Menia, FKKNews.com – Wakil Bupati Sabu Raijua, Ir. Thobias Uly, M.Si, membuka secara resmi Kegiatan Bimbingan Teknis Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan di Sekolah yang berlangsung di UPTD SD Negeri 5 Sabu Barat.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sabu Raijua, Perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup, Perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi NTT, Ketua Yayasan Pendidikan Agama Kristen Adda Hari, Perwakilan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sabu Raijua, para kepala sekolah, serta para guru, Kamis (20/11/2025).
Dalam sambutannya, Wakil Bupati menegaskan bahwa Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah merupakan program strategis untuk meningkatkan kesadaran lingkungan sejak usia dini. Di tengah tantangan pengelolaan lingkungan yang semakin kompleks, pendidikan lingkungan hidup di sekolah memiliki peran yang sangat penting—bukan hanya sebatas teori, tetapi juga proses menanamkan kesadaran, sikap peduli, keterampilan, serta perilaku nyata dalam menjaga lingkungan.
Wabup menyebutkan bahwa lembaga pendidikan memiliki peranan besar dalam membentuk karakter generasi penerus bangsa yang peduli lingkungan. Pendidikan lingkungan hidup merupakan proses berkelanjutan untuk masa depan bumi yang lebih baik dan lestari.
“Semakin dini kita menanamkan kesadaran tentang pentingnya lingkungan, semakin besar peluang kita menciptakan dunia yang lebih baik serta lingkungan yang lestari,” ujarnya.
Lebih jauh, Wakil Bupati mengajak seluruh peserta kegiatan dan seluruh masyarakat untuk bersama-sama menggelorakan gerakan menanam pohon di sekolah, gereja, dan kantor desa, dimulai dari lingkungan kecil yang aman dari hewan ternak. Ia menjelaskan bahwa Pemerintah Daerah pun telah memulai langkah nyata dengan menyiapkan lubang tanam dan menyediakan anakan pohon.
“Anakan pohon yang kita tanam hari ini adalah investasi jangka panjang bagi generasi mendatang. Di area Kantor Bupati, kita tanam untuk menciptakan suasana kerja yang sejuk dan nyaman, terlebih karena musim kemarau di Sabu lebih panjang dari musim hujan. Karena itu, program ini kita mulai di awal musim hujan,” tegasnya.
Wabup juga menekankan agar seluruh anakan pohon yang ditanam dirawat dengan baik agar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Lebih lanjut, pendidikan lingkungan hidup di sekolah dapat diwujudkan melalui berbagai kegiatan, seperti program bank sampah untuk mengajarkan siswa tentang daur ulang dan pengelolaan limbah organik, penghijauan dengan tanaman lokal, kampanye anti-plastik sekali pakai, serta edukasi konservasi energi.
Pelibatan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan tersebut tidak hanya menumbuhkan kesadaran lingkungan, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan menghadapi masa depan yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Dalam penutup sambutannya, Wabup mengisahkan pengalamannya saat menjabat sebagai Penjabat Bupati. Ia telah melakukan aksi penanaman pohon di lingkungan Kantor Bupati—yang kini menjadi RSUD—dan pohon tersebut masih hidup sampai sekarang. Ia juga menanam pohon di rumah jabatan Sabu Timur, yang kemudian bermanfaat saat proses rehabilitasi rumah.
“Menanam pohon itu dampaknya luar biasa, Selain menciptakan udara sejuk, beberapa pohon memiliki nilai ekonomis. Karena itu, ayo kita menanam dari sekarang, jangan menunda—apalagi saat ini sudah musim hujan,” ajaknya.
Usai membuka kegiatan, Wakil Bupati turut menyaksikan aksi siswa dalam membuat pupuk bokashi serta melakukan penanaman anakan pohon jambu lang di area sekolah. Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen Wakil Bupati dalam mengajak masyarakat untuk gemar menanam pohon sebagai bagian dari upaya pelestarian lingkungan di Kabupaten Sabu Raijua.
Mari bersama mendukung program Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, LSM, maupun Yayasan dalam menjaga kelestarian lingkungan di Kabupaten Sabu Raijua.(FKK03)
