Kupang, FKKNews.com – Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, dan Wakil Wali Kota Kupang, Serena C. Francis, S.Sos., M.Sc., hadir sekaligus menyerahkan secara simbolis bantuan sosial sebesar Rp. 50 juta kepada Gereja GMIT Horeb Perumnas pada Minggu sore (1/6/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Pemerintah Kota Kupang dalam mendukung rumah-rumah ibadah serta memperingati Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada hari yang sama. Turut hadir Ketua Majelis Jemaat GMIT Horeb Perumnas, Pdt. Merah Fanggidae-Leky; Wakil Ketua Majelis Jemaat GMIT Horeb Perumnas, Pdt. Elisabeth E. Y. Saek-Meza; Kabag Kesra Setda Kota Kupang; Kabag Prokompim Setda Kota Kupang; para presbiter Jemaat Horeb Perumnas; serta jemaat yang hadir.
Dalam sambutannya, dr. Christian menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh jemaat GMIT Horeb yang selama ini telah menjadi bagian penting dalam pembangunan Kota Kupang.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Gereja GMIT Horeb Perumnas yang sudah banyak bersumbangsih pada perjalanan panjang Kota Kupang,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa gereja ini baru saja merayakan ulang tahun ke-42, bersamaan dengan peringatan Hari Jadi Kota Kupang ke-139 dan 29 tahun sebagai daerah otonom. Menurutnya, usia tersebut mencerminkan sebuah perjalanan yang panjang, penuh tantangan, tetapi juga penuh harapan.
“Gereja Horeb Perumnas telah menjadi bagian dari perjalanan panjang Kota Kupang. Banyak kader terbaik lahir dari gereja ini. Karena itu, kehadiran saya hari ini terasa sangat spesial, terlebih bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila. Ini adalah wujud nyata pengamalan sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia,” tegasnya.
Lebih lanjut, Wali Kota menyampaikan bahwa di tengah keterbatasan anggaran dan pemangkasan dari pemerintah pusat, ia tetap berkomitmen menjaga alokasi bantuan untuk rumah ibadah. Sebagai bentuk dukungan nyata, dr. Christian menyerahkan bantuan senilai Rp50 juta sebagai hadiah ulang tahun ke-42 GMIT Horeb Perumnas.
Ia juga mengajak seluruh warga untuk menjaga kebersihan dan merawat kota sebagai warisan dan pinjaman dari generasi mendatang.
“Kota Kupang bukan hanya warisan dari leluhur, tetapi pinjaman dari anak cucu kita. Mari kita rawat bersama,” pesan Wali Kota.
Menutup sambutannya, dr. Christian menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk bersama gereja dan dunia pendidikan. Ia mengutip pepatah, “If you want to go fast, go alone. But if you want to go far, go together,” sebagai pengingat bahwa pembangunan harus dilakukan secara gotong royong.
Sementara itu, Ketua Majelis Jemaat GMIT Horeb Perumnas, Pdt. Merah Fanggidae-Leky, menyampaikan apresiasi atas bantuan sosial senilai Rp50 juta dari Pemerintah Kota Kupang yang diserahkan langsung oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang. Ia menyebut momen ini sebagai bentuk kasih Tuhan yang nyata di tengah kebutuhan jemaat dan masyarakat.
“Kehadiran Wali Kota dan Wakil Wali Kota di tengah kesibukannya adalah anugerah. Bantuan ini bukan hal biasa, tapi jawaban Tuhan atas banyak kebutuhan yang selama ini kami rasakan,” ungkapnya.
Ia juga menyoroti peran gereja sebagai bagian dari masyarakat yang aktif menjawab isu lingkungan. Salah satu program jemaat yang saat ini berjalan adalah pengelolaan sampah plastik oleh anak-anak dan pemuda, yang menurutnya sangat terbantu dengan dukungan pemerintah.
Pdt. Merah berharap sinergi antara gereja dan pemerintah dapat terus berlanjut. “Kami bersyukur dan berterima kasih. Kiranya dukungan ini menjadi semangat bagi kami untuk terus melayani dan membangun bersama masyarakat,” tutupnya.
Tokoh jemaat GMIT Horeb Perumnas, Jonas Salean, menyampaikan apresiasi atas bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah Kota Kupang. Dalam sambutannya, ia juga menyampaikan harapan agar perhatian sosial pemerintah bisa lebih merata dan menyentuh seluruh warga jemaat yang benar-benar membutuhkan.
Jonas menjelaskan bahwa dari total 1.673 jemaat dengan 465 kepala keluarga, masih terdapat sebagian warga yang belum tercakup dalam program bantuan sosial. Ia berharap agar proses pendataan ke depan dapat dilakukan dengan lebih cermat dan adil, sehingga keluarga-keluarga yang benar-benar membutuhkan tidak terlewatkan. “Kami percaya dengan sinergi antara gereja dan pemerintah, kebutuhan dasar masyarakat bisa semakin terpenuhi,” ujarnya.
Ia juga menyoroti partisipasi aktif jemaat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan pemenuhan kebutuhan dasar, seperti air bersih. Meskipun memiliki keterbatasan ekonomi, warga GMIT Horeb tetap bahu-membahu membangun lingkungan mereka. Jonas berharap, upaya mandiri ini bisa diperkuat lewat perhatian serius dari Pemerintah Kota dalam program-program sosial dan infrastruktur dasar.
Menutup sambutannya, Jonas menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada dr. Christian Widodo. Ia menyatakan keyakinannya bahwa kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat akan membawa dampak positif.
“Sebagai tokoh dan sesama pelayan publik, saya tahu kelebihan dan tantangan kita masing-masing. Tapi yang paling penting, kita terus saling mendukung demi kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.(FKK03)
