Menia, FKKNews.com – Wakil Bupati Sabu Raijua, Ir. Thobias Uly, M.Si, secara resmi membuka Kegiatan Rapat Lengkap Pamong Praja (RLPP) di Kecamatan Hawu Mehara yang berlangsung di Gedung Gereja Viadolorosa Danni Rai Tanajawa, Selasa (11/11/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sabu Raijua, Danramil Sabu Raijua, Para Asisten Sekda, Kepala Bagian Pemerintahan dan Kesra, Kapolsek Hawu Mehara, Para Pimpinan OPD, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), serta Pendamping Desa se-Kecamatan Hawu Mehara.
Potensi Wilayah yang Kaya dan Beragam
Dalam sambutannya, Wakil Bupati menegaskan bahwa Kecamatan Hawu Mehara memiliki potensi wilayah yang beragam dan mencerminkan kekayaan alam serta budaya masyarakatnya.
Sektor pariwisata, menurut beliau, merupakan salah satu potensi unggulan yang perlu terus dikembangkan. Keindahan pantai, bukit, dan panorama alam yang khas menjadi daya tarik tersendiri jika ditata dengan baik dan melibatkan masyarakat secara aktif.
“Dengan penataan yang baik serta keterlibatan masyarakat, pariwisata dapat menjadi penggerak utama aktivitas ekonomi lokal,” ujarnya.
Selain pariwisata, tenun ikat tradisional Hawu Mehara juga menjadi ikon budaya dan kebanggaan masyarakat Sabu Raijua. Tenun bukan hanya hasil karya tangan, tetapi juga simbol identitas dan warisan nilai budaya yang harus dijaga dan diwariskan.
Pemerintah Daerah, lanjutnya, terus memberikan perhatian terhadap pelestarian dan pengembangan tenun tradisional, salah satunya melalui bantuan alat tenun dari Dinas Transmigrasi, Koperasi, UMKM dan Tenaga Kerja.
“Kami berharap bantuan ini dapat mendorong semangat dan ketekunan para penenun untuk terus berkarya dan menghasilkan kain tenun berkualitas tinggi,” imbuhnya
Dorongan terhadap Sektor Ekonomi Produktif
Di sisi lain, Wakil Bupati juga menyoroti keberlanjutan budidaya rumput laut yang menjadi tumpuan ekonomi masyarakat pesisir Hawu Mehara. Pemerintah Daerah terus memantau perkembangannya agar kegiatan tersebut tetap memberikan nilai tambah bagi kesejahteraan masyarakat.
Beliau juga menyinggung aktivitas ladang kering sebagai bagian penting dari ketahanan pangan dan peningkatan penghasilan masyarakat. Untuk itu, beliau menegaskan agar OPD dan instansi terkait memberi perhatian khusus dalam pengelolaan potensi lokal agar mampu memberikan dampak ekonomi nyata bagi masyarakat setempat.
Respons Cepat terhadap Program Nasional
Dalam kesempatan yang sama, Wabup mengingatkan masyarakat untuk merespons program nasional seperti Kopdes Merah Putih dan MBG (Makan Bergizi Gratis) secara aktif dan produktif.
“Kita harus tangkap peluang ini untuk meningkatkan ekonomi lokal. Akan lebih baik jika bahan baku untuk dapur MBG disediakan oleh masyarakat Sabu sendiri,” tegasnya.
Beliau menjelaskan bahwa anggaran program MBG dari pemerintah pusat sangat besar, sehingga daerah harus siap memanfaatkan kesempatan tersebut. Wabup mengajak masyarakat untuk mulai menanam berbagai jenis sayur-sayuran seperti wortel, brokoli, kacang panjang, dan buncis yang dibutuhkan untuk kebutuhan dapur MBG.
“Jangan sampai karena kita tidak siap, uang program ini justru berputar ke daerah lain,” tegasnya.
Tantangan Fiskal dan Inovasi Daerah
Terkait adanya pemotongan anggaran sebesar Rp141 miliar dari pemerintah pusat, Wakil Bupati menyampaikan bahwa hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah pada tahun 2026.
“Kita harus melihat sisi positifnya. Pemotongan ini menjadi momentum agar kita lebih bijak, inovatif, dan kreatif dalam mengelola potensi yang kita miliki,” ujarnya.
Meski demikian, beliau menegaskan bahwa keterbatasan anggaran tidak boleh menjadi alasan untuk mengurangi pelayanan kepada masyarakat. Pemerintah Kabupaten tetap berkomitmen menjalankan berbagai program yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, seperti bantuan kawat duri, seragam sekolah, dan santunan duka.
Percepatan Infrastruktur dan Program Kelistrikan
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati juga menyinggung persoalan kelistrikan di Sabu Raijua. Ia menjelaskan bahwa Pemda terus berkoordinasi dengan PLN untuk percepatan pembangunan PLTD dan PLTS di Eilode dengan target penyelesaian pada Desember 2025, sehingga rasio elektrifikasi di Kabupaten Sabu Raijua dapat mencapai 90%.
Selain itu, daerah juga memperoleh bantuan meteran listrik gratis, untuk itu desa-desa diminta segera menyiapkan data masyarakat yang belum memiliki meteran.
Wabup juga menegaskan komitmen pemerintah terhadap program pemasangan 1.000 lampu jalan, yang saat ini tengah berjalan.
“Meskipun ada kritik, kami tidak akan mundur. Ini adalah program untuk kepentingan umum, dan selama itu demi masyarakat, kami akan terus melangkah,” tegasnya.
Pesan Penutup
Mengakhiri sambutannya, Wabup mengingatkan seluruh aparatur dan masyarakat agar memanfaatkan musim hujan untuk menanam serta selalu menjaga kesehatan di tengah perubahan cuaca yang tidak menentu.
“Kita ini Pamong Praja, pelayan masyarakat. Mari buktikan bahwa pemerintah dan negara selalu hadir di tengah masyarakat, baik lewat kehadiran maupun tindakan nyata,” pesannya.
Beliau juga mengajak seluruh jajaran untuk terus memberi edukasi dan pemahaman kepada masyarakat agar tidak ada keraguan dalam menyikapi berbagai program pusat maupun daerah.
“Dengan kebersamaan, kerja nyata, dan semangat melayani, saya yakin Sabu Raijua akan terus bangkit, maju, sejahtera, dan mandiri,” tutupnya.(FKK03)















































