Kupang, FKKNews.com – Saat ini, Indonesia berada dalam momen yang sangat menentukan. Di tengah beragam tantangan global ekonomi, perang dagang, geopolitik, dan perubahan iklim, semua membawa dampak pada berbagai sektor kehidupan.
Namun, sebagai negara besar dengan 284 juta penduduk, Indonesia harus tetap tumbuh, lincah, dan adaptif.
Tantangan besar itu nyata, tetapi transformasi bersama ASTA CITA & DASA CITA, maka peluang kita jadi jauh lebih besar.
Tentu banyak dari kita yang sudah mendengar tentang bonus demografi.
Kondisi di mana lebih dari separuh penduduk suatu negara berada pada usia produktif. Indonesia akan mencapai puncak bonus demografi pada tahun 2030 hingga 2045.
Ini adalah momen bersejarah yang hanya terjadi sekali saja dalam peradaban bangsa kita.
Saat itu, sekitar 208 juta penduduk akan berada di usia produktif. Proporsi generasi muda akan jauh lebih besar dan berpengaruh dalam menentukan arah kemajuan bangsa.
Ini adalah kesempatan emas untuk mengelola bonus demografi
agar tidak sekadar menjadi angka statistik, tetapi sebagai jawaban atas tantangan masa depan Indonesia.
Hari ini, kita sedang memulai proses perubahan. Generasi muda bukan sekadar bonus, tetapi jawaban atas tantangan masa depan. Saat ini, banyak anak muda Indonesia yang telah tampil di garis depan.
Kita harus selalu siap dan mempersiapkan diri. Kita harus punya mimpi besar dan keberanian untuk melakukan terobosan.
Yang akan unggul di era kompetisi ini bukanlah yang paling kuat, tetapi mereka yang cepat belajar, cepat beradaptasi, dan cepat memanfaatkan peluang.
Digitalisasi dan AI tidak akan menggantikan manusia. AI bukan ancaman kita. Manusia yang tidak menggunakan AI akan dikalahkan oleh manusia yang menggunakan AI.
Generasi muda NTT, tidak takut tantangan. Kita adalah petarung tangguh. Kita hanya butuh alasan untuk percaya.
Membangun Indonesia yang lebih baik dan lebih terang adalah tanggung jawab bersama pemerintah, sektor swasta, akademisi, praktisi, tokoh & lembaga agama, serta masyarakat sipil.
Bapak Gubernur, bapa ketua sinode GMIT dan ketum DPP gamki yang kami kasihi,
GAMKI NTT : Menyalakan Terang Iman dan Nasionalisme di Ujung Timur Nusantara.
Di Nusa Tenggara Timur, momentum bonus demografi menjadi peluang strategis bagi Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) untuk memperkuat peran pemuda gereja sebagai agen perubahan.
Nusa Tenggara Timur bukan sekadar gugusan pulau di timur Indonesia. Ia adalah tanah berakar iman, kaya alam & budaya, serta menyimpan potensi besar kaum muda yang haus akan perubahan ditengah realitas sosial yang penuh tantangan kemiskinan, stunting , keterbatasan akses pendidikan, teknologi & lapangan pekerjaan.
GAMKI miliki basis kuat dan pengaruh signifikan di kalangan pemuda Kristen (Gen X,Y,Z,Alfa) di NTT baik pemuda kristen di SINODE GMIT,SINODE GKS dan SINODE LAINNYA, kurang lebih sebanyak 2,1 juta jiwa anak muda yang berasal dari 3000 an gereja protestan di 22 kab/kota di ntt. Dan dalam hitungan data, Pemuda Kristen di NTT adalah kedua terbesar di Indonesia setelah jemaat HKBP.
Artinya, existing demografi ini adalah sebuah kekuatan yang bisa di eloborasi oleh GAMKI bersama Gereja dengan “Visi Kembali ke Gereja” dan akan kami mulai bersama Sinode GMIT sebagai Sinode sulung untuk bertransformnasi dan bergerak bersama Pemerintah serta para stakeholders untuk ikut membangun fondasi transformasi Indonesia Maju menuju Indonesia emas 2045.
Disamping itu, kami pun menyadari bahwa hari ini, GAMKI berada diantara 3 Transformasi Besar Yaitu ASTA CITA PRABOWO-GIBRAN, DASA CITA MELKI-JOHNI & 5 PILAR SINODE GMIT.
Bapa Ibu senior Gamki dan pengurus DPD gamki dan semua kita yang berbahagia,
GAMKI NTT bertekat sungguh sungguh MEMANFAATKAN BONUS DEMOGRAFI
Di Nusa Tenggara Timur, momentum bonus demografi menjadi peluang strategis bagi Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) untuk memperkuat peran pemuda gereja sebagai agen perubahan melalui 3 Jurus utama yaitu ENTERPRENURSHIP, KREATIFITAS dan pemanfaatan teknologi DIGITAL.
Dan sebagai organisasi pemuda nasional berbasis gereja, GAMKI NTT memandang bonus demografi sebagai kesempatan untuk:
1. Mencetak Pemimpin Muda Berintegritas dan eksis di jamannya : Melalui pembinaan dan pengembangan kader secara internal dan eksternal, melalui GAMKI ACADEMY. GAMKI bukan saja membekali kader muda dengan wawasan kepemimpinan berbasis iman dan nasionalisme tapi juga sebagai pelopor hilirisasi dan nilai tambah ekonomi masyarakat serta skill baru masa depan berbasis tehnology internet.
2. Mendorong Inovasi Digital dan Ekonomi Kreatif :
RUMAH CREATIVE & DIGITAL GAMKI. GAMKI menjadi ruang belajar secara ofline maupun online bagi generasi muda untuk mengembangkan kratifitas termasuk konten kreatif, UMKM digital, dan bisnis startup berbasis lokalitas.
3. Menggerakkan Gerakan Sosial Berbasis Komunitas :
Program “GAMKI Peduli Desa” menjadi platform pemberdayaan desa-desa di NTT agar generasi muda dapat berkontribusi langsung dalam pengembangan desa.
4. Membangun Jaringan Strategis :
GAMKI CONNECTION. GAMKI NTT juga aktif menjalin kemitraan lintas sektor baik itu gereja, pemerintah, dan dunia usaha untuk memastikan program-program pemberdayaan ekonomi pemuda dapat berjalan optimal.
5. Memperkuat Ekosistem Hilirisasi :
GAMKI OVOP (one Village One Product). Dalam konteks bonus demografi, GAMKI NTT menekankan pentingnya hilirisasi produk lokal (kopi, rumput laut, kerajinan tenun. Desa wisata dsb) agar potensi lokal tidak hanya diekspor mentah, tetapi diolah dan diberdayakan oleh generasi muda NTT sendiri dalam rangka menciptakan nilai tambah ekonomi.
6. Memanfaatkan AI dan Teknologi Digital :
GAMKI NTT mendorong penggunaan AI dan teknologi digital untuk mempercepat inovasi di sektor industri kreatif, pertanian digital, dan pemasaran produk lokal.
GAMKI NTT bukan sekadar cabang organisasi nasional.
Ia adalah lentera di ujung timur, yang menyala dengan terang iman dan nasionalisme.
Dalam semangat Injil dan Pancasila,
GAMKI memanggil setiap pemuda Kristen di NTT :
Berdirilah, beranilah, dan bertindaklah. Karena masa depan tidak menunggu orang yang ragu.(FKK03)