Top 5 minggu ini

spot_img

Related Posts

Sudah Lakukan Berbagai Upaya, Sekolah Swasta Minim Siswa Akibat Sistem PPDB Yang Tidak Adil

Kupang, FKKNews.com – PPDB tahun 2023 dianggap merugikan SMA/SMK swasta yang ada di Kota Kupang, berdasarkan informasi yang disampaikan BMPS NTT, 43 SMA/SMK swasta yang ada, mayoritas sekolah memperoleh siswa baru di bawah rata-rata rombel yang disediakan, bahkan ada sekolah yang menerima siswa baru dibawah 5 orang, namun ketika selesai mendaftar, hanya beberapa siswa yang kembali untuk mendaftar ulang.

Ketua BMPS NTT, Winston Neil Rondo merincikan beberapa hal yang menjadi kendala pada pelaksanaan PPDB tahun 2023 bagi sekolah swasta, yakni banyak sekolah negeri yang menerima siswa baru melebihi rombel yang ada, sekolah negeri menerima siswa di luar zonasi yang sudah ditetapkan, hal tersebut mengakibatkan juknis yang sudah ditetapkan bersama di langgar oleh kebanyakan SMA/SMK Negeri yang ada di Kota Kupang.

Masalah ini dianggap sebagai persoalan serius oleh BMPS, sehingga BMPS NTT melakukan kunjungan ke beberapa SMA/SMK swasta di Kota Kupang guna melihat langsung realita yang dialami dalam pelaksanaan PPDB, BMPS NTT Kembali berkunjung ke SMA El Tari Kupang, SMK Cahaya Putra Kupang, SMK Swastisari Kupang, SMA Beringin Kupang dan SMA Tiga Putra Kupang, pada Rabu (26/7/2023).

Germanus Padji selaku Wakil Kepala Sekolah SMK Swastisari Kupang menyampaikan bahwa dalam PPDB tahun 2023 sekolahnya mendaptakan 14 siswa dari target awal 30 siswa dalam satu rombel, namun berbagai upaya promosi sudah dilakukan namun tidak mendapatkan siswa baru sesuai perkiraan awal dalam PPDB tahun 2023.

“Untuk mendapatkan siswa baru kita melakukan sosialisasi, ada 3 bentuk sosialisasi yang kami lakukan, pertama mengunjungi 15 SMP di Kota Kupang, ada yang di Kabupaten Kupang, waktu melakukan sosialisasi bukan hanya guru yang pergi namun siswa-siswa yang berprestasi kami bawa untuk melakukan testimoni mengenai prestasi yang mereka raih sebagai siswa di SMK Swastisari Kupang,”ujarnya.

Baca juga  PMKRI Cabang Malaka Minta Polisi Tahan Ibu Tiri yang Aniaya Anak Tirinya

“Yang kedua kita membuka jurusan tata busana, jadi produk-produk mereka kerjakan selama satu tahun kitab bawa, para siswa memberikan testimoni terkait produk yang mereka buat, kita juga membagikan brosur ke media online dan sekolah-sekolah, yang terakhir, kita melakukan sosialisasi melalui mimbar-mimbar ibadah, diumumkan bahwa sekolah kami membuka pendaftaran siswa baru,”tambahnya.

Kornelis Usboko Selaku Wakil Ketua I BMPS NTT prihatin dengan kondisi sekolah swasta sehingga Ia berharap pemerintah tidak boleh menutup diri terkait masalah yang dialami oleh sekolah swasta.

“Sekolah negeri tidak boleh menyita semua yang seharusnya dimiliki juga oleh sekolah swasta bahkan ada istilah biarkan sekolah swasta mati secara alamiah, namun sebagai pengurus BMPS, sekolah swasta memiliki spritualitas dan semangat untuk membentuk anak-anak, SMK Swastisari sudah berdiri sejak 56 lalu dan sudah membentuk banyak orang, saya meminta guru-guru untuk membentuk siswa-siswa menjadi hebat dan bermutu,”harapnya.(FKK03)

Popular Articles