang Kerajaan Allah dan anak anak kerajaan Allah harus hidup dalam kebenaran dan membawa terang kasih Allah di dalam dunia saat ini. Teruslah bercahaya dan membawa terang seperti pelita yang mengungkapkan kebenaran dan menyatakan kebaikan bagi orang odang yang ada di sekelilingnya.
Penjelasan Teks
Markus 4 :21-25 melanjutkan pengajaran Yesus tentang Kerajaan Allah melalui perumpamaan/parable. Pelita adalah alat pembawa terang, identik dengan pembawa berita kebenaran dalam hidup beriman. Perumpamaan pelita mengingatkan kita sebagai orang percaya untuk ada menerangi dunia dengan kebenaran dan teladan hidup. Ayat 21-23, pelita ditaruh di atas kaki dian, supaya terangnya terlihat dan menerangi sekelilingnya. Tidak ada yg tersembunyi , tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap. Semuanya terlihat jelas di hadapan Allah .
Ayat 23: barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar. Memberikan diri untuk mendengar dan menjadi pendengar yang baik disampaikan oleh Yesus. Pendengar yang baik adalah mereka yang menaruh perhatian pada apa yang diajarkan/ disampaikan kepada mereka dengan fokus saat mendengar.
kerajaan Allah mengajarkan tentang nilai hidup dari Allah yang membuat orang menerima, mengalami perubahan hidup agar berkenan kepada Allah.
Ayat 24-25, lalu Yesus berkata lagi, camkanlah apa yang kamu dengar.. berarti prioritas menerima pengajaran mendengar dengan sungguh dan melakukan apa yang di dengar.
Bicara tentang ukuran mengingatkan pada hukum tabur tuai.
apa yang kita pakai untuk menilai seseorang, akan juga dipakai seseorang untuk menilai kita.
Penilaian itu tentunya akan baik atau tidak tergantung dari cara kita memberi diri untuk menjadi pendengar yang baik.
Inilah pesan pertama untuk tidak salah melanjutkan berita dan menentukan langkah berikut dalam menjalani kehidupan.
Selanjutnya, dalam bacaan ini kita juga menemukan sebuah nilai yang hendak disampaikan, injil markus juga menjelaskan kembali tentang mempunyai dan tidak mempunyai dalam pemahaman pemberian diri dan pelayanan pengabdian bagi Tuhan.
Refleksi dan Aplikasi
Menjadi pelita harus terbuka dan menerangi semua orang. Terlihat jelas dalam kebenaran yang dilakukan dalam hidupnya. Jangan menyembunyikan kebenaran dan mengabaikan relasi dengan Tuhan.
Pelita adalah pesan Tuhan Yesus tentang kehidupan yang berdampak bagi sesama.
Pelita menjadi peringatan kepada kita untuk membangun komunikasi social dengan orang lain dan tidak bersifat invidualistik/ mentingkan diri sendiri.
Tuhan menolong kita. Amin!. (FKK03)