Top 5 minggu ini

spot_img

Related Posts

PGRI Komitmen Perjuangkan Nasip Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer 

Kalabahi, FkkNews.com – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) terus berkomitmen memperjuangkan nasib para anggotanya. di moment Hari Guru yang diperingati setiap tanggal 25 November ini, PGRI menyampaikan harapannya bagi para guru dan tenaga kependidikan honorer kepada Presiden Joko Widodo dan Kemeterian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) serta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

PGRI juga memohon kepada pemerintah tetap memperhatikan Tunjangan Profesi Guru (TPG) dan memberikan kesempatan yang luas bagi guru untuk mengikuti sertifikasi guru dalam jabatan yang berkeadilan sesuai dengan amanat undang-undang guru dan dosen.

Ketua Umum Pengurus Besar PGRI, Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd menyampaikan hal tersebut dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Pj Bupati Alor, Dr. Drs. Zeth Soni Libing, M.Si saat memimpin Upacara Bendera memperingati Hari Ulang Tahun PGRI dan Hari Guru Nasional Tahun 2023 Tingkat Kabupaten Alor di laksanakan di Lapangan Kantor Kecamatan Alor Timur, Maritaing, Kecamatan Alor Timur, Kabupaten Alor-NTT, Sabtu (25/11/ 2023).

Dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Pj Bupati Alor, PGRI memohon perhatian pemerintah terhadap nasib dan masa depan guru honorer di sekolah swasta dan tanaga kependidikan, ‘Tolong Jangan Ditinggalkan’, PGRI kata Unifah, terus berkomitmen dalam memperjuangkan nasib para guru dan tenaga kependidikan honorer di bawah Kemendikbudristek dan Kemendagri agar dimasa datang kesempatan untuk menjadi guru ASN melalui penerimaan formasi CPNS sebaiknya diarahkan kembali agar profesi guru menjadi profesi yang diidam-idamkan oleh anak muda terdidik yang memiliki prestasi terbaik dibidang akademik, kepribadian baik dan menjadi teladan.

“Kami mohon juga perhatian terhadap nasib dan masa depan guru honorer di sekolah swasta dan tanaga kependidikan, Tolong Jangan Ditinggalkan. Kami juga mohon kepada pemerintah tetap memperhatikan Tunjangan Profesi Guru (TPG) dan memberikan kesempatan yang luas bagi guru untuk mengikuti sertifikasi guru dalam jabatan yang berkeadilan sesuai dengan amanat undang-undang guru dan dosen,” kata Unifah dalam sambutannya.

Baca juga  BEM Nusantara Akan Bawa Persoalan Stunting NTT ke Pemerintah Pusat

Dikatakan, PGRI sebagai organisasi profesi guru, Pendidik dan Tenaga Kependidikan telah tumbuh menjadi kekuatan moral intelektual dalam memperjuangkan peningkatan harkat martabat anggotanya, kini PGRI harus mengedepankan pendekatan sikap lebih inklusif, dialogis dengan memegang teguh etika saling menghormati dalam spirit oragnisasi yang mandiri, unitaristik dan non partisan, PGRI terus menjaga kemitraan yang strategis konstruktif dengan pemerintah dan pemerintah daerah dan menjadi wadah aspirasi anggotanya dalam meningkatkan harkat dan martabat guru mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Kaitan dengan permasalahan guru yang diperjuangkan PGRI kemudian telah direspon oleh Presiden Joko Widodo, PGRI pada moment peringatan HUT PGRI dan Hari Guru Nasional menyampaikan terima kasih dan penghargaaan setingg-tingginya khususnya kepada Bapak Presiden Joko Widodo yang telah mendengar dan merespon terhadap permasalahan Guru yang diperjuangan PGRI terutama dengan lahirnya revisi undang-undang ASN. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada semua Fraksi di DPR. Menpan RB, Mendikbudristek, Mendagri, BKN, Gubernur, Bupati/Walikota atas dukungannya yang telah merevisi UU ASN dan implementasinya.

PGRI berharap, agar guru memiliki undang-undang perlindungan guru untuk memastikan rasa aman guru dan peserta didik dalam interaksi belajar mengajar di sekolah.

“Sekali lagi terima kasih disampaikan kepada Presiden RI yang mendengar secara sungguh-sungguh masukan PGRI terkait dengan kepentingan peningkatan kesejahteraan guru, revisi undang-undang ASN dan evaluasi mengenai sistim sonasi dalam PPMB. Apresiasi juga disampaikan kepada Pemerintah Daerah yang terus berkomitmen memberikan perhatian terhadap peningkatan kesempatan pada semua guru untuk terus meningkatkan kompetensi dan pengembangan profesi” pungkasnya.

Ia berterimakasih kepada seluruh guru, pendidik, tenaga kependidikan khususnya para guru honorer yang setia mengabdi mengisi kekosongan guru, tetap mengajar sepenuh hati di sekolah tanpa dedikasi dan pengabdian, mereka terus melaksanakan pembelajaran di sekolah.

Baca juga  Komite Solidaritas Untuk West Papua Sampaikan Sejumlah Tuntutan Saat Gelar Aksi di Depan Kantor Timor Express

“Masih banyak pekerjaan rumah terkait tata kelola guru yang akan terus diperjuangkan PGRI, kami mohon para rekan sejawat berkerja dengan sungguh-sungguh menjaga efektivitas, dedikasi dan loyalitas serta menjadi contoh keteladanan dalam pendidikan transfer dengan tidak untuk meninggalkan ruang kelas. Kami minta Pengurus PGRI di semua tingkatan bekerja keras mengawal perjuangan, jadikan PGRI sebagai wadah aspirasi dan pembelajaran yang nyaman bagi guru,” ucap Pj Libing membacakan akhir sambutan tertulis Ketua Umum Pengurus Besar PGRI, Unifah Rosyidi

Untuk diketahui, hadir di Upacara HUT PGRI ke-78 dan Hari Guru Nasional Pimpinan DPRD Kabupaten Alor, unsur Forkopimda Kabupaten Alor, Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah, Ketua PGRI Kabupaten Alor berserta jajarannya, Camat Alor Timur bersama Staf, Lurah dan para Kepala Desa se-Kecamatan Alor Timur, Kapolsek, Danposramil, Pimpinan Perbankan dan Pimpinan Instansi Vertikal, Para Guru, Kepala UPT, SD, SMP dan Kepala Sekolah SMA/SMK asal 18 Kecamatan di Kabupaten Alor, pelajar SMP, SMA/SMK Kecamatan Alor Timur, undangan dan hadirin lainnya.(*/Fkk/Eka Blegur).

 

 

Popular Articles